Jumat, 26 April 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 16

NOTULA SEMINAR KEPENULISAN XVI 21 APRIL 2019 

CURRICULUM VITAE
nama   : Ida Lestari
nama panggilan : Ida
agama    : Islam
tempat, tanggal lahir : Sumbergede, 11 Juli 1996
alamat   : Jl. Bumi Manti 2 No. 38, Kampung Baru, Bandar Lampung
e-mail   : idalestari1414@gmail.com
media sosial  :
- Instagram : @idalestari_ida
- Facebook : Ida Lestari
- Twitter : @tari_ida
moto hidup  : Man Jadda wa Jadda
Kesibukan  : Freelancer


PEMBUKAAN

 Halo teman-teman semua, perkenalkan nama saya Ida Lestari. Saya dari Lampung. Saya baru saja menamatkan studi saya di Jurusan Kehutanan Universitas Lampung bulan lalu.  Banyak yang bertanya  pada saya, mengapa jurusan saya sangat berbeda dengan dengan pekerjaan yang saya tekuni saat ini, yaitu media. Mungkin sebagian dari kalian juga merasakan hal yang sama?  Anak teknik yang puitis mungkin, atau anak kimia yang melankolis. Jangan cemas kawan, kita bukan orang yang memiliki kelainan atau apalah itu. Itu normal-normal saja. Multitalent kan boleh-boleh saja.  Oke, kembali lagi. Sebenarnya menulis itu adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap orang, khususnya mahasiswa. Karena mau tak mau, mahasiswa harus mampu membuat karya tulis ketika ingin lulus. So, masih berpikir untuk belajar menulis? Atau sudah siap?

MATERI  Sebagai seorang pemula, hal yang paling penting ketika ingin mulai menulis adalah ‘membaca’. Apa sih korelasinya? Membaca bisa membantumu menambah jumlah kosakata yang kamu punya. Membaca juga membantumu memahami bagaimana merangkai kata, dan membuat satu paragraf yang mudah dicerna. Buat kamu yang ingin menjadi penulis tetapi masih enggan untuk membaca, lebih baik mulailah berkenalan dengan dunia membaca. Siapa tahu suka, siapa tahu cinta nantinya.  Lalu, yang kedua adalah ‘menulis’. Tulis apapun yang ingin kamu tulis. Jika bingung ingin menulis apa, tulis saja apa yang ada di pikiranmu. Contohnya, kamu ingin menulis cerita, tetapi kamu bingung ingin menulis dari mana. Coba saja mulai membuka laptop kamu, atau buku kamu, dan tulis.  Misalnya, “hari ini aku ingin menulis, tetapi aku bingung ingin menulis apa. Padahal aku punya keinginan untuk menjadi seorang penulis besar seperti Andrea Hirata. Aku sangat menyukainya. Aku mulai menyukai Andrea Hirata sejak masih SD. Cerita yang dibawakan olehnya sangat memotivasi, salah satunya yang berjudul Laskar Pelangi. Di novel tersebut ada satu tokoh jenius bernama Lintang … bla … bla … bla ….”  See? Pada awalnya kita bingung harus menulis apa, tapi tidak terasa kita sudah mendapatkan satu paragraf tulisan narasi. Tidak sulit, kan? Kita pakai ilmu ‘tahu-tahu’. Mulai saja dulu, tahu-tahu sudah dapat satu paragraf, tahu-tahu sudah satu lembar, tahu-tahu sudah satu buku.  Kemudian, yang ketiga adalah ‘membaca ulang’. Selalu biasakan untuk membaca ulang apapun yang sudah kamu tulis. Hal ini bisa membantumu untuk menemukan kesalahankesalahan kecil yang mungkin tidak sengaja kamu lakukan, seperti salah ketik, atau kesalahan dalam keterpaduan kalimat. Dengan membiasakan membaca ulang, kamu akan terbiasa pula menjadi seorang editor, dan juga membantumu lebih paham pada alur tulisanmu sendiri.  Yang keempat adalah ‘menyerahkan tulisanmu pada orang lain’. Kebanyakan pemula malu melakukannya. Alasannya banyak, dari yang tulisannya masih acak-acakan, alur cerita tidak rasional, dan masih banyak yang lainnya. Tapi, yang menjadi alasan utamanya adalah tidak percaya diri. Tenang, kamu tidak sendiri. Saya dulu juga melakukan hal yang sama. Tapi, apakah dengan terus melakukan itu kemampuan kita akan ter-upgrade? Taruhlah kita tahu kelemahan dan kelebihan kita. Tapi, apa kita yakin bahwa kita tidak membutuhkan saran orang lain?

