Rabu, 20 Maret 2019

Notulensi Bedah Buku Online 2

KUNCUP IMAJINATIF CLUB (KIC)
BEDAH BUKU II
“Sabar Menanti Buah Hati”
Bersama : Mega Anindyawati



TENTANG PENULIS
Nama : Mega Anindyawati
Aktivitas : Menulis, mengajar, IRT
Blog : meganindya.blogspot.com

KARYA YANG DIMUAT DIMEDIA:
 SNMPTN Bukan Segalanya (JawaPos, 27 Juli 2010)
 Feminisme Vs Ranah Domestik (JawaPos, 06 Maret 2011)
 Bangga Kegigihan Warga Indonesia (JawaPos, 23 Februari 2012)
 Aku Rindu Kamu (Majalah Nurul Hayat, 2017)
 Hasadala Medsos (Suara Muslim, 2019)
 #setankekinian (Suara Muslim, 2019)
 Banyak tumpukan barang dirumah? Begini 10 cara simpel decluttering home (Suara Muslim, 2019)

BUKU-BUKUNYA YANG TELAH TERBIT :
 Antologi Wajah Wajah Kayu Bapak (2011)
 Antologi Hujan, dan Fiksi yang Kuciptakan (2011)
 Antologi Ibuku Adalah (2011)
 Antologi Para Guru Kehidupan (2011)
 Antologi Wanita Era Digital (2011)
 Antologi Kekuatan Cinta Sepasang Kekasih (2012)
 Sabar Menanti Buah Hati (Pro-U Media, 2019)

BIODATA BUKU
Judul buku : Sabar Menanti Buah Hati, Kiat-Kiat Mendapatkan Keturunan dengan Memadukan Ikhtiar Ilahiyah dan Ilmiah
Penulis : Mega Anindyawati
ISBN : 9786237058137
Penerbit : Pro-U Media
Harga : Rp.26.000,-
Sinopsis : Menanti kehadiran buah hati pasti menjadi dambaan setiap pasangan yang telah lama menikah. Namun, terkadang keinginan itu tak secepat harapan kita. Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tak melulu diwujudkan dengan rezeki, tapi juga dengan berbagai ujian yang menimpa. Buku ini terlahir atas kasih sayang Allah berupa ujian diambilnya kembali janin yang telah dititipkan-Nya kepada penulis yang sekaligus calon ibu saat itu. Oleh karenanya, penulis mencoba berbagi dengan para pembaca tentang ikhtiar yang alhamdulillah membuahkan lahirnya si kecil. Buku ini berisi tiga bab yang memaparkan tentang beberapa hal yang membuat si kecil tak kunjung hadir, kisah-kisah terkait penantian anak, serta berbagai solusi yang ditawarkan. Pada akhirnya, buku ini hadir untuk menemani banyak pasangan suami istri yang tengah dilanda kegalauan yang sama : Menanti hadirnya buah hati.

Ide Tulisan : Buku ini ditulis saat saya sedang mengandung. Berbekal berbagi pengalaman dan dengan harapan dapat memberimanfaat bagi para pembaca.

SUKA DUKA DIBALIK PROSES PENERBITAN Pertama kali naskah buku "Sabar Menanti Buah Hati" ini saya kirim ke sebuah penerbit yang menerbitkan buku islami bergenre non-fiksi bertema keluarga. Akan tetapi,setelah menunggu 2bulan,saya mendapat kabar bahwa naskah saya belum bisa diterbitkan. Sebab, naskah dengan tema ini bukan yang mereka cari. Kemudian, saya mengirimkannya ke penerbit Pro-U Media, Yogyakarta. Dua sampai tiga bulan menunggu belum juga ada kabar. Saya pikir naskah saya ditolak. Namun, beberapa hari kemudian sebuah email pemberitahuan bahwa naskah saya diterima masuk ke inbox saya. Alhamdulillah. Sungguh tidak menyangka.

SESI TANYA JAWAB SESI PERTAMA PERTANYAAN
1 Nama : Andi Arga Batara Herdin
Domisili : UNHAS
Instansi : Makassar
Pertanyaan : Bagaimana kiat dalam memilih diksi yang baik dalam sebuah kepenulisan yang baik buat buku? Apakah perbedaan tema memengaruhi pemilihan diksi?
Jawaban : Pemilihan diksi disesuaikan dengan genre buku, fiksi atau non-fiksi. Diksi non-fiksi cenderung baku dan terikat, sementara diksi fiksi bisa menggunakan kiasan atau gaya bahasa yang cenderung lebih santai. Namun, ada juga buku non-fiksi dengan gaya bertutur yang mengalir indah, seperti karya Ust.Salim A.Fillah. Intinya, jika ingin menggunakan diksi yang baik, kita harus banyak membaca dan terus berlatih menulis.

2 Nama : Juli Nasution
Domisili : Padangsidimpuan
Instansi : IAIN Padangsidimpuan
Pertanyaan : Assalamualaikum kak Mkasih buat kk pemateri yng telah memaparkan ide pengalamannya tentang buku yang berjudul "Menanti Sang Buah Hati" Pastinya dalam menulis sebuah buku butuh perjuangan ya kak.. jadi apasih hal "yang menjadi kendala kakak ketika menulis dan tipsnya buat mengatasi kendala tersebut?
Jawaban : Bagi saya sendiri, kendala dalam menulis lebih banyak karena faktor internal, yaitu memulai dan menyelesaikan sebuah tulisan dan mood. Selain itu faktor eksternal, seperti keterbatasan waktu karena beberapa peran yang harus dijalankan. Banyak ide yang bertebaran seringkali terabaikan. Jadi, saya segera mencatat ide-ide yang terkadang muncul tiba-tiba dihp. Lalu, saya mengusahakan untuk mengalokasikan waktu senggang untuk mengembangkan ide-ide tadi.

3 Nama : Nur Hidayah
Instansi : SMKN 1 Kebumen
Domisili : Kebumen, Jawa Tengah
Pertanyaan : Bagaimana menghadapi situasi writer's block kak?
Jawaban : Saat mengalami writer's block, saya tutup sementara naskah yang sedang saya tulis. Kemudian, saya membaca artikel atau tulisan terkait tema yang sedang saya tulis. Selain untuk menambah referensi, jugabermanfaat untuk memberikan ide-ide segar terkait tema tulisan.


SESIKEDUA TANYA JAWAB
1 Nama : Wasiatul Kamilia
Instansi : IAIALQOLAM
Domisili : GONDANG LEGI MALANG
Pertanyaan : Kendala terberat yang dialami penulis saat menulis buku ini?
Jawaban : Kendala yang saya hadapi adalah  saat mengumpulkan referensi. Sebab kondisi saya saat itu terbatas untuk keluar rumah dan minimnya buku terkait tema diperpustakan mini dirumah.

2 Nama : Sukmawati Fauziah Kaminuddin
Instansi : Univ. Cokroaminoto Palopo
Domisili : Palopo, Sulawesi Selatan
Pertanyaan :Kiat-kiat apa saja yang perlu dilakukan dan dipersiapkan oleh seorang calon ibu dalam menanti kehadiran buah hatinya?
Jawaban : Saat tengah menanti buah hati, bekal ilmu parenting menjadi hal penting yang harus dipelajari. Berbenah diri agar siap menjadi orang tua yang shalih/ah dengan meningkatkan kualitas ibadah juga penting untuk diperhatikan. Selain itu, kondisi psikis terkait kesabaran dan keikhlasan amat diperlukan. Tips selengkapnya ada didalam buku "Sabar Menanti Buah Hati."

3 Nama :Ayu Rafika Sari
Instansi :SMKN 3 SKA
Domisili :Sukoharjo
Pertanyaan : Bagaimana cara kakak meluangkan waktu untuk menulis buku tersebut sedan di lainsisi, kakak berperan sebagai seorang istri yang sedang menanti kejadiran anaknya?
Jawaban : Berbagi waktu 24 jam untuk beberapa tugas yang harus dikerjakan. Waktu untuk menulis harus diluangkan disela-sela kesibukan. Saya mencintai dunia kepenulisan, jadi menulis menjadi waktu istirahat bagisaya.

SESI KETIGA PERTANYAAN
1 Nama : Dilla Desvi Yolanda
Instansi : SDN 07 sitapung
Domisili : Kab. Agam
Pertanyaan : Bagaimana cara supaya orang tertarik membaca buku kita?
Jawaban : Cari tema yang diluar pasar, jangan ikut-ikutan. Gali keunikan kita lalu asah dan tonjolkan itu. Setiap penulis pasti memiliki kelebihan di salah satu genre tulisan dan tema yang dikuasai. Fokus saja padahal tersebut.

2 Nama : Nur Hidayah
Instansi : SMKN 1 Kebumen
Domisili : Kebumen, Jawa Tengah
Pertanyaan : Bagaimana tips agar dalam menulis kita memiliki banyak kata yang menyentuh tidak itu-itu saja?
Jawaban : Jika kita ingin membuat tulisan dengan gaya bahasa yang indah, bacalah tulisan terkait hal itu. Misal, kita ingin membuat puisi, maka perbanyaklah membaca puisi. Nanti secara tidak  langsung, kita akan terpengaruh dengan gaya bahasa tulisan yang kita baca.

3 Nama : Apriliana
Domisili :Sidoarjo
Instansi : Wiraswasta
Pertanyaan : Bagaimana tips dan trik agar senantiasa sabar dan tabah dalam mengawasi perkembangan rumah tangga kita apalagi menanti datangnya buah hati dlm keluarga?
Jawaban : Mari, kembalikan semuanya kepada Allah. Bahwahanya Allahlah yang berhak memberikan anak kepada siapapun yang IA kehendaki. Kita juga harus menyadari penciptaan jin dan manusia di bumi ini tak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ikhlas adalah bagi andari ibadah yang harus  dijalani saat menanti buah hati. Terus berprasangka baik pada-Nya dan lihat orang lain yang cobaan-Nya lebih berat dari kita.


KALIMAT NASEHAT DARI PENULIS
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kalimat pengingat, terutama bagi diri saya pribadi. Menjadi ibu adalah momen dimana saya benar-benar merasakan _the true unconditional love. Kasih sayang tanpa syarat, dari orang tua kita, terutama ibu. Betapa mengandung, melahirkan dan menyusui menjadi bagian keikhlasan yang tak sedikitpun menuntut untuk dibalas. Maka, mari mulia kan kedua orang tua kita, sebab mereka adalah pintu surga yang paling tengah.

Senin, 11 Maret 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 12



ISI MATERI
Hai sahabat literasi KIC...
Selamat Malam....
Salam Literasi....
 Terimakasih kakak dan KIC atas kesempatannya saya bisa hadir di tengah-tengah room diskusi KIC ini.... Sebelumnya saya hanya akan mengajak sahabat berdiskusi sepintas mengenai Tema Serba Serbi Puisi yang admin tawarkan, saya masih banyak belajar jadi saling berdiskusi saja ya....
Saya akan mengambil judul: Kebebasan dalam Berpuisi
Kebebasan Berpuisi Untuk pecinta puisi, apa definisi puisi bagimu?
Ketika puisi itu sebagai pelampiasan rasa?
Atau tempat mengadu semata?
Dari tujuan penulisan untuk mengembangkan logika tulisan?
Mengikuti kompetisi bergengsi?
Mendapatkan trofi?
Atau untuk menyampaikan kode pada seseorang misalkan...
Gebetan? Doi? Sahabat? Teman?
Hehe sekarang pikirkan sejenak apa tujuan menulis kalian?
Setelah kita pikirkan pasti akan timbul kata “oh iya ya?”nah dengan tanda lampu benderang di atas mahkota kepala.
Intinya puisi itu pembebas.
Kebebasan yang kita cari dalam menulis puisi.
Batasan kebebasan dari berpuisi tidak ada untuk masa kini. Berbeda cerita jika untuk masa lampau kita mengenal yang namanya jenis puisi lama seperti: Mantra, Pantun, Karmina, Gurindam, Syair, Seloka dan Taliban. Kita hidup dimasa kini dengan segala kebebasan, kemerdekaan, bahkan dengan puisi kalian bebas menyampaikan kritikan macam manapun dengan selubung majas dengan wujud puisi baru. Jadi jika sampai kalian bingung menulis puisi karena kebebasannya, maka carilah kengkangan mana yang ingin engkau bebaskan dari dirimu, tuangkan rasa itu kedalam puisi. Hidup ini singkat kawan kalau hanya untuk berdiam diri, tersenyum melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain, tak bisa bohongi diri, pasti akan timbul rasa iri, maka dari itu bebaskan mimpimu, bebaskan karyamu, biarkan karyamu mengarungi takdir di dunia literasi, cobalah menulis, dan terus menulis, melanglang bersama mimpi ilusi-ilusi tintamu yang bukan imajinasi semata.
Membebaskan dirimu dalam berpuisi sama saja membebaskan dirimu dalam berkarya, berekspresi dan meraih mimpi imajinasi.
Kemudian jika kawan-kawan dengar puisi lama dan puisi baru pasti ingat tentang jangka waktunya atau kurun waktunya...
Sebenarnya tidak kawan, Perbedaannya terdapat dalam cara penulisan dari kerangka imajinasi sahabat... Sahabat mau menulisnya saat ini, salah satu puisi lama misal pantun, tetap akan jadi puisi lama...
Puisi lama baik strukturnya jumlah bait, suku kata, bunyi, rima, yang digunakan terikat sedangkan puisi baru baitnya tidak terikat oleh ketentuan-ketentuan tersebut.
Nah sepertinya statemen di atas sudah tidak asing lagi untuk sahabat... Sahabat lebih paham mengenai spesifikasinya.... Kemudian saya akan mengajak sahabat mengingat-ingat lagi... Apakah pernah dengar istilah yang bernama:
*Licentia Poetica*?
Apa itu Licentia Poetica?
Licentia Poetica itu kebebasan memanipulasi kata oleh penyair demi menimbulkan efek tertentu dalam karyanya dan terkadang menabrak kaidah-kaidah dasar berbahasa. Penyimpangan dari kaidah dasar biasanya terjadi pada arti kosakata (leksikal), bunyi-bunyi kebahasaan (fonologi), tata makna (semantis) maupun tata kalimat (sintaksis).
Sebagai catatan yang harus diingat bahwa penyair tidak sebebas mungkin membuat penyimpangan dalam penulisan puisi baik dalam pemakaian kosa kata atau diksi, bunyi kebahasaan, tata makna(semantis) atau tata kalimat(sintaksis).Kebebasan pengarang tergantung pada konteks karya sastra yang diciptakan.Adapun penyimpangan yang dilakukan oleh seorang pengarang dalam menuliskan sebuah puisi memiliki aspek tertentu dalam upaya menyelaraskan sesuatu yang dia inginkan baik dari aspek leksikal,fonolgi,semantis maupun sintaksis.
Sebelumnya saya sudah sampaikan tentang kebebasan, puisi lama dan puisi baru, nah yang ketiga tentang  Apa itu Licentia Poetica?
Penyair memiliki Azaz Kebebasan dalam puisi yang dinamakan Licentia Poetica.
Mungkin teman-teman sudah banyak kalau mencari materi googling atau baca buku, nah untuk pengalaman pasti kita memiliki pengalaman berbeda-beda dan khusus....
Jadi saya ingin bercerita mengenai pengalaman pribadi saya mengenai menulis puisi dan prinsip saya dalam menulis semoga bermanfaat.
Jadi saya awal mengenal puisi semenjak saya duduk di bangku sekolah dasar...
Saat itu diamanahi mewakili sekolah untuk lomba cipta puisi
Saat itu kelas 4 SD belum mengerti apa itu puisi bagaimana menulisnya
Tapi guru mungkin menilai dari nilai bahasa saya yang lebih dari anak lainnya
Alhasil kawan, saya saat itu menulis bersama mamah saya... Saya hafal puisi saya yg saya buat dengan mamah... Dan hasilnya saya juara 2. Hehe siapa pun tanpa kecuali pasti bisa berpuisi... Ingatlah bahwa puisi adalah susunan kata-kata indah bermakna yang memiliki misi tertentu yang membebaskan jiwa yang terikat. Dari apresiasi tersebut setiap perlombaan cipta karya dan seni pasti intan yang maju... Prosesnya jadi peserta terlebih dahulu selama SMP, Kemudian SMA selama itu kemampuan menulis saya tidak ada perkembangan sama sekali... Di SMA ini lah saya mengikuti lomba debat, baca puisi, cipta puisi... Dan hasilnya saat itu nihil kau tau kenapa kawan... Saat itu intan belum paham apa itu puisi sebenarnya puisi yg bagus seperti apa, Naah saat itu intan membuat puisi seperti membuat makalah hehe cari sumber sana sini dicari kata-kata yang menarik dan tingkat tinggi menurutku saat itu, Misal puisi tentang bangsa tentang korupsi saat itu saya menulisnya penuh kosakata politik, Dogma-dogma paradigma dll.
Kesalahan fatal saya menulis puisi tanpa tau sebenarnya puisi itu seperti apa, Nah kemudian terbukalah cakrawala literasi tepat 2 tahun lalu, Membaca dan mengagumi suatu tokoh merupakan guru paling tepat untuk mengerti sesuatu untuk termotivasi, Saya benci membaca buku lebih suka menonton jadi suka membaca. Karena karya orang luar biasa penulis yang saya kagumi tulisannya yg dapat merubah segala pandangan tentang buku sastra dan literasi Andrea Hirata.  Bahasa beliau menulis adalah definisi bahasa paling bebas,Walaupun menulis novel tapi bahasa beliau sebenarnya adalah puisi.
Saat itu langsung nulis target ingin seperti beliau. Nulis di wattpad cari event-event, Ikut seminar-seminar dan Tepat setahun setelah mengagumi pak cik andrea hirata saya menerbitkan dua karya saya novel dan puisi. Dan lomba pertama yang saya ikuti itu adalah lomba bertema pertama kali, itu memang pertama kalinya saya menulis puisi untuk lomba lagi setelah SMA.
Alhasil Apa?
Tinta Biru menulisnya dengan hati, tepatnya dengan bebas sebebas-bebasnya seperti bercerita curhat kehilangan seseorang untuk yg pertama kalinya dan dalam event itu TB alhamdulillah jadi juara 1 LCPN event pertama juara pertama dan pertama melek kebebasan dan arti puisi. Disusul dengan lomba-lomba lainnya di kampus dan di penerbit-penerbit minimal menjadi kontributor.
Intinya dari cerita intan adalah Temukan probelematika yang ada dalam tulisan kalian... Apakah tulisan kalian sudah bebas? Jika belum Maka bebaskan tulisan kalian sebebas-bebasnya.....
Ini adalah puisi pertama kali itu
Gambar 1.1 Puisi Pertama Intan
Sederhana tapi di dalamnya menurut juri bisa unggul diantara 800 puisi lainnya karena tema yang saya angkat unik berbeda dengan yang lain, kemudian kebebasan dalam menjalankan alurnya, dan pesan yang disampaikan.
Jadi pesan saya menulis puisi itu tidak harus memakai bahasa yang berbelit-belit cukup dengan diksi yang tepat alurnya akan enak tidak perlu untuk mencari artinya di tesaurus atau kbbi kalian udah bisa menyampaikan pesan dengan indah dan makna ganda untuk puisi
Pertanyaan dan Jawaban:
1.      Ni'matul_IAIN Salatiga_ kak bagaimana caranya mencari ide membuat puisi sedangkan kita sama sekali tidak bisa ataupun tidak suka menulis?
Jawaban:  Yang pertama walaupun kita tidak suka menulis pasti kita tidak mungkin menghindari yang namanya kegiatan tulis menulis, coba kita cermati saat kita membuat caption sosmed misal di ig atau fb atau twitter pasti kita kan menulis dengan bahasa-bahasa yang secara tidak langsung kita itu berpuisi atau berpuitis. Misal di story wa itu juga kita memakai bahasa puitis, terus bagaimana kalau kita memaksakan diri kita untuk menulis puisi padahal kita tidak suka maka, hasilnya pun akan tidak maksimal. Karena puisi itu yang pertama dari hati kita, apapun yang kita sampaikan dari hati maka akan sampai pula ke hati seseorang ( pembaca ). Jadi, untuk yang namanya kehilangan ide itu tidak mungkin kita kehilangan ide tentang puisi, misal kita mencari ide dari kata-kata, buku, atau boneka atau benda lain yang bisa di deskripsikan dalam puisi kita. Ide itu bisa muncul dari mana saja baik dari penglihatan kita , perasa kita, rasa sakit bisa semua itu kita curhatkan dan menjadi sebuah puisi.

2.      MABRUHAH_IAIN MADURA_ Bagaimana cara mengatasi kesulitan/kehabisan kata ketika kita sudah sampai di tengah jalan atau karena kita bebas berkreasi sehingga kata boleh asal-asalan yg penting jd bait puisi? kadang kan kita tuch sudah merangkai kata sampek di pertengahan kita macet kata kekurangan kata yg cocok dengan kata" sebelumnya.
Jawaban: Disini kita bisa mengaplikasikan yang namanya kamus diksi, jadi setiap kita menulis kita harus membaca karya-karya seseorang yang kita ingin teladani dan kita sukai, misal karya Bapak Supardi, Bapak Joko Pinurbo terus karya Andre Hirata seperti motivator saya dan penulis yang saya gemari. Guru saya pernah berkata: ” Jika ingin menulis satu puisi maka bacalah sepuluh puisi” Nah dari membaca tersebut kita memiliki banyak diksi yang kita punya. Ditulis dan di runtut yang misal akhirannya (i) semua, (u) semua itu di runtut saja. Jadi, misal kita ingin menulis puisi di situ kita tulis dulu temanya apa setelah tema nanti mencakup diksi apa saja yang berkaitan dengan tema, kita tulis dulu diksinya apa baru kita rangkai di dalam puisi. Juga seperti cerita alurnya itu harus sepadan, seimbang. Jadi, puisi tersebut memiliki alur dan tidak acak-acakan. Jadi , perkaya membaca , perkaya diksi dengan membaca dan memiliki kamus kecil diksi.

3.      Ira royana _UIN raden fatah palembang_ Manakah yang penting antara kepahaman orang yang mendengarkan puisi kita atau keberagaman majas yang kita gunakan yang lebih diutamakan dalam membuat puisi?
Jawaban: Menurut saya :  Lebih penting antara pemahaman orang yang mendengarkan  puisi kita” Jadi, mau seberapa tinggi majas kita dan di dengarkan pembaca itu tidak suka bahasanya acak-acakan terus misal majasnya itu memakai majas tingkat tinggi tapi itu tidak dimengerti sama sekali oleh pembaca. Misal mencari bahasa-bahasa seperti sanksekerta yang dari kamus thesaurus, kita cuman merangkai disitu aja di sambung-sambungin aja pasti pembacanya itu akan tau ini puisi acak-acakan dan tidak nyambung, walaupun cuma mendengar, jadi yang terpenting itu kesan pembaca.

4.      Wahyuni_UIN Mataram_Kak, bagaimana trik kita supaya menulis puisi itu dg kata-kata yg menyentuh dan menemukan bahasanya dengan cepat dan tepat? Soalnya sering saya menulis puisi namun kata-katanya itu2 aja dan tidak memiliki kesan mendalam, mudah ditebak serta bahasanya terlalu biasa.
Jawaban: Itu kembali lagi ketingkat membaca kita, seberapa banyak kita membaca, seberapa banyak kita memperluas jangkauan kita dalam menjelajahi buku-buku. Di sana itu kita bisa belajar yang namanya penceritaan, gaya penceritaan penulis untuk menyampaikan sesuatu pesan dengan indah kepada pembaca. Jadi, untuk saran dari saya yaitu: “ Semangat Membaca, tingkatkan penulisannya itu dengan diksi dan puisi itu semakin lama kita menulisnya (memperbaiki, mengedit) maka puisi itu akan semakin bagus” Misal kita menulis satu puisi cuma dalam waktu 5 menit kelar terus kita baca lagi mungkin ada yang typo-typo di perbaiki, terus ada diksi-diksi yang kurang tepat nanti kita rubah-rubah misal kita coret kita tulis terus coret lagi tulis lagi. Intinya puisi itu tersampaikan, alurnya itu bagus dan kuncinya itu dari pemilihan diksi.

5.      Sheify_SMAN 1 Kendal_Kak Intan, apakah hal-hal khusus yang harus diperhatikan dalam penulisan puisi? (Misal selain pemilihan diksi) Agar kita tidak terjebak atau bingung dengan puisi tersebut.
Jawaban: Yang harus diperhatikan dalam penulisan puisi itu yang pertama pesan yang harus disampaikan itu tujuannya itu untuk apa? , untuk siapa?, puisi itu kita tulis berdasarkan apa ?. Misal tujuannya kita itu untuk membebaskan diri kita sendiri saja habis kegiatan di sekolah, capek terus berpuisi “ rasanya lega (plong) “ karena ada sesuatu yang terbebas itu yang namanya tujuan puisi, tujuan itu misalkan sudah tercapai berarti pesan yang dalam puisi kita tercapai. Selain diksi dalam puisi, tolong perhatikan yang namanya bunyi. Rima dengan bunyi itu berbeda. Misal untuk bunyi-bunyian itu diambil dari puisi-puisi Bapak Joko Pinorbu itu yang di maksud dengan bunyi. Bunyi, pesannya, amanah yang disampaikan kemudian bentuk puisinya. Kita mau  menulis bentuk puisi apa? Mau puisi lama atau puisi baru. Ingat jangan terlena dengan puisi-puisi baru sampai lupa kalau pantun itu ternyata termasuk puisi juga, jadi harus paham mau bikin jenis apa. Soalnya puisi lama akan lebih terikat dan lebih banyak ketentuannya yang harus kita ketahui.

Tips Mengikuti Event
Tips mengikuti event-event kepenulisan puisi,yaitu:
1.      Kita harus menuruti apa kemauan pj event tersebut.
Misal ingin baitnya itu ada maksimal 3, setiap bait ada 4 baris itu harus diturutin maunya pj.
2.      Cari judul atau pembahasan yang di luar logika orang lain, di luar pemikiran orang lain.
Jadi, temanya itu luas tapi kita bisa unik dan bisa menampilkan karya yang unik.
Dan dari keunikan itu  kita menarik juri, disitu karya kita minimal jadi kontributor.
Jadi kita harus mencari keunikan dari karya kita agar beda dari yang lain.
3.      Untuk puisi jangan takut mencoba kalau mau jadi penulis, maka menulislah terus . “kata: edytorharu itu penulis yang baik adalah penulis yang tidak berhenti menulis”
4.      Pokoknya jangan patah semangat, terus menulis, agar kita menjadi penulis yang hebat di generasi yang mendatang dan saat ini.


Banjarmasin, 11 Maret 2019
Notulensi


Herlina

Selasa, 05 Maret 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 11


SEMINAR Kuncup Imajinatif Club XI
*siapa Bilang Ibu Rumah Tangga Ga Bisa Nulis?*
Pemateri: Malica Ahmad
Moderator: Dian Fitriyani Padang
Notulen: Regina Maheswari Saniputri


Perkenalan pemateri
Malica Ahmad, Ibu rumah tangga dengan satu putri dan satu putra. Seorang pendidik, buzzer, copywriter, content writer, dan ghost writer. Sesekali pernah menjadi editor freelance yang disewa dadakan. Berasal dari Lamongan, Jawa Timur. 
Penulis bisa dihubungi melalui media sosial :
FB : Malica Ahmad
IG  : Malica Ahmad
Blog : www.malicaahmad.com
WA : 082231060498

Karya-Karyanya:
1. Antologi Kisah Inspiratif Polisi @CloverlineCreative "Polisi Hatiku" 2017, Penerbit Cloverline Publisher
2. Antologi Kisah Inspiratif Tentara @CloverlineCreative "Serdadu Langit" 2017, Penerbit Cloverline Publishing
3. Antologi Kisah Inspiratif @JA "Mengetuk Pintu Langit" 2017, Penerbit Bitread.
4. Antologi Dongeng Kontemporer @WonderlandCreative "43 Dongeng Amazing" 2017, Penerbit Wonderland Publisher
5. Antologi Dongeng Peri @WonderlandCreative "45 Fairy Tales" 2017, Penerbit Wonderland Creative
6. Antologi Kisah Inspiratif @WomanScript "Perjuangan Wanita" 2018, Penerbit Womenscript Publishing
7. Antologi Flash Fiction "LDR"  2017, Penerbit Moeka Publishing
8. Antologi 30 Days Emak Mendongeng "Tema Kejujuran" 2018, Penerbit Mandiri Jaya
10. Antologi Puisi "Rinai Aksara" 2018, Dandelion Publisher
11. Antologi Teenlit "Red Cherry" 2018, Penerbit Bitread
12. Antologi Horror "Knocking The Door" 2018, Penerbit Ellunar
13. Antologi Fabel Billingual "15 Wonderful Fabel story Fun" 2018, Lovrink Publishing.
14. Antologi Cerita anak "Dongeng Dunia Vol. 2" 2018, Wonderland publisher
15. Antologi cerita anak "40 Fairy Tales" 2018, Penerbit BIP
16. Antologi 55 Dongeng Fantastis Dunia, 2018, Elek Media Komputindo
17. Antologi Kisah Inspiratif "Life is Journey" 2018, Dandelion Publisher
18. Antologi puisi "Rinai Aksara" 2018, Dandelion Publisher
19. Antologi kisah Inspiratif "Karma" 2018, Penerbit Rumedia.
20. Antologi Kisah Inpiratif "The Miracle of Doa" 2018, Penerbit Rumedia
21. Antologi Kisah Inspiratif "The Power Of Single Moms"  2018, Bitread.
22. Antologi Cerita anak "Cerita Unik dan Seru" 2018, Dandelion Publisher
23. Antologi Kisah Inspiratif "Chamomile For tea the amazing teacher" 2019, Wonderland PPublishe
24. Antologi anak "Aktivitas Seru" 2019, Wonderland Publisher

Pemaparan Materi
Sejatinya saya ini masih remahan sekali di dunia literasi. Belum banyak pengalaman yang bisa dibanggakan. Hanya mungkin karena faktor lucky saya bisa berkontribusi di dunia literasi. 
Mohon maaf sebelumnya, jika materi yang saya bagikan nanti hanya sebatas tips atau tulisan sederhana ala Malica. Tapi dari lubuk hati yang terdalam, saya berharap secuil tips sederhana ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua agar terus semangat berkarya๐Ÿ˜Š
Sebelum tips saya bagikan, izinkan saya bercerita sejenak.  Mau ya mendengarkan saya mendongeng? ๐Ÿคญ
5 tahun lalu, ada seorang wanita yang mendadak kehilangan kewarasannya (baca : bukan gila) saat dia sedang diuji kehilangan sang belahan jiwa. Dia tidak ingin hidup. Dia merasa hidupnya tidak adil. Dia marah sekali dengan Rabb-nya. Dan dia juga menghukum kedua orang tuanya dengan tidak mau merawat buah hatinya yang baru saja 10 hari dia lahirkan. Wanita itu benar-benar edan.  Mengurung diri di kamar, menangis, dan bahkan tubuhnya dari hari ke hari yang terlihat hanya tulang saja. Miris. Ya, miris sekali hidupnya.
Karena merasa tidak tahan dengan penderitaan wanita itu, sang ibu membawanya ke psikiater guna memulihkan batinnya yang telah remuk redam. Sayang, hasilnya tak cukup optimal.
Wanita itu justru semakin terpuruk. Jangankan ingat dengan dua malaikat kecilnya, mengurus dirinya saja diabaikan. Dibilang gila, dia tidak gila. Dibilang waras, dia tidak juga bertingkah layaknya orang normal. Hingga sebuah ucapan dari Ibunda membuatnya tertampar. Jodoh, Maut, dan rezeki itu tidak ada yang tahu, kecuali Allah. Syukuri, Nikmati, dan jalani saja, Nduk. Wanita itu sedikit berpikir, namun tetap diam. Selang beberapa menit, buliran bening membasahi pipinya yang tampak semakin tirus (baca : kurus).
Ibu menghapus buliran bening itu, kemudian memeluknya erat. Wanita itu bergeming, namun semakin mengeratkan pelukan sang Ibu. Ya, sejatinya pelukan itu yang dia butuhkan saat ini, bukan psikiater. Seorang psikiater mungkin akan menyarankan beberapa tips agar wanita itu bangkit dari keterpurukannya. Tapi sejatinya pelukan seorang Ibulah yang mampu menyembuhkan luka batin yang menganga. Kau tahu? Salah satu alasan wanita itu menerima pinangan pria itu karena dia merasa jauh dari orang tuanya. Dia membenci bapak dan ibunya sebab masa kecil yang kurang bahagia.  Tapi saat dia terpuruk dan hidupnya carut marut, orang yang sudi memeluknya adalah ibu. Ya, hanya ibu.  Hingga perlahan-lahan luka menganga itu sedikit tertutup dan sang wanita mulai membuka diri serta siap kembali di kehidupan nyata. Bagaimana kelanjutannya? Jangan harap menemukan sosok wanita yang kalem, ceria, dan ramah seperti beberapa tahun lalu. Wanita itu sembuh dari kewarasannya tapi mendadak seperti macan betina yang siap menerkam mangsanya. Ganas dan sadis ucapannya. Sepatah dua patah selalu saja jleb di hati.
Namun lagi dan lagi sang ibu datang menjadi malaikat penyelamatnya.
Ibunda bilang, "Keluarlah mencari udara segar. Lihatlah orang kampung yang lalu lalang di jalan itu. sesungguhnya kau akan dapati pelajaran berharga dari mereka, Nak."
Benar saja, banyak keluarga yang tidak sempurna di sana. Miskin harta tapi tetap tersenyum bahagia. Bahkan pagi, siang, dan malam, tak pernah mereka lewati dengan tenang. Tidak makan seharian, tak masalah bagi mereka. Anak menangis kelaparan, orang tua menenangkan. Yang terpenting iman mereka tetap terjaga. Mereka masih percaya bahwa di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Di balik rasa syukur menjalani takdir yang sudah diberikan oleh Allah, kelak akan ada buah manis yang akan dipetik.
Wanita itu kembali ke kamar dengan berderai air mata. Dia terisak sampai matanya sembab. Dan entah apa yang akan dia lakukan.
Bergegas dia mengambil benda pipih berukuran 10 inch dari atas meja, dan menelpon seseorang.
Dari balik benda pipih itu terdengar sebuah suara, "Menulislah agar hatimu tenang. Menulislah agar jiwamu kembali waras. Bila perlu baca, baca, dan baca buku motivasi yang membuat hidupmu lebih baik. Dan jangan lupa, minta ampun sama Allah. Bisa jadi apa yang terjadi padamu saat ini adalah sebuah pengingat diri bahwa kamu terlalu mencintai ciptaanNya, hingga kamu lupa dengan DIA Sang Pencipta." Jleb, jleb, jleb banget.
Terlalu berharap pada manusia