KUNCUP IMAJINATIF CLUB (KIC)
BEDAH BUKU II
“Sabar Menanti Buah Hati”
Bersama : Mega Anindyawati
TENTANG PENULIS
Nama : Mega Anindyawati
Aktivitas : Menulis, mengajar, IRT
Blog : meganindya.blogspot.com
KARYA YANG DIMUAT DIMEDIA:
SNMPTN Bukan Segalanya (JawaPos, 27 Juli 2010)
Feminisme Vs Ranah Domestik (JawaPos, 06 Maret 2011)
Bangga Kegigihan Warga Indonesia (JawaPos, 23 Februari 2012)
Aku Rindu Kamu (Majalah Nurul Hayat, 2017)
Hasadala Medsos (Suara Muslim, 2019)
#setankekinian (Suara Muslim, 2019)
Banyak tumpukan barang dirumah? Begini 10 cara simpel decluttering home (Suara
Muslim, 2019)
BUKU-BUKUNYA YANG TELAH TERBIT :
Antologi Wajah Wajah Kayu Bapak (2011)
Antologi Hujan, dan Fiksi yang Kuciptakan (2011)
Antologi Ibuku Adalah (2011)
Antologi Para Guru Kehidupan (2011)
Antologi Wanita Era Digital (2011)
Antologi Kekuatan Cinta Sepasang Kekasih (2012)
Sabar Menanti Buah Hati (Pro-U Media, 2019)
BIODATA BUKU
Judul buku : Sabar Menanti Buah Hati, Kiat-Kiat Mendapatkan Keturunan dengan
Memadukan Ikhtiar Ilahiyah dan Ilmiah
Penulis : Mega Anindyawati
ISBN : 9786237058137
Penerbit : Pro-U Media
Harga : Rp.26.000,-
Sinopsis : Menanti kehadiran buah hati pasti menjadi dambaan setiap pasangan yang
telah lama menikah. Namun, terkadang keinginan itu tak secepat harapan kita.
Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tak melulu diwujudkan dengan rezeki,
tapi juga dengan berbagai ujian yang menimpa. Buku ini terlahir atas kasih sayang Allah berupa ujian diambilnya kembali
janin yang telah dititipkan-Nya kepada penulis yang sekaligus calon ibu saat itu. Oleh karenanya, penulis mencoba berbagi dengan para pembaca tentang
ikhtiar yang alhamdulillah membuahkan lahirnya si kecil. Buku ini berisi tiga bab yang memaparkan tentang beberapa hal yang
membuat si kecil tak kunjung hadir, kisah-kisah terkait penantian anak, serta
berbagai solusi yang ditawarkan. Pada akhirnya, buku ini hadir untuk
menemani banyak pasangan suami istri yang tengah dilanda kegalauan yang
sama : Menanti hadirnya buah hati.
Ide Tulisan : Buku ini ditulis saat saya sedang mengandung. Berbekal berbagi pengalaman
dan dengan harapan dapat memberimanfaat bagi para pembaca.
SUKA DUKA DIBALIK PROSES PENERBITAN
Pertama kali naskah buku "Sabar Menanti Buah Hati" ini saya kirim ke sebuah penerbit yang
menerbitkan buku islami bergenre non-fiksi bertema keluarga. Akan tetapi,setelah menunggu
2bulan,saya mendapat kabar bahwa naskah saya belum bisa diterbitkan. Sebab, naskah
dengan tema ini bukan yang mereka cari. Kemudian, saya mengirimkannya ke penerbit Pro-U Media, Yogyakarta. Dua sampai tiga
bulan menunggu belum juga ada kabar. Saya pikir naskah saya ditolak. Namun, beberapa hari kemudian sebuah email pemberitahuan bahwa naskah saya diterima masuk ke inbox saya. Alhamdulillah. Sungguh tidak menyangka.
SESI TANYA JAWAB
SESI PERTAMA
PERTANYAAN
1
Nama : Andi Arga Batara Herdin
Domisili : UNHAS
Instansi : Makassar
Pertanyaan : Bagaimana kiat dalam memilih diksi yang baik dalam sebuah kepenulisan
yang baik buat buku? Apakah perbedaan tema memengaruhi pemilihan diksi?
Jawaban : Pemilihan diksi disesuaikan dengan genre buku, fiksi atau non-fiksi. Diksi
non-fiksi cenderung baku dan terikat, sementara diksi fiksi bisa menggunakan
kiasan atau gaya bahasa yang cenderung lebih santai. Namun, ada juga buku
non-fiksi dengan gaya bertutur yang mengalir indah, seperti karya Ust.Salim
A.Fillah. Intinya, jika ingin menggunakan diksi yang baik, kita harus banyak
membaca dan terus berlatih menulis.
2
Nama : Juli Nasution
Domisili : Padangsidimpuan
Instansi : IAIN Padangsidimpuan
Pertanyaan : Assalamualaikum kak Mkasih buat kk pemateri yng telah memaparkan ide pengalamannya tentang
buku yang berjudul "Menanti Sang Buah Hati"
Pastinya dalam menulis sebuah buku butuh perjuangan ya kak.. jadi apasih hal "yang menjadi kendala kakak ketika menulis dan tipsnya buat mengatasi
kendala tersebut?
Jawaban : Bagi saya sendiri, kendala dalam menulis lebih banyak karena faktor internal,
yaitu memulai dan menyelesaikan sebuah tulisan dan mood. Selain itu faktor eksternal, seperti keterbatasan waktu karena beberapa peran yang harus
dijalankan. Banyak ide yang bertebaran seringkali terabaikan. Jadi, saya
segera mencatat ide-ide yang terkadang muncul tiba-tiba dihp. Lalu, saya
mengusahakan untuk mengalokasikan waktu senggang untuk mengembangkan
ide-ide tadi.
3
Nama : Nur Hidayah
Instansi : SMKN 1 Kebumen
Domisili : Kebumen, Jawa Tengah
Pertanyaan : Bagaimana menghadapi situasi writer's block kak?
Jawaban : Saat mengalami writer's block, saya tutup sementara naskah yang sedang
saya tulis. Kemudian, saya membaca artikel atau tulisan terkait tema yang
sedang saya tulis. Selain untuk menambah referensi, jugabermanfaat untuk
memberikan ide-ide segar terkait tema tulisan.
SESIKEDUA TANYA JAWAB
1
Nama : Wasiatul Kamilia
Instansi : IAIALQOLAM
Domisili : GONDANG LEGI MALANG
Pertanyaan : Kendala terberat yang dialami penulis saat menulis buku ini?
Jawaban : Kendala yang saya hadapi adalah saat mengumpulkan referensi. Sebab kondisi saya saat itu terbatas untuk keluar rumah dan minimnya buku terkait
tema diperpustakan mini dirumah.
2
Nama : Sukmawati Fauziah Kaminuddin
Instansi : Univ. Cokroaminoto Palopo
Domisili : Palopo, Sulawesi Selatan
Pertanyaan :Kiat-kiat apa saja yang perlu dilakukan dan dipersiapkan oleh seorang calon
ibu dalam menanti kehadiran buah hatinya?
Jawaban : Saat tengah menanti buah hati, bekal ilmu parenting menjadi hal penting
yang harus dipelajari. Berbenah diri agar siap menjadi orang tua yang shalih/ah dengan meningkatkan kualitas ibadah juga penting untuk
diperhatikan. Selain itu, kondisi psikis terkait kesabaran dan keikhlasan amat
diperlukan. Tips selengkapnya ada didalam buku "Sabar Menanti Buah Hati."
3
Nama :Ayu Rafika Sari
Instansi :SMKN 3 SKA
Domisili :Sukoharjo
Pertanyaan : Bagaimana cara kakak meluangkan waktu untuk menulis buku tersebut
sedan di lainsisi, kakak berperan sebagai seorang istri yang sedang menanti
kejadiran anaknya?
Jawaban : Berbagi waktu 24 jam untuk beberapa tugas yang harus dikerjakan. Waktu
untuk menulis harus diluangkan disela-sela kesibukan. Saya mencintai dunia
kepenulisan, jadi menulis menjadi waktu istirahat bagisaya.
SESI KETIGA
PERTANYAAN
1
Nama : Dilla Desvi Yolanda
Instansi : SDN 07 sitapung
Domisili : Kab. Agam
Pertanyaan : Bagaimana cara supaya orang tertarik membaca buku kita?
Jawaban : Cari tema yang diluar pasar, jangan ikut-ikutan. Gali keunikan kita lalu asah
dan tonjolkan itu. Setiap penulis pasti memiliki kelebihan di salah satu genre
tulisan dan tema yang dikuasai. Fokus saja padahal tersebut.
2
Nama : Nur Hidayah
Instansi : SMKN 1 Kebumen
Domisili : Kebumen, Jawa Tengah
Pertanyaan : Bagaimana tips agar dalam menulis kita memiliki banyak kata yang
menyentuh tidak itu-itu saja?
Jawaban : Jika kita ingin membuat tulisan dengan gaya bahasa yang indah, bacalah
tulisan terkait hal itu. Misal, kita ingin membuat puisi, maka perbanyaklah
membaca puisi. Nanti secara tidak langsung, kita akan terpengaruh dengan
gaya bahasa tulisan yang kita baca.
3
Nama : Apriliana
Domisili :Sidoarjo
Instansi : Wiraswasta
Pertanyaan : Bagaimana tips dan trik agar senantiasa sabar dan tabah dalam mengawasi
perkembangan rumah tangga kita apalagi menanti datangnya buah hati dlm
keluarga?
Jawaban : Mari, kembalikan semuanya kepada Allah. Bahwahanya Allahlah yang
berhak memberikan anak kepada siapapun yang IA kehendaki. Kita juga harus
menyadari penciptaan jin dan manusia di bumi ini tak lain hanya untuk
beribadah kepada-Nya. Ikhlas adalah bagi andari ibadah yang harus dijalani
saat menanti buah hati. Terus berprasangka baik pada-Nya dan lihat orang lain
yang cobaan-Nya lebih berat dari kita.
KALIMAT NASEHAT DARI PENULIS
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kalimat pengingat, terutama bagi diri saya
pribadi. Menjadi ibu adalah momen dimana saya benar-benar merasakan _the true
unconditional love.
Kasih sayang tanpa syarat, dari orang tua kita, terutama ibu. Betapa mengandung,
melahirkan dan menyusui menjadi bagian keikhlasan yang tak sedikitpun menuntut untuk
dibalas. Maka, mari mulia kan kedua orang tua kita, sebab mereka adalah pintu surga yang paling
tengah.
Komunitas Sastra penggila literasi yang lahir tanggal 1 November 2018, didirikan oleh 3 orang founder yang bertemu via WA Group saja, bermaksud menjadi wadah bagi karya dari para penulis masa depan.
Rabu, 20 Maret 2019
Senin, 11 Maret 2019
Notulensi Seminar Kepenulisan 12
ISI
MATERI
Hai sahabat literasi KIC...
Selamat Malam....
Salam Literasi....
Terimakasih kakak dan KIC atas kesempatannya
saya bisa hadir di tengah-tengah room diskusi KIC ini.... Sebelumnya saya hanya
akan mengajak sahabat berdiskusi sepintas mengenai Tema Serba Serbi Puisi yang
admin tawarkan, saya masih banyak belajar jadi saling berdiskusi saja ya....
Saya akan mengambil judul: Kebebasan
dalam Berpuisi
Kebebasan Berpuisi Untuk pecinta
puisi, apa definisi puisi bagimu?
Ketika puisi itu sebagai pelampiasan
rasa?
Atau tempat mengadu semata?
Dari tujuan penulisan untuk
mengembangkan logika tulisan?
Mengikuti kompetisi bergengsi?
Mendapatkan trofi?
Atau untuk menyampaikan kode pada
seseorang misalkan...
Gebetan? Doi? Sahabat? Teman?
Hehe sekarang pikirkan sejenak apa
tujuan menulis kalian?
Setelah kita pikirkan pasti akan
timbul kata “oh iya ya?”nah dengan tanda lampu benderang di atas mahkota
kepala.
Intinya puisi itu pembebas.
Kebebasan yang kita cari dalam
menulis puisi.
Batasan kebebasan dari berpuisi
tidak ada untuk masa kini. Berbeda cerita jika untuk masa lampau kita mengenal
yang namanya jenis puisi lama seperti: Mantra, Pantun, Karmina, Gurindam,
Syair, Seloka dan Taliban. Kita hidup dimasa kini dengan segala kebebasan,
kemerdekaan, bahkan dengan puisi kalian bebas menyampaikan kritikan macam
manapun dengan selubung majas dengan wujud puisi baru. Jadi jika sampai kalian
bingung menulis puisi karena kebebasannya, maka carilah kengkangan mana yang
ingin engkau bebaskan dari dirimu, tuangkan rasa itu kedalam puisi. Hidup ini
singkat kawan kalau hanya untuk berdiam diri, tersenyum melihat kebahagiaan dan
kesuksesan orang lain, tak bisa bohongi diri, pasti akan timbul rasa iri, maka
dari itu bebaskan mimpimu, bebaskan karyamu, biarkan karyamu mengarungi takdir
di dunia literasi, cobalah menulis, dan terus menulis, melanglang bersama mimpi
ilusi-ilusi tintamu yang bukan imajinasi semata.
Membebaskan dirimu dalam berpuisi
sama saja membebaskan dirimu dalam berkarya, berekspresi dan meraih mimpi
imajinasi.
Kemudian jika kawan-kawan dengar
puisi lama dan puisi baru pasti ingat tentang jangka waktunya atau kurun
waktunya...
Sebenarnya tidak kawan, Perbedaannya
terdapat dalam cara penulisan dari kerangka imajinasi sahabat... Sahabat mau
menulisnya saat ini, salah satu puisi lama misal pantun, tetap akan jadi puisi
lama...
Puisi lama baik strukturnya jumlah
bait, suku kata, bunyi, rima, yang digunakan terikat sedangkan puisi baru
baitnya tidak terikat oleh ketentuan-ketentuan tersebut.
Nah sepertinya statemen di atas
sudah tidak asing lagi untuk sahabat... Sahabat lebih paham mengenai spesifikasinya....
Kemudian saya akan mengajak sahabat mengingat-ingat lagi... Apakah pernah
dengar istilah yang bernama:
*Licentia Poetica*?
Apa itu Licentia Poetica?
Licentia Poetica itu kebebasan
memanipulasi kata oleh penyair demi menimbulkan efek tertentu dalam karyanya
dan terkadang menabrak kaidah-kaidah dasar berbahasa. Penyimpangan dari kaidah
dasar biasanya terjadi pada arti kosakata (leksikal), bunyi-bunyi kebahasaan
(fonologi), tata makna (semantis) maupun tata kalimat (sintaksis).
Sebagai catatan yang harus diingat
bahwa penyair tidak sebebas mungkin membuat penyimpangan dalam penulisan puisi
baik dalam pemakaian kosa kata atau diksi, bunyi kebahasaan, tata
makna(semantis) atau tata kalimat(sintaksis).Kebebasan pengarang tergantung
pada konteks karya sastra yang diciptakan.Adapun penyimpangan yang dilakukan
oleh seorang pengarang dalam menuliskan sebuah puisi memiliki aspek tertentu
dalam upaya menyelaraskan sesuatu yang dia inginkan baik dari aspek
leksikal,fonolgi,semantis maupun sintaksis.
Sebelumnya saya sudah sampaikan
tentang kebebasan, puisi lama dan puisi baru, nah yang ketiga tentang Apa itu Licentia Poetica?
Penyair memiliki Azaz Kebebasan
dalam puisi yang dinamakan Licentia Poetica.
Mungkin teman-teman sudah banyak
kalau mencari materi googling atau baca buku, nah untuk pengalaman pasti kita
memiliki pengalaman berbeda-beda dan khusus....
Jadi saya ingin bercerita mengenai
pengalaman pribadi saya mengenai menulis puisi dan prinsip saya dalam menulis
semoga bermanfaat.
Jadi saya awal mengenal puisi
semenjak saya duduk di bangku sekolah dasar...
Saat itu diamanahi mewakili sekolah
untuk lomba cipta puisi
Saat itu kelas 4 SD belum mengerti
apa itu puisi bagaimana menulisnya
Tapi guru mungkin menilai dari nilai
bahasa saya yang lebih dari anak lainnya
Alhasil kawan, saya saat itu menulis
bersama mamah saya... Saya hafal puisi saya yg saya buat dengan mamah... Dan
hasilnya saya juara 2. Hehe siapa pun tanpa kecuali pasti bisa berpuisi...
Ingatlah bahwa puisi adalah susunan kata-kata indah bermakna yang memiliki misi
tertentu yang membebaskan jiwa yang terikat. Dari apresiasi tersebut setiap
perlombaan cipta karya dan seni pasti intan yang maju... Prosesnya jadi peserta
terlebih dahulu selama SMP, Kemudian SMA selama itu kemampuan menulis saya
tidak ada perkembangan sama sekali... Di SMA ini lah saya mengikuti lomba
debat, baca puisi, cipta puisi... Dan hasilnya saat itu nihil kau tau kenapa
kawan... Saat itu intan belum paham apa itu puisi sebenarnya puisi yg bagus
seperti apa, Naah saat itu intan membuat puisi seperti membuat makalah hehe
cari sumber sana sini dicari kata-kata yang menarik dan tingkat tinggi
menurutku saat itu, Misal puisi tentang bangsa tentang korupsi saat itu saya
menulisnya penuh kosakata politik, Dogma-dogma paradigma dll.
Kesalahan fatal saya menulis puisi
tanpa tau sebenarnya puisi itu seperti apa, Nah kemudian terbukalah cakrawala
literasi tepat 2 tahun lalu, Membaca dan mengagumi suatu tokoh merupakan guru
paling tepat untuk mengerti sesuatu untuk termotivasi, Saya benci membaca buku
lebih suka menonton jadi suka membaca. Karena karya orang luar biasa penulis
yang saya kagumi tulisannya yg dapat merubah segala pandangan tentang buku
sastra dan literasi Andrea Hirata. Bahasa
beliau menulis adalah definisi bahasa paling bebas,Walaupun menulis novel tapi
bahasa beliau sebenarnya adalah puisi.
Saat itu langsung nulis target ingin
seperti beliau. Nulis di wattpad cari event-event, Ikut seminar-seminar dan Tepat
setahun setelah mengagumi pak cik andrea hirata saya menerbitkan dua karya saya
novel dan puisi. Dan lomba pertama yang saya ikuti itu adalah lomba bertema
pertama kali, itu memang pertama kalinya saya menulis puisi untuk lomba lagi
setelah SMA.
Alhasil Apa?
Tinta Biru menulisnya dengan hati,
tepatnya dengan bebas sebebas-bebasnya seperti bercerita curhat kehilangan
seseorang untuk yg pertama kalinya dan dalam event itu TB alhamdulillah jadi
juara 1 LCPN event pertama juara pertama dan pertama melek kebebasan dan arti
puisi. Disusul dengan lomba-lomba lainnya di kampus dan di penerbit-penerbit
minimal menjadi kontributor.
Intinya dari cerita intan adalah Temukan
probelematika yang ada dalam tulisan kalian... Apakah tulisan kalian sudah
bebas? Jika belum Maka bebaskan tulisan kalian sebebas-bebasnya.....
Ini adalah puisi pertama kali itu
Gambar
1.1 Puisi Pertama Intan
Sederhana tapi di dalamnya menurut
juri bisa unggul diantara 800 puisi lainnya karena tema yang saya angkat unik
berbeda dengan yang lain, kemudian kebebasan dalam menjalankan alurnya, dan pesan
yang disampaikan.
Jadi pesan saya menulis puisi itu
tidak harus memakai bahasa yang berbelit-belit cukup dengan diksi yang tepat
alurnya akan enak tidak perlu untuk mencari artinya di tesaurus atau kbbi
kalian udah bisa menyampaikan pesan dengan indah dan makna ganda untuk puisi
Pertanyaan dan Jawaban:
1.
Ni'matul_IAIN
Salatiga_ kak bagaimana caranya mencari ide membuat puisi sedangkan kita sama
sekali tidak bisa ataupun tidak suka menulis?
Jawaban: Yang pertama walaupun kita tidak suka
menulis pasti kita tidak mungkin menghindari yang namanya kegiatan tulis
menulis, coba kita cermati saat kita membuat caption sosmed misal di ig atau fb
atau twitter pasti kita kan menulis dengan bahasa-bahasa yang secara tidak
langsung kita itu berpuisi atau berpuitis. Misal di story wa itu juga kita
memakai bahasa puitis, terus bagaimana kalau kita memaksakan diri kita untuk
menulis puisi padahal kita tidak suka maka, hasilnya pun akan tidak maksimal.
Karena puisi itu yang pertama dari hati kita, apapun yang kita sampaikan dari
hati maka akan sampai pula ke hati seseorang ( pembaca ). Jadi, untuk yang
namanya kehilangan ide itu tidak mungkin kita kehilangan ide tentang puisi,
misal kita mencari ide dari kata-kata, buku, atau boneka atau benda lain yang
bisa di deskripsikan dalam puisi kita. Ide itu bisa muncul dari mana saja baik
dari penglihatan kita , perasa kita, rasa sakit bisa semua itu kita curhatkan
dan menjadi sebuah puisi.
2.
MABRUHAH_IAIN
MADURA_ Bagaimana cara mengatasi kesulitan/kehabisan kata ketika kita sudah
sampai di tengah jalan atau karena kita bebas berkreasi sehingga kata boleh
asal-asalan yg penting jd bait puisi? kadang kan kita tuch sudah merangkai kata
sampek di pertengahan kita macet kata kekurangan kata yg cocok dengan
kata" sebelumnya.
Jawaban: Disini kita bisa
mengaplikasikan yang namanya kamus diksi, jadi setiap kita menulis kita harus
membaca karya-karya seseorang yang kita ingin teladani dan kita sukai, misal
karya Bapak Supardi, Bapak Joko Pinurbo terus karya Andre Hirata seperti
motivator saya dan penulis yang saya gemari. Guru saya pernah berkata: ” Jika
ingin menulis satu puisi maka bacalah sepuluh puisi” Nah dari membaca
tersebut kita memiliki banyak diksi yang kita punya. Ditulis dan di runtut yang
misal akhirannya (i) semua, (u) semua itu di runtut saja. Jadi, misal kita
ingin menulis puisi di situ kita tulis dulu temanya apa setelah tema nanti
mencakup diksi apa saja yang berkaitan dengan tema, kita tulis dulu diksinya
apa baru kita rangkai di dalam puisi. Juga seperti cerita alurnya itu harus
sepadan, seimbang. Jadi, puisi tersebut memiliki alur dan tidak acak-acakan.
Jadi , perkaya membaca , perkaya diksi dengan membaca dan memiliki kamus kecil
diksi.
3. Ira royana _UIN raden fatah palembang_ Manakah yang
penting antara kepahaman orang yang mendengarkan puisi
kita atau keberagaman majas yang kita gunakan yang lebih diutamakan dalam
membuat puisi?
Jawaban: Menurut saya : “Lebih penting antara pemahaman orang yang
mendengarkan puisi kita” Jadi, mau
seberapa tinggi majas kita dan di dengarkan pembaca itu tidak suka bahasanya
acak-acakan terus misal majasnya itu memakai majas tingkat tinggi tapi itu
tidak dimengerti sama sekali oleh pembaca. Misal mencari bahasa-bahasa seperti
sanksekerta yang dari kamus thesaurus, kita cuman merangkai disitu aja di
sambung-sambungin aja pasti pembacanya itu akan tau ini puisi acak-acakan dan
tidak nyambung, walaupun cuma mendengar, jadi yang terpenting itu kesan
pembaca.
4. Wahyuni_UIN Mataram_Kak, bagaimana trik
kita supaya menulis puisi itu dg kata-kata yg menyentuh dan menemukan bahasanya
dengan cepat dan tepat? Soalnya sering saya menulis puisi namun
kata-katanya itu2 aja dan tidak memiliki kesan mendalam, mudah ditebak serta
bahasanya terlalu biasa.
Jawaban: Itu kembali lagi
ketingkat membaca kita, seberapa banyak kita membaca, seberapa banyak kita memperluas
jangkauan kita dalam menjelajahi buku-buku. Di sana itu kita bisa belajar yang
namanya penceritaan, gaya penceritaan penulis untuk menyampaikan sesuatu pesan
dengan indah kepada pembaca. Jadi, untuk saran dari saya yaitu: “ Semangat
Membaca, tingkatkan penulisannya itu dengan diksi dan puisi itu semakin lama
kita menulisnya (memperbaiki, mengedit) maka puisi itu akan semakin bagus”
Misal kita menulis satu puisi cuma dalam waktu 5 menit kelar terus kita baca
lagi mungkin ada yang typo-typo di perbaiki, terus ada diksi-diksi yang kurang
tepat nanti kita rubah-rubah misal kita coret kita tulis terus coret lagi tulis
lagi. Intinya puisi itu tersampaikan, alurnya itu bagus dan kuncinya itu dari
pemilihan diksi.
5. Sheify_SMAN 1 Kendal_Kak Intan, apakah
hal-hal khusus yang harus diperhatikan dalam penulisan puisi? (Misal selain
pemilihan diksi) Agar kita tidak terjebak atau bingung dengan puisi tersebut.
Jawaban: Yang harus diperhatikan
dalam penulisan puisi itu yang pertama pesan yang harus disampaikan itu
tujuannya itu untuk apa? , untuk siapa?, puisi itu kita tulis berdasarkan apa
?. Misal tujuannya kita itu untuk membebaskan diri kita sendiri saja habis
kegiatan di sekolah, capek terus berpuisi “ rasanya lega (plong) “
karena ada sesuatu yang terbebas itu yang namanya tujuan puisi, tujuan itu
misalkan sudah tercapai berarti pesan yang dalam puisi kita tercapai. Selain
diksi dalam puisi, tolong perhatikan yang namanya bunyi. Rima dengan bunyi itu
berbeda. Misal untuk bunyi-bunyian itu diambil dari puisi-puisi Bapak Joko
Pinorbu itu yang di maksud dengan bunyi. Bunyi, pesannya, amanah yang
disampaikan kemudian bentuk puisinya. Kita mau
menulis bentuk puisi apa? Mau puisi lama atau puisi baru. Ingat jangan
terlena dengan puisi-puisi baru sampai lupa kalau pantun itu ternyata termasuk
puisi juga, jadi harus paham mau bikin jenis apa. Soalnya puisi lama akan lebih
terikat dan lebih banyak ketentuannya yang harus kita ketahui.
Tips Mengikuti Event
Tips mengikuti event-event
kepenulisan puisi,yaitu:
1. Kita harus menuruti apa kemauan pj event tersebut.
Misal ingin baitnya itu ada maksimal
3, setiap bait ada 4 baris itu harus diturutin maunya pj.
2.
Cari judul atau
pembahasan yang di luar logika orang lain, di luar pemikiran orang lain.
Jadi, temanya itu luas tapi kita
bisa unik dan bisa menampilkan karya yang unik.
Dan dari keunikan itu kita menarik juri, disitu karya kita minimal
jadi kontributor.
Jadi kita harus mencari keunikan
dari karya kita agar beda dari yang lain.
3.
Untuk puisi
jangan takut mencoba kalau mau jadi penulis, maka menulislah terus . “kata:
edytorharu itu penulis yang baik adalah penulis yang tidak berhenti menulis”
4.
Pokoknya jangan
patah semangat, terus menulis, agar kita menjadi penulis yang hebat di generasi
yang mendatang dan saat ini.
Banjarmasin, 11 Maret 2019
Notulensi
Herlina
Selasa, 05 Maret 2019
Notulensi Seminar Kepenulisan 11
SEMINAR Kuncup Imajinatif Club XI
*siapa Bilang Ibu Rumah Tangga Ga Bisa Nulis?*
Pemateri: Malica Ahmad
Moderator: Dian Fitriyani Padang
Notulen: Regina Maheswari Saniputri
Perkenalan
pemateri
Malica Ahmad, Ibu
rumah tangga dengan satu putri dan satu putra. Seorang pendidik, buzzer,
copywriter, content writer, dan ghost writer. Sesekali pernah menjadi editor
freelance yang disewa dadakan. Berasal dari Lamongan, Jawa Timur.
Penulis bisa dihubungi melalui media sosial :
FB : Malica Ahmad
IG :
Malica Ahmad
Blog : www.malicaahmad.com
WA : 082231060498
Email : Muslikhotin@gmail.com
Karya-Karyanya:
1. Antologi Kisah Inspiratif Polisi
@CloverlineCreative "Polisi Hatiku" 2017, Penerbit Cloverline
Publisher
2. Antologi Kisah Inspiratif Tentara
@CloverlineCreative "Serdadu Langit" 2017, Penerbit Cloverline
Publishing
3. Antologi Kisah Inspiratif @JA
"Mengetuk Pintu Langit" 2017, Penerbit Bitread.
4. Antologi Dongeng Kontemporer
@WonderlandCreative "43 Dongeng Amazing" 2017, Penerbit Wonderland
Publisher
5. Antologi Dongeng Peri @WonderlandCreative
"45 Fairy Tales" 2017, Penerbit Wonderland Creative
6. Antologi Kisah Inspiratif @WomanScript
"Perjuangan Wanita" 2018, Penerbit Womenscript Publishing
7. Antologi Flash Fiction "LDR" 2017, Penerbit Moeka Publishing
8. Antologi 30 Days Emak Mendongeng "Tema
Kejujuran" 2018, Penerbit Mandiri Jaya
10. Antologi Puisi "Rinai Aksara"
2018, Dandelion Publisher
11. Antologi Teenlit "Red Cherry"
2018, Penerbit Bitread
12. Antologi Horror "Knocking The
Door" 2018, Penerbit Ellunar
13. Antologi Fabel Billingual "15
Wonderful Fabel story Fun" 2018, Lovrink Publishing.
14. Antologi Cerita anak "Dongeng Dunia
Vol. 2" 2018, Wonderland publisher
15. Antologi cerita anak "40 Fairy
Tales" 2018, Penerbit BIP
16. Antologi 55 Dongeng Fantastis Dunia, 2018,
Elek Media Komputindo
17. Antologi Kisah Inspiratif "Life is
Journey" 2018, Dandelion Publisher
18. Antologi puisi "Rinai Aksara"
2018, Dandelion Publisher
19. Antologi kisah Inspiratif
"Karma" 2018, Penerbit Rumedia.
20. Antologi Kisah Inpiratif "The Miracle
of Doa" 2018, Penerbit Rumedia
21. Antologi Kisah Inspiratif "The Power
Of Single Moms" 2018, Bitread.
22. Antologi Cerita anak "Cerita Unik dan
Seru" 2018, Dandelion Publisher
23. Antologi Kisah Inspiratif "Chamomile
For tea the amazing teacher" 2019, Wonderland PPublishe
24. Antologi anak "Aktivitas Seru"
2019, Wonderland Publisher
Pemaparan
Materi
Sejatinya saya ini
masih remahan sekali di dunia literasi. Belum banyak pengalaman yang bisa
dibanggakan. Hanya mungkin karena faktor lucky saya bisa berkontribusi di dunia
literasi.
Mohon maaf
sebelumnya, jika materi yang saya bagikan nanti hanya sebatas tips atau tulisan
sederhana ala Malica. Tapi dari lubuk hati yang terdalam, saya berharap secuil
tips sederhana ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua agar terus semangat
berkarya๐
Sebelum tips saya
bagikan, izinkan saya bercerita sejenak.
Mau ya mendengarkan saya mendongeng? ๐คญ
5 tahun lalu, ada
seorang wanita yang mendadak kehilangan kewarasannya (baca : bukan gila) saat
dia sedang diuji kehilangan sang belahan jiwa. Dia tidak ingin hidup. Dia
merasa hidupnya tidak adil. Dia marah sekali dengan Rabb-nya. Dan dia juga
menghukum kedua orang tuanya dengan tidak mau merawat buah hatinya yang baru
saja 10 hari dia lahirkan. Wanita itu benar-benar edan. Mengurung diri di kamar, menangis, dan bahkan
tubuhnya dari hari ke hari yang terlihat hanya tulang saja. Miris. Ya, miris
sekali hidupnya.
Karena merasa tidak
tahan dengan penderitaan wanita itu, sang ibu membawanya ke psikiater guna
memulihkan batinnya yang telah remuk redam. Sayang, hasilnya tak cukup optimal.
Wanita itu justru
semakin terpuruk. Jangankan ingat dengan dua malaikat kecilnya, mengurus
dirinya saja diabaikan. Dibilang gila, dia tidak gila. Dibilang waras, dia
tidak juga bertingkah layaknya orang normal. Hingga sebuah ucapan dari Ibunda
membuatnya tertampar. Jodoh, Maut, dan rezeki itu tidak ada yang tahu, kecuali
Allah. Syukuri, Nikmati, dan jalani saja, Nduk. Wanita itu sedikit berpikir,
namun tetap diam. Selang beberapa menit, buliran bening membasahi pipinya yang
tampak semakin tirus (baca : kurus).
Ibu menghapus
buliran bening itu, kemudian memeluknya erat. Wanita itu bergeming, namun
semakin mengeratkan pelukan sang Ibu. Ya, sejatinya pelukan itu yang dia
butuhkan saat ini, bukan psikiater. Seorang psikiater mungkin akan menyarankan
beberapa tips agar wanita itu bangkit dari keterpurukannya. Tapi sejatinya
pelukan seorang Ibulah yang mampu menyembuhkan luka batin yang menganga. Kau
tahu? Salah satu alasan wanita itu menerima pinangan pria itu karena dia merasa
jauh dari orang tuanya. Dia membenci bapak dan ibunya sebab masa kecil yang
kurang bahagia. Tapi saat dia terpuruk
dan hidupnya carut marut, orang yang sudi memeluknya adalah ibu. Ya, hanya ibu.
Hingga perlahan-lahan luka menganga itu
sedikit tertutup dan sang wanita mulai membuka diri serta siap kembali di
kehidupan nyata. Bagaimana kelanjutannya? Jangan harap menemukan sosok wanita
yang kalem, ceria, dan ramah seperti beberapa tahun lalu. Wanita itu sembuh
dari kewarasannya tapi mendadak seperti macan betina yang siap menerkam
mangsanya. Ganas dan sadis ucapannya. Sepatah dua patah selalu saja jleb di
hati.
Namun lagi dan lagi sang ibu datang menjadi
malaikat penyelamatnya.
Ibunda bilang,
"Keluarlah mencari udara segar. Lihatlah orang kampung yang lalu lalang di
jalan itu. sesungguhnya kau akan dapati pelajaran berharga dari mereka,
Nak."
Benar saja, banyak keluarga
yang tidak sempurna di sana. Miskin harta tapi tetap tersenyum bahagia. Bahkan
pagi, siang, dan malam, tak pernah mereka lewati dengan tenang. Tidak makan
seharian, tak masalah bagi mereka. Anak menangis kelaparan, orang tua
menenangkan. Yang terpenting iman mereka tetap terjaga. Mereka masih percaya
bahwa di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Di balik rasa syukur menjalani
takdir yang sudah diberikan oleh Allah, kelak akan ada buah manis yang akan
dipetik.
Wanita itu kembali
ke kamar dengan berderai air mata. Dia terisak sampai matanya sembab. Dan entah
apa yang akan dia lakukan.
Bergegas dia
mengambil benda pipih berukuran 10 inch dari atas meja, dan menelpon seseorang.
Dari balik benda
pipih itu terdengar sebuah suara, "Menulislah agar hatimu tenang.
Menulislah agar jiwamu kembali waras. Bila perlu baca, baca, dan baca buku
motivasi yang membuat hidupmu lebih baik. Dan jangan lupa, minta ampun sama
Allah. Bisa jadi apa yang terjadi padamu saat ini adalah sebuah pengingat diri
bahwa kamu terlalu mencintai ciptaanNya, hingga kamu lupa dengan DIA Sang
Pencipta." Jleb, jleb, jleb banget.
Terlalu berharap
pada manusia akan berakhir pada rasa sakit yang tak terkira. Sejak saat itulah,
wanita itu selalu bercumbu dengan aksara. Menikmati setiap luka dan
menumpahkannya lewat aksara. Sampah-sampah yang bergumul di pikirannya, dibuang
begitu saja dengan diksi yang tak biasa. Pena meliuk dengan bebas di lembaran
putih kosong yang sempat dilupakannya.
Dia lega. Dia
bahagia. Setiap hari hampir 20.000 kata dia luapkan di media sosialnya yang
sebenarnya adalah curhat tetapi dibalut motivasi indah. Hingga kini, wanita itu
terus belajar dan melambung tinggi bersama luka dan aksara. Tapi dengan sosok
yang berbeda. Dia bukan lagi wanita lemah yang sekali kerikil tajam menggores
kakinya dan berdarah. Lalu dia terpuruk dan menangis meratapi nasib. Bukan,
bukan seperti itu. Dia lebih tangguh dari yang kalian bayangkan.
Pernah mendengar
quote dari Tere Liye yang berbunyi begini:
"Perempuan
yang patah hati kemudian dia bisa mengobati lukanya (Meski susah payah), maka
dia tidak pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal. Dia telah berubah
menjadi perempuan yang lebih tangguh,lebih kuat, dan lebih mandiri. Bukankah
begitu?"
"Jika kita
melihat seorang perempuan yang begitu tangguh, kuat, dan mandiri, maka jangan
lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengaggumkan. Namun, tanyakan,
seberapa banyak hal, orang, dan peristiwa menyakitkan yang telah dia lewati,
yang membuatnya menjadi semakin kuat."
Begitulah sosok
wanita yang pernah hilang kewarasannya dan sembuh dengan terapi menulis. Dia
mampu menjadi ibu rumah tangga yang siap berdiri menentang badai yang datang
kapan saja.
Menulis baginya adalah sarana terapi jiwa.
Menulis adalah separuh jiwanya.
Menulis baginya adalah sarana berbagi yang
murah.
Menulis
baginya adalah sumber penghasilan untuk kehidupannya.
Dan kau tahu, siapa wanita yang diceritakan di
atas itu?
Wanita itu adalah saya sendiri.
Ya, saya sendiri.
Saya mencintai
dunia literasi, bahkan candu sekali dengan dunia literasi berawal dari sebuah
luka. Hingga tak disangka, Allah itu Maha Baik. Baik sekali. Saat saya negatif
thinking padaNya, justru saya dihadiahi kejutan yang sebelumnya tidak pernah
saya bayangkan sebelumnya.
Berbagai profesi di
dunia literasi, saya mencoba untuk menjajalnya.
Visi dan misi saya cuma satu :
Saya ingin
membuktikan pada orang-orang yang pernah meremehkan saya saat terjatuh dulu. Dan
menjadi ibu rumah tangga produktif dengan menulis, bukanlah impian lagi.
Lalu, apa saja tips saya menjadi ibu rumah
tangga produktif?
1. Belajar dan Terus Mencoba Semua Jenis
Tulisan
2. Mengikuti Beberapa Komunitas Menulis
3. Tidak Pernah Puas Dengan Hasil Tulisan
4. Meminta Restu Orang Tua supaya profesi yang
digeluti saat ini bisa membawa berkah
5. Berani menantang diri
6. Menggali Info sebanyak-banyaknya di dunia
literasi
7. Tetaplah menjunjung ilmu padi. Bahwasanya
di atas langit, masih ada langit lainnya
8. Jangan Pelit Untuk Berbagi
9. Konsisten dan Disiplin Waktu
Itulah tips sederhana dari saya. Memulai terjun di dunia literasi sejak tahun
2017 hingga saat ini.
Beberapa karya saya
abadikan dalam bentuk buku antologi indie dan mayor. Beberapa artikel saya
disewa beberapa klien. Menjadi buzzer untuk membantu mensejahterakan produk
teman. Menjadi ghost writer yang tak banyak dikenal orang. Juga menjadi Ibu
rumah tangga yang tetap ingat pada tugas seorang ibu sebenarnya. Kapan buku
Solo terbit? InsyaAllah dalam proses. Bantu doa ya, semoga cepat selesai๐๐๐ป
Sesi
pertanyaan
1. nama : Fildzati
INSTANSI : UMS
DOMISILI : Sukoharjo
*PERTANYAAN
: Mom, saya ingin tanya. Ada saat-saat
saya ingin sekali menulis, tapi terbentur mood yang sedang jelek-jeleknya
sehingga mempengaruhi tulisan. Tiap dibaca ulang, selalu tidak puas dan merasa
itu bukan tulisan saya. Apa ada tips untuk mengatasinya? Terima kasih, Mom.
JAWABAN:
Saat mood jelek, berhentilah menulis
sejenak. Sebab, semua tulisan yang kamu keluarkan itu berasal pikiran.
Berwudlu, duduk manis, dan bila perlu
minum kopi. Lihat yang hijau-hijau di sekitar rumah, atau mendengarkan musik
supaya mood yang buruk tadi kembali normal.
Baru ketika sudah tenang, kembalilah
menulis.
Kalau bisa, menulislah saat bahagia.
Sebab itu yang membuat tulisanmu indah.
Jangan jadikan menulis itu beban.
Santai saja. Karena menulis itu
menyenangkan. ๐๐๐ป
2.
NAMA
: meme
INSTANSI : spell
DOMISILI : sby
PERTANYAAN
: bgmana tips agar bs menjadi content
writer, buzzer, ghost writer dan copy writer? Terima kasih
*JAWABAN: Banyak
belajar, mengamati, dan praktik. Saya sangat menyukai nonfiksi, makanya saya
terus belajar bagaimana menulis artikel yang ciamik dan enak dibaca. Saat
tulisan saya dikoreksi teman sudah bagus, saya mencoba melamar di beberapa
portal online untuk menjadi member di sana. Seiring berjalannya waktu, sering
praktik, akan terlihat tulisan saya sedikit berbeda. Hingga akhirnya, ada teman
yang menawarkan untuk menjadi content writer di sebuah web di mana nama saya di
sana tidak dicantumkan. Sebab, tulisan saya dibeli oleh klien. Nah, dari sini,
semakin sering praktik, semakin sering mencoba. Tidak menutup kemungkinan
tawaran demi tawaran itu datang dengan sendirinya. Begitu juga dengan buzzer.
Awalnya saya menjadi seorang buzzer yang dibayar receh. Karena tujuannya
membantu teman. Semakin sering praktik, tak ayal tulisan saya sebagai buzzer
cukup dipertimbangkan. Saat ini saya sebagai buzzer di blog, juga tergabung
dalam komunitas buzzer ILOWZER di bawah naungan Infinity Lovink. Dari receh
bisa jadi tabungan bulanan.
Untuk Ghost Writer, kebetulan saat itu
ada pencarian naskah motivasi. Dan saya mencoba menawarkan diri dengan
melampirkan portofolio yang saya punya. Alhamdulilah tulisan saya masuk dalam
kriteria. Dan bukunya saat ini masih proses cetak. Hanya saja bukan nama saya
ditulis di cover buku๐คญ
Copy writer ini berawal dari saya suka
sekali berjualan dengan teknik soft selling di media sosial. Kemudian ada yang
melirik, jadi deh di booking. Hehehe. Intinya, jangan malu membagikan tulisanmu
di media sosial apa saja.
Jangan mikir bagus dan jelek tentang
tulisanmu. Seiring dengan proses yang dilalui, insyaAllah setiap penulis akan
menemukan pembacanya☺
3. *NAMA :*ARVI
*INSTANSI :*PELAJAR
*DOMISILI :*BOJINEGORO, JAWA TIMUR
*PERTANYAAN
:*maaf kak saya masih bingung di tips no.
1, tolong di jelasin sejelas-jelasnya ya kak๐๐
JAWABAN:
Pernah mendengar istilah "Penulis
itu harus multi talent"?
Nah, itu yang saya maksud.
Jika kamu suka menulis nonfiksi, sah
saja kamu mendalami tulisan nonfiksi. Tapi tidak ada salahnya kamu belajar juga
menulis fiksi.
Contoh :
Bagi penulis pemula bisa belajar dari
cerpen 300 kata. Kemudian 500 kata,
hingga 1000 kata atau lebih. Bisa juga mencoba membuat fiksi mini yang
sederhana. Atau kamu juga bisa belajar menulis kisah inspiratif, memoar, dan
copywriting. Intinya, semua genre tulisan nonfiksi, fiksi, puisi, copywriting
ada baiknya dipelajari semua.
Tidak ada salahnya bukan keluar dari
zona nyaman? Artinya kamu adalah penulis multi talenta. Tapi ingat, meski bisa
menguasai semua jenis tulisan. Kamu harus tetap unggul di salah satunya.
Bisa dipahami ya? ๐
4. NAMA : Renita
INSTANSI : Laboratorium pencetak
generasi terbaik bangsa
DOMISILI : Salatiga
PERTANYAAN :
1. Bagaimana meramu kalimat agar enak
dibaca?
Banyak membaca, kak. Teliti diksi yang
dipakai. Amati bagaimana cara penulis
itu menulis. Praktik dan nikmati setiap proses menulis. Tapi ingat, biasanya
penulis pemula karena banyak membaca karya penulis senior yang dia sukai.
Tulisan dia akan cenderung melekat di pikiran. Yang mana gaya penulis senior
akan ditiru plek sama penulis pemula.
Saya sarankan, larut boleh dalam cerita
yang ditulis orang lain. Tapi saat proses menulis, tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Sebab itulah yang akan menjadikan tulisanmu khas๐
2. Bagaimana tips agar tulisan kita
tembus ke penerbit?
Penerbit mayor maksudnya? Hampir sama
jawabannya dengan yang di atas. Amati buku yang diterbitkan oleh penerbit X.
Pelajari bahasanya atau tulisannya.
Contoh :
Kamu termasuk penulis yang suka diksi
mendayu-dayu dan sarat moral, baca karya Tere Liye. Kamu suka menulis motivasi
nonfiksi layaknya buku Bang Ippho Santosa, amati tulisan dia.
Atau cerpen sederhana yang dibalut kisah
inspiratif, baca bukunya Asma Nadia.
Suka membuat cerita Teenlit, baca
bukunya Pia Devina, Handi Namire, dll
Intinya, kenali penerbit yang mau
dibidik dan terus praktik.
Semangat, kak๐ช๐ป
Terima kasih ☺
5. NAMA :Rizky darmawan
*INSTANSI :*untirta
*DOMISILI :*tangerang
PERTANYAAN : Gimana sih kak untuk membuat tulisan yang membuat orang
itu tertarik dan tulisan kita itu punya khas, dan kalo boleh tau referensi
komunitas penulis kak untuk menambah relasi dan pengalaman, terima kasih kak ๐
JAWABAN: Gampang banget kok. Branding
diri dengan menulis sesuai gayamu sendiri. Untuk branding ini, khususnya
penulis pemula, tidak cukup 1 atau 2 bulan saja. Bisa bertahun-tahun untuk
memunculkan tulisan khas atau kerennya tulisan yang " *Gue Banget"*
ya. Butuh terus praktik pokoknya. Agar menarik dan banyak yang tertarik dengan
tulisanmu, buatlah tulisan yang sedang viral dan kekinian. Balut dengan diksi
yang indah dan memotivasi.
Dan *catatan penting* :
Penulis dilarang NYINYIR. Kepo boleh,
tapi jangan saling melempar ide yang membuat panas.
Lebih baik nyinyiranmu ubah ke suatu hal
yang positif.
Misal :
Media sosial sedang ramai pemilu nih.
Kan banyak tuh yang saling lempar hoax sana-sini. Nah, tugasmu sebagai penulis
bukan ikut nyinyir balik. Tapi lebih pada mengademkan pikiran. Caranya:
Buat artikel TIPS MEMILIH PEMIMPIN BIJAK
versi kamu tanpa condong di salah satu paslon. Atau sekarang lagi heboh antara
pernikahan Syahrini dan Barack yang mantanya Mbak Luna.
Kamu bisa membuat artikel biographi
tentang siapa Barack sebenarnya. Dia pengusaha keren, kan? Ide ini yang bisa
diangkat.
Ini saya pribadi ya. Selama menjadi
penulis meski masih amatir nih. Saya jarang ikut nyinyir di media sosial. Buat
saya nggak ads gunanya. Karena lebih positif kita bisa mengangkat tema tersebut
untuk dikirim ke media online atau opini di media massa.
Setuju ya? Haruslah๐
Untuk rekomendasi komunitas, bisa wapri
saya pribadi ya. Kalau bisa sih kembangkan KIC biar bisa melambung lebih tinggi
lagi. Undang mentor dan lain-lain. Tapi kalau belajar, bisa wapri saya.
InsyaAllah siap direpoti kok๐
6. *NAMA :* Desi
*INSTANSI :* IAIN Salatiga
*DOMISILI :* Boyolali
PERTANYAAN : Bagaimana mom tetap menjaga semangat dan motivasi dan
tetap konsisten dalam menulis?
Terimakasih
JAWABAN:
Mudah saja agar tetap semangat. Ingat
niat awal, apa niat kamu menjadi
menulis? Apa tujuan kamu menjadi penulis? Kalau tujuanmu cuma ingin tenar,
jangan harap profesimu menjadi penulis bertahan lama. Penulis sejati itu, tidak
pernah kehabisan ide untuk menulis di mana pun dia berada.
Penulis sejati itu, tidak ingin menjadi
tenar untuk bisa disebut penulis sesungguhnya. Perbanyak karya, tunjukkan
tulisan terbaikmu. Yakin, tanpa kamu minta, akan ada saja orang mengenalmu
lewat karya yang sudah pernah kamu tulis๐ Konsisten menulis bisa
dipupuk dengan membuat peta tulisan. Hari
ini harus sekian halaman yang ditulis Atau bisa juga dengan ikut komunitas yang
sering mengadakan challenge menulis.
Langganan:
Postingan (Atom)