Yuk, singkirkan dulu rasa malu itu, paling tidak pada teman terdekat kita. Minta dia membaca naskah kita dan memberikan kritik. Usahakan cari minimal tiga orang untuk membaca satu tulisan kita, lebih banyak lebih bagus. Tampung saran dan kritik mereka. Lalu, baca ulang naskah kita, dan perbaiki.  Sekarang, kita lanjut ke pembuatan artikel.  Untuk pembuatan artikel sedikit berbeda dengan jenis tulisan lain, karena kita membutuhkan riset mendalam mengenai topik yang ingin kita angkat.  Basic saya sendiri adalah penulis artikel lingkungan. Beberapa tulisan saya bisa temanteman baca di Greatedu, cukup ketik nama saya di kolom searching, dan nanti akan muncul beberapa artikel edukasi lingkungan di sana. Atau, jika ingin bahasa yang lebih berat, temanteman bisa search nama saya di www.climatetracker.org, ada satu link tulisan saya di sana. Untuk artikel berita, teman-teman bisa membaca tulisan saya di www.redaksibengkulu.com.   Namun, kali ini saya tidak akan membahas mengenai penulisan artikel lingkungan saja, tetapi akan membahas penulisan artikel secara umum.  Sebuah artikel umumnya mengandung lead, problem, dan solution. Lead di sini adalah pembukaan atau pengenalan akan topik yang ingin kita angkat. Saya sendiri lebih senang membuat lead dengan gaya feature (cerita).  Gaya feature adalah gaya menulis yang lebih seperti cerita. Saya selalu menerapkannya pada bagian lead atau pembuka.  Untuk problem, sesuaikan dengan solution (solusi) yang ingin kita sampaikan. Sebuah artikel yang baik harus menyeimbangkan porsi problem dan solution yang ditulis. Kadangkadang, kita banyak menuliskan problem, namun hanya menuliskan satu-dua solusi. Hal tersebut yang perlu dihindari.  Untuk solution (solusi), biasanya saya menyertakan narasumber yang ahli di bidangnya, bisa ilmuwan, dosen, atau NGO, bergantung pada tema yang kita angkat. Jumlahnya bisa satu, bisa dua, atau lebih.  Banyak orang yang menyamakan antara artikel dan opini. Basicly¸keduanya sama. Namun, opini lebih mengedepankan solusi dari penulis sendiri, sedangkan artikel lebih mengedepankan solusi ilmiah dari banyak narasumber.   Untuk saya pribadi, hal yang paling penting dalam pembuatan artikel adalah riset dan turun lapangan.

Contoh, ketika kita ingin membuat artikel tentang kembang api, hal pertama yang harus kita lakukan adalah riset sebanyak-banyaknya tentang kembang api. Seperti apa itu kembang api, tersusun dari apa, bagaimana membuatnya, sejarahnya seperti apa, berbahaya atau tidak, siapa saja yang suka memainkannya, kapan memainkannya, dan sebagainya. Dari informasi tersebut, nantinya kita bisa menentukan angle penulisan artikel kita.  Misal, saya mau pakai angle bentuk kembang api dan bahaya kembang api. Jadilah artikel tersebut berjudul ‘Si Cantik yang Berbahaya’, yang isinya menjelaskan tentang keindahan kembang api dan bahayanya. Atau, ketika ingin mengambil angle waktu kembang api biasa dimainkan, jadilah artikel tersebut berjudul ‘Hari Raya Kelabu’, yang menjelaskan tentang kejadian miris di hari raya yang diakibatkan oleh kembang api.   Loh, kok judul artikelnya seperti cerpen? Ingat, judul yang unik itu akan menarik pembaca.  Sampai sekarang, masih banyak orang yang beranggapan bahwa ketika ingin membuat artikel, kita harus menggunakan bahasa yang serius. Tapi, tidak selalu begitu. Hal yang paling utama dari sebuah tulisan adalah dipahami oleh pembaca. Nah, tentunya sebelum memublikasikan artikel, kita harus tahu siapa sasaran kita. Jika kita ingin artikel tersebut dibaca oleh banyak kalangan, gunakan bahasa ringan dan pendekatan cerita (feature), sehingga lebih bisa  diterima oleh masyarakat umum.  Hal terakhir adalah turun lapangan. Saya selalu menyarankan ini untuk teman-teman yang ingin membuat artikel report. Mengapa? Karena dengan turun lapangan, kita bisa lebih memahami kondisi sebenarnya tentang topik yang kita bahas. Dengan begitu, kita akan lebih kaya materi penulisan. Dan hal yang penting juga adalah dokumentasi. Mengapa dokumentasi pribadi itu penting? Untuk saya pribadi, melampirakan dokumentasi yang relevan dengan isi menunjukkan usaha kita mencari data, dan hal tersebut akan menguatkan artikel kita, baik dari sisi sumber mau pun isi karena kita mendapatkan data di lapangan. Namun, tidak semua artikel harus turun lapangan. Beberapa bisa kita kerjakan on the desk, dengan cara riset sebanyakbanyaknya.  Kita juga bisa melampirkan satu atau dua info grafis di dalamnya, seperti grafik atau bagan. Untuk mempermudah pembuatan info grafis, teman-teman bisa menggunakan aplikasi Canva, Piktochart, atau lainnya.  Berikut contoh laman depan Piktochart.


Terakhir, carilah mentor. Jujur, keberadaan mentor ini amat sangat membantu saya berkembang. Tidak hanya memberikan pengarahan ketika kita salah, namun mentor juga bisa menjadi teman untuk bertukar pikiran. Kadang kala, dari obrolan-obrolan ringan seperti itu saya mendapat ide-ide tulisan, atau judul, atau link narasumber, atau bahkan event menulis. So, mentor adalah salah satu hal penting jika kamu ingin berkembang menjadi seorang penulis professional.  Satu hal lagi, untuk teman-teman yang ingin menekuni dunia menulis, jangan takut untuk terus mencoba. Mulai saja dulu, biaskaan, nanti tulisanmu dengan sendirinya akan membaik. Ikutilah event-event menulis yang banyak diadakan oleh komunitas, seperti KIC, atau lembaga lain. Event-event seperti itu bisa membantu meng-upgrade kemampuan menulis kamu. Hadiah, jalan-jalan gratis juga teman yang memberikan lingkungan yang kondusif untuk kamu belajar menulis. Bonusnya adalah pembukuan atau pemublikasian karya kamu. Jadi, jangan capai-capai mencoba. Tetap semangat menulis!  Salam literasi!

SESI TANYA-JAWAB
1. Ni Luh Putu Desi Amerta Asih Tanya : Bagaimana cara meningkatkan semangat menulis sebuah karya, agar tidak cepat ingin menyerah “Ah, saya males … saya tidak bisa”?
Jawab : Salam kenal, Ni Luh. Ni Luh sudah pernah ikut event, kah? Jika belum, coba Ni Luh ikutan event, deh. Dijamin akan nagih dan membuat Ni Luh tidak malas untuk menulis. Kakak sendiri juga awalnya punya permasalahan yang sama seperti Ni Luh, namun setekah ikut event dan beberapa kali bisa lolo, merasakan bagaimana enaknya di dunia luar sana, jadi ketagihan. So, mungkin Ni Kuh bisa coba cara Kakak. Semoga menjawab, yah.
2. Difa Felisa Tanya : Kak, cari mentor yang baik itu di mana, yah?
Jawab  : Halo, Difa. Salam kenal. Difa punya teman yang sudah sering menulis? Jika punya, Difa bisa minta tolong dia untuk jadi mentor Difa. Atau, Difa bisa ikut komunitas literasi seperti KIC, atau komunitas literasi lain, yang tentunya banyak penulis hebat di dalamnya yang mau bertukar informasi. Atau, jika memang mau, Difa bisa kontak Kakak untuk sekadar tukar pikiran tentang tulisan Difa. Difa kirimkan saja ke e-mail Kakak di idalestari1414@gmail.com, insya Allah nanti akan dibantu.
3. Muhamad Ishaac Tanya : Apakah jika ingin menulis artikel dakwah juga harus riset/turun lapangan? Misalnya dakwah tentang pentingnya hijab, atau dakwah tentang pentingnya salat berjamaah.
Jawab : Halo, Ishaac. Seperti yang Kakak katakan sebelumnya, bahwa sebuah artikel tidak harus selalu turun lapangan. Teman-teman bisa work on the desk, tapi riset harus lebih mendalam. Tapi, ada baiknya Ishaac melampirkan wawancara dengan narasumber yang ahli di bidang dakwah. Contohnya mungkin pimpinan pondok, atau ustaz yang tentunya lebih memahami dan bisa meng-combine banyak dalil. Bagus lagi kalau Ishaac melakukan pendekatan dengan menceritakan satu atau dua tokoh yang berkaitan dengan topik. Contohnya, jika Ishaac menulis artikel tentang hijab, bagus dilampirkan cerita perjalanan seseorang mengenakan hijab.

Pendekatan seperti ini akan lebih bisa mengena dan mudah dipahami dibandingkan hanya artikel yang berisi dalil teori saja. Wallahu a’lam. Semoga membantu, yah.
4. Dwianka Elian Nurdewanty Tanya : Bagaimana cara menyikapi apabila ada seseorang yang tidak suka pada karya kita, Kak? Bahkan berusaha untuk menghancurkan (menjiplak) hasil jerih payah kita?
Jawab : Halo, Dwi. Apa kabar, Jombang? Wah, sakit sekali pastinya jika karya kita dijiplak oleh orang lain. Kakak dulu sering mengalami ini, tapi pada saat itu Kakak legowo, karena niatnya membuat karya untuk dinikmati saja. Dengan adanya penjiplakan berarti karya kita dianggap bagus, itu nilai plus-nya. Tapi, seiring waktu hal-hal tersebut tidak seharusnya didiamkan, karena hal itu sudah melanggar hak kita sebagai pencipta tentunya. Kalau di dunia media, banyak sanksi yang bisa diberikan kepada para pelanggar kode etik jurnalistik, dari yang sanksi social, denda, pemecatan, sampai ke penjara. Apalagi sekarang ada UU ITE. So, teman-teman jangan menjiplak, yah. Jika ingin menyadur, jangan lupa untuk selalu menyertakan sumbernya. Mungkin awal-awal kita bisa menegur dahulu secara baik-baik pelaku penjiplakan tersebut. Semoga membantu, yah.
5. Andi Annisa Tanya  : Sekarang kan banyak pemuda yang punya keinginan untuk menulis, terutama menulis pengalamannya. Tapi, saat memulainya pun sulit untuk mencari sesuatu yang dapat menarik. Bagaimana cara untuk menulis  sebuah pengalaman tapi yang dapat diterima oleh orang banyak?
Jawab : Halo, Andi. Membuat menarik sebuah tulisan sebenarnya adalah PR semua penulis, yang berarti PR saya juga. Saya juga sering kesulitan memunculkannya. Tapi untuk sebuah cerita pengalaman, coba Andi cari sisi lucu atau hal yang paling tidak bisa Andi lupakan. Buatlah point itu menjadi highlight, juga judul tulisan kamu. Combine dengan tata bahasa yang baik, tentu itu akan menjadi hal yang menarik. Contohnya, saya pernah menulis untuk satu media cetak pengalaman pribadi saya bersama ibu saya yang sudah 20 tahun tidak bertemu. Saya menghighlight hari pertama pertemuan saya. Nah, hal-hal semacam itu. Semoga bisa menjawab, yah.
6. Rohmatul Izah Tanya : Bagaimana menulis artikel ketika dilemma antara mengikuti kaidah PUEBI dan KBBI sementara bahasa yang tidak baku lebih mudah dipahami?

Jawab : Halo, Rohmah. Wah, sepertinya sudah advance, nih. Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa menulis artikel tidak harus selalu menggunakan kalimat-kalimat ilmiah yang sulit dipahami. Kamu bisa menggunakan pendekatan feature yang gaya penulisannya lebih seperti cerpen. Tapi yang perlu kamu hindari adalah penggunaan kata gue-elo di dalam artikel. Santai boleh, namun tetap gunakan kaidah yang sesuai konteks, yah. Semoga membantu.
7. Nadia Rosa Tanya : Bagaimana cara agar tema dari cerita yang kita buat itu konsisten dan tidak melenceng dari cerita kita? Karena biasanya kalau cerita sudah dikembangkan itu bisa melenceng dari tema yang sudah ditentukan di awal.
Jawab : Halo, Nadia. Wah, agak susah jika membahas tulisan sastra, karena sebenarnya saya kurang menguasai. Tapi saya pernah mendengar pertanyaan yang sama saat memoderatori seminar sastra bersama Eyang Sapardi Djoko Damono. Saran dari beliau adalah tinggalkan dulu. Refreshing dulu satu dua hari, lalu baca lagi dari awal, dan tulis apa yang kamu skenariokan saat itu. Kalau saya sendiri jarang menulis sastra. Kadang juga saat menulis artikel dan terlalu melebar, saya berhenti sejenak. Lalu baca kembali dari awal, dan mulai mengedit tulisan tersebut. Semoga membantu.
8. Novita Ira Santika Tanya : Perbedaan dari gaya bahasa artikel, puisi, dan cerpen biasanya terletak di mana?
Jawab  : Halo, Ira. Untuk puisi, tentunya pemilihan diksi yang berima akan lebih mempercantik. Puisi sendiri juga tidak mengindahkan unsur KBBI, lebih mengunggulkan estetika kata, rima, dan arti. Sedangkan cerpen dan artikel membutuhkan kalimat yang panjang, paragraf yang padu dan mempertimbangkan KBBI. Yang perlu diketahui, saya sering menggunakan bahasa cerpen sebagai lead dalam artikel saya, contohnya “wajah ibu Sarni kuyu menatap hasil panen padi yang bertumpuk dalam karung. Harga turun drastis, sedangkan Sarni membutuhkan tumpukan lembaran rupiah untuk mengobati suaminya.” Jadi, intinya bahasa cerpen bisa digunakan dalam artikel. Semoga membantu, yah.
9. Satriyati Tanya : Bagaimana menghilangkan rasa kurang percaya diri agar tidak malu saat tulisan kita dibaca banyak orang?

Jawab : Halo, Satriya. Yang perlu dilakukan adalah Satriya giat berlatih menulis. Mulailah menunjukkan tulisan dari orang-orang terdekat dulu, seperti mama, papa, adik, atau kakak. Dengarkan nasihat mereka. Sedikit demi sedikit, coba tunjukkan ke guru Satriya. Semangat berlatih, yah. Ingat, tidak ada karya tulis yang jelek. Adanya, kita kurang percaya diri. Semangat!

PENUTUP Menulislah, selagi engkau masih mampu untuk menulis. Tuangkan ide, pikiran, dan imajinasimu dalam deretan huruf yang tersusun dengan padu. Jangan takut untuk melakukan kesalahan, karena dari kesalahan kita bisa belajar untuk tidak mengambil langkah yang salah, untuk bisa menelisik di mana letak kesalahannya, dan untuk bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Jadi, mari menulis, terus menulis, dan tetap menulis. Akhir kata, kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam notula ini datangnya dari pribadi notulis, jadi notulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga ilmu yang disampaikan dalam seminar ini juga diamalkan dengan baik oleh para peserta dan diri pribadi notulis.  Salam literasi!

Senin, 22 April 2019 
 Jia   
Notulis 

Selasa, 16 April 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 15

“Mengulik Lebih Dalam Tentang Cerpen” 


Oleh : Khorik Istiana 
- Head of Youth with Sanitation Concern 
- Founder of Tukar Baca Lampung 
- Travel Blogger 
- Youth Sanitation Camp 2018 

Perkenalkan nama saya Khorik Istiana. Saat ini mencoba menamatkan kuliah, saya aktif di Komunitas Youth With Sanitation Concern. Traveller dan Blogger gadungan.... 😊 Belum pakem dan pakar dan masih belajar. 

Aku, waktu kuliah aktif di Pers mahasiwa, kebetulan belajar sastra dll. Aku nggak mutlak belajar teori tentang cerpen gitu sih, pakar banget sih enggak karena di Lembaga Pers aku, sebanyak apapun teori yang diberikan kalau nggak langsung praktek ya sama aja. Ini berlaku untuk dunia penulisan apapun.

Kalo banyak teori tanpa praktik kan percuma ya. Ilmunya kagak bermanfaat. Nah kalo kalian pengen nulis cerpen, resep awal selain niat ya praktik dengan menulis 😁. So.. kita belajar dasar teori dulu ya. Jadi ya cerpen itu menurut aku adalah cerita pendek, kalian nulis 2 paragraph aja juga sudah bisa disebut cerita pendek 

Cuma.... 

Ada cumanya ya. Kriteria cerpen di dunia sastra itu ada bedanya. Menurut A. Bakar Hamid dalam tulisan "Pengertian Cerpen" berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Cerpen juga punya beberapa unsur yang hukumnya wajib banget diperhatikan. 

Yang pertama adalah Tema
Tema yang tepat untuk pemula saran kakak sih. Berdasarkan pengalaman kalian ya. Kalo pengalaman pastinya kalian lebih enak menuangkannya di dalam cerita.

Yang kedua adalah alur dan plot
Atau, secara lebih gamblang plot adalah menurut Aswendo Atmowiloto, sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. 

Yang ketiga ada tokoh 
Tokoh ini ibaratnya pusat ya kyak ibukota gitu. Dia inti jiwa. Ruh dari cerpen itu sendiri. Secara teori sih tokoh ini dibagi menjadi dua sifat, sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Yang bisa kalian tuangkan lewat dialog atau diskripsi 

Yang terakhir Sudut Pandangan 
Tokoh Udah unsur sekarang kita ngomongin. Sturktur cerpen terdiri dari beberapa poin yaitu : 
1.Situasi (pengarang membuka cerita) 
2.Peristiwa-peristiwa terjadi 
3.Peristiwa-peristiwa memuncak 
4.Klimaks 
5.Anti Klimaks 

Biasanya untuk pemula kadang kesusahan di stuktur ini. Terus sekedar Tips ya, biar tulisan kalian menarik : 
Yang pertama adalah di tema cerita sih, coba berfikir out of the box gitu kayak missal guling menyukai atau mengagumi si pemiliknya . Jadi tokoh aku itu adalah guling yang nggak kita ceritakan diawal. Baru diending diceritakan bahwa guling itu udah using dan harus diganti dengan guling yang baru . So dia say good bye di cerita itu sama yang punya. Terus ya. Usahakan jangan mengulang tema yang umum. Misal, badboy jatuh cinta sama anak pinter teros dia tobat ya 
Yang kedua hampir sama dengan artikel ya, buat lead cerita yang menarik diawal agar pembaca diawal merasa penasaran gitu dan pengen lanjut baca 
Yang ketiga adalah judul, aku pribadi sih suka judul yang unik -unik ya, jadi judul juga mempengaruhi seberapa besar cerita kita akan dibaca.

Contoh tulisan kakak
https://khorikistiana.blogspot.com/2017/10/normal-0-false-false-false-in-x-nonex_1.html 
https://khorikistiana.blogspot.com/2018/10/krisna-di-jaman-edan.html

Btw, kalau kalian pemula jangan mudah sakit hati ya kalau hasil tulisan kalian jelek, banyak komen yang jelek-jelek dan bla-bla. Namanya juga pemula jadi jangan patah arang ya. ibarat masak tadi, kagak mungkin juga kalau missal chef langsung ahli masak. pasti banyak juga resepnya yang gagal. yang penting mau mencoba dan terus berusaha. Satu lagi kalian harus banyak baca, itu modal seorang penulis, penulis apapun bahkan seroang wartawan pun harus banyak baca. Kayak kakak waktu di Persma dulu harus banyak baca sebelum nulis berita. Hal tersebut bisa mempengaruhi gaya kepenulisan kita. Selamat menulis cerpen 😊 


Sesi Tanya Jawab 
1. Desfi Liqel_Jakarta. 
Q : Beda nya tokoh sama penokohan. Apa, ya, Kak? 
A : Halo Desfi Menurut kakak penokohan itu karakter yg diciptakan sedangkan tokoh itu orangnya 

2. Dewi Niar_IAIN Manado Sulwesi Utara 
Q : Bagimana cara mendapatkan inspirasi untuk menulis apalagi disaat mood sedang kacau tapi deadline mepet? 
A : Halo Dewi Mungkin dewi bisa tu dapat ide atau menuliskan kekacauan dewi disaat deadlibe, suadana hati, feel dan kondisi lingkungan. Itu juga udah inspurasi sih menurut kakak. Baca juga membantu 

3. Ni Luh Arta Suciati_Bali 
Q : Misalnya nih kak kita kan udah nentuin tema trus juga udah buat ceritanya sampe ending tapi judulnya belum kita buat atau belum ada yang pas sesuai cerita. Kira" bagaimana cara menentukan judul cerpen jika cerita dan tema sudah ada? Sekian dari saya kak 😁 
A : Hai Ni Luh Saran kakak kamu bisa minta pertimbangan ke teman kalo mentok dan buntu, kakak biasanya juga gitu soalnya. 

4. Nur Rahmawati_Maros 
Q : Hal apa yang membuat kakak termotivasi untuk nulis? 
A : Hai Nur... Motivasi ya? Awalnya kakak suka baca , teruss kayak wah keren ya kalo kakak bisa nulis dan bisa dibaca orang, gitu. 


Catatan Notulis 
Siapapun adalah seorang penulis. Hanya saja, mereka selalu punya cara yang berbeda dalam menuangkan ide dan pikiran mereka. Punya gaya penulisan mereka sendiri yang menjadikan mereka berbeda dari yang lain. Mereka abadi dalam setiap aksara yang mereka tuliskan. Begitu juga dengan, Kamu. Kamu bebas memilih untuk menjadi seorang penulis yang seperti apa. Jangan pernah jatuh hanya karena sebuah kalimat yang menyakitakan. Jangan pernah berhenti hanya karena ketakutan yang diam-diam membisikkanmu kegagalan. Ciptakan kenyamanmu sendiri, jangan pernah merasa tertekan. Menulis adalah hal yang menyenangkan. Kamu tidak akan pernah tau sebelum Kamu mencoba. 
Kamu Bisa. Pasti Bisa. Karena Kamu Bisa !!! 

Untuk setiap kesalahan dan kekeliruan yang saya perbuat, saya selaku notulis memohon ampun kepada Allah Subhana wata’ala, dan kepada kalian saya mohon maaf. Semoga apa yang sudah disampaikan, kelak bisa menjadi amal jariyyah baik bagi pemateri maupun peserta. Terimakasih banyak sudah mau menjadi bagian dari Seminar KIC XV ini, semoga kita bisa bertemu di lain waktu dalam acara yang berbeda dan lebih menarik tentunya. Sekian, terimakasih banyak. 

Ruang Aksara, 15 April 2019
 Lusiana
Notulis

Senin, 08 April 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 14

SEMINAR KEPENULISAN KIC XIV
Kuncup Imajinatif Club
 “MENGUPAS TUNTAS TENTANG MEMOAR INSPIRATIF”



 





BERSAMA:
EKO NUR WIBOWO





#PENULIS MASA DEPAN
#KUNCUP IMAGINATIF CLUB
#CHANGE THE WORLD WITH A PEN







A.INTRO
v TUJUAN
  Adapun tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk saling berbagi pengalaman dan hasil Pembacaan dalam menulis Memoar oleh Eko nur wibowo.

v HARI / TANGGAL           :Minggu, 7 April 2019
v WAKTU                          :Pukul 19.30-21.00 WIB
v TEMPAT                        :GRUP SEMINAR ONLINE KIC XIV
v JUMLAH PESERTA        :231 Peserta
v ACARA                           : SEMINAR KEPENULISAN
v PENANGGUNG JAWAB       :Thalita Utami
v MODERATOR                    : Aris Royanda
v NOTULEN                       : Dian Fitriyani Padang
v CONTACT PERSON        : 1. Sukmawati Fauziah Kaminuddin                               
                                        2. Luciana Rismawati

B.SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan dari moderator
2. Pemateri menyampaikan materi Seminar
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup




C.SESI ACARA SEMINAR

1.  Pembukaan dari moderator

v MODERATOR
A.  Nama           : Aris Royanda
B.  Instansi        : Universitas Teuku Umar
C.  Jurusan        : Teknik Industri

2.  Pemateri menyampaikan materi Seminar
       Materi saya sampaikan dengan model pertanyaan pemancing.Ada suatu istilah, “Life is a journey” istilah itu menggambarkan kehidupan ini adalah suatu perjalanan yang diawali dengan Birth dan diakhiri dengan Death. Kemudian diantara keduanya ada choice, yang berarti suatu pilihan. Dalam perjalanan itu banyak kisah-kisah yang dapat dituliskan yang sering disebut memoar, autobiografi ataupun biografi
   1. Pertama, saya akan menjelaskan singkat tentang definisi Memoar.
Penjelasan singkatnya memoar adalah tulisan Kenangan, Inspiratif, berisi ide/gagasan yang menyerupai autobiografi dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan penulis atas peristiwa-peristiwa pribadi yang direfleksikan dengan lingkungan kehidupan sekitar.

      2.Apa perbedaan antara memoar, autobiografi dan biografi ?
    Perbedaan Memoar,Biografi, dan Autobiografi
Biografi adalah kisah perjalanan hidup seseorang yang ditulis runtut dari awal hingga akhir. Biografi ditulis oleh orang lain, sementara autobiografi adalah biografi yang ditulis oleh diri sendiri. Sedangkan untuk Memoar lain lagi definisinya. Memoar merupakan penggalan kisah hidup seseorang yang layak diceritakan. Bisa dibiliang, memoar termasuk ke dalam jenis tulisan naratif non-fiksi untuk model penulisan sebenarnya seperti menulis novel. Selanjutnya, satu orang hanya bisa memiliki 1 biografi. Namun dalam menulis memoar, satu orang bisa menulis banyak memoar.
3.  Selanjutnya,  Kira-Kifa Bagaimana menulis memoar yang inspiratif ?
1. Eksplorasi diri bisa dengan keluarkan diary, foto lama, atau benda nostalgia yang dapat mengingatkan anda akan kenangan yang berkesan dan dapat menginspirasi orang lain. Fokus pada salah satu kisah yang berkesan untuk dituliskan.
2. Lihatlah perjalanan hidup anda dari carilah suatu yang berbeda, berkesan dan dapat diceritakan. Apa ceritamu ? “Everyone has story to tell.” Jangan tunggu hal yang luar biasa, karena tantangan menulis memoar adalah menjadikan hal sederhana ditulis menjadi suatu hal yang luar biasa dan dapat menginspirasi.
3. Jangan mulai dari awal. Hindari bercerita secara kronologis. Mulailah dengan hal cerita yang menarik pembaca untuk membaca tanpa memikirkan hasilnya.
4. . Hidupkan aliran emosi dalam diri
Dengan menggali emosi/perasaan, akan menjadikan semakin bersemangat untuk menulis, dan tulisan juga menjadi semakin menarik dan jelas, bahkan bisa semakin menginspirasi orang lain.
5. Ketika menuliskan memoar haruslah jujur/kebenaran cerita, perhatikan kejelasan tulisan jangan sampai membingungkan pembaca.
6. Ajak pembaca mengalami ceritamu. Nasihat ‘show, don’t tell‘ berlaku di sini. Gambarkan pada pembacamu apa yang terjadi. Bawa pembaca untuk merasakan emosi yang mendorong mereka terus membaca dan ingin tahu apa yang terjadi, hingga membacanya sampai selesai.
7. Dapat menggunakan dialog, bahasa-bahasa metafora untuk menarik perhatian pembaca.
8. Sebuah memoar harus memiliki awalan, pertengahan, dan akhiran. Selain itu harus ada masalah, konflik, dan resolusi.
9. Harus percaya diri, dan berdoa semoga apa yang telah dituliskan bermanfaat bagi para pembaca. Bisa menginspirasi, dan menjadikan diri serta orang lain semakin bijaksana.

Berikut saya kirimkan tulisan memoar yang pernah lolos dan dibukukan..
Saya sempat menulis beberapa tulisan memoar.. untuk yang saya kirim ini memoar tentang bermasjid













D. SESI TANYA JAWAB
   
1.SHOFIATUL MUKARRAMAH, JEMBER
PERTANYAAN : Bagaimana kiat-kiat untuk memiliki Nama Pena?

PEMBAHASAN:
   baik,  kalau nama pena sih,  itu sebagai nama lain buat diri kita.. nama pena identik dengan penggunaan nama lain dalam dunia penulisan.

untuk menentukan nama pena ada yg dr kejadian tak sengaja seperti mungkin tulisannya kena tinta berwarna biru tumpah. kemudian nama penannya jd tinta biru..
atau hasil perenengan bermakna filosofi atau hal lainnya.

2. ARTA, SMAN 1 SELAT

PERTANYAAN : Dalam membuat cerita maupun karangan lainnya saya sering terhambat karena kurangnya ide dan kata-kata yg tepat untuk mengawali cerita.  Saya mau bertanya untuk membuat awal cerita yang menarik hati pembaca itu bagaiman caranya kak? 

PEMBAHASAN : bisa dengan permainan rasa.. jd jangan menuliskannya terlalu klise Saya lahir di kota ini dan besar disini.
model yang biasa. model yang dapat memancing rasa bisa diawali dengan jalan. misalnya..

malam itu suasana mencekam,  warga pada lari menyelamatkan diri dari lahar. Dan kala itulah saya dilahirkan

3 . NADIA AGUSTINA, IAIN TULUNGAGUNG

PERTANYAAN : Bagaimana_cara untuk memilih potret yang pas untuk diceritakan itu bagaimana? dan tadi kan ditulis tidak kronologis ceritanya, lalu memoar itu bagaimana penulisannya yg menarik?  Bagaimana cara mengembangkan penulisan cerita rakyat untukk anak-anak, selain itu memiliki kemampuan bidang gambar ilustrasi yang menarik ?

             PEMBAHASAN :  Cari potret yang kamu rasa unik dan jarang diketahui orang lain atau berbeda dari pada umumnya.
Tidak kronologis,  tujuannya biar gak kaku.  Penulisannya bisa dimulai dari momentum kunci yg memarik seperti contoh pertanyaan ke dua tadi
4.  YENI AMALIA BONDOWOSO,MAS NURUL TAQWA
 PERTANYAAN :
 bagaimana cara membangun cerita sedih menjadi cerita yang sampai pada pembaca? Seolah² pembaca merasakan apa yang di ceritakan dalam memoar
PEMBAHASAN :
cerita sedih ya,,  cara sederhana bisa dengan memilih diksi diksi berhubungan suasana sedih... contohnya,  kala itu hujan deras,  beberapa saat kemudian aku mendengar kabar jika teman ku tertimpa pohon.  Aku ingin segera menuju lokasinya,  langsung saja aku kasih sepeda, tiba-tiba grreek greek rante ku lepas..

intinya pada pemilihan diksi sih

5. RICKA AFRIANTI DIAMANTI, IAIN MANADO
PERTANYAAN :
Apa tulisan yg saya baca di whatpad itu termasuk dalam kategori menulis memoar?.

PEMBAHASAN  :
yang dibaca apa ya?  saya kurang tau hehehe.. yang jelas memoar tuh seperti penjelasan di atas tadi.. Silahkan dianalisis dng modal materi di atas

6.  NIDA LEGIYANA, SMK AL-HAFIZ BOGOR
PERTANYAAN :
Saya ingin bertanya, ka kalau memoar itu berbentuk buku? Trus dalam satu memoar itu hanya satu tema atau lebih?apakah sama seperti novel?
Terima kasih
PEMBAHASAN:
memoar itu bisa dibukukan.. dng beberapa judul di dalamnya..

kalau biografi/otobiografi semuanya dr lahir sampai meninggal ditulis.

kalau memoar ambil kisah kisah menarik dalam hidup mu dan tuliskan.

contoh tentang bermasjid.

atau tetang bermain waktu kecil

atau dalam perkuliahan.
tapi ambil yang menarik lalu tuliskan dng bahasa santai dan dinarasikan.
7. VIVI, UNAIR GRESIK
PERTANYAAN :

Jadii penulis yang konsisten itu cara nya gimna sih kak?

PEMBAHASAN:
saya sendiri saat ini juga terus belajar,  ada target saya yaitu nulis 2 artikel per hari dan satu artikelnya 500 kata..

Sebagai bentuk tuntutan juga dlm job Freelance writer yang saya ikuti..
. jd intinya jadwalkan dan komitmen dalam diri

untuk terus menulis walaupu 1 baris sehari

8. IRSYADIAH, UNEJ MOJOKERTO

PERTANYAAN :
Beberapa kali saya menulis namun berhenti ditengah jalan karena bingung cara mengakhiri ceritanya sehingga saya tidak melanjutkan ceritnya.Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Terimakasih😊
PEMBAHASAN :
cara atasinya baca beberapa buku bisa jd menyegarkan kamu nantinya untuk melakukan apa yang terbaik dlm menutupnya.

cara penting sih pertama sebelum nulis buatlah kerangka tulisanmu

9. IRMA YUSTIKA SARI
PERTANYAAN :
Gimana caranya agar kita tetap konsisten dalam menulis, kan kadang kita ada jenuh gitu kan kak

PEMBAHASAN :
banyak cara yang dapat ditempuh..seperti jawaban saya di pertanyaan sblmnya salah satunya..
atau bisa jg bergaullah dng orang orang suka nulis.. scr tak sadar kamu bisa terpengaruh untuk begerak terus menulis

E. PENUTUP
Demikianlah Notulensi seminar kepenulisan KIC XIV yang dibuat sebagaimana mestinya.



NOTULEN

DIAN FITRIYANI PADANG

  






------------
__________________________________
SALAM LITERASI , MARI MENGINSPIRASI, BERJUANG DEMI GENERASI MASA DEPAN YANG CEMERLANG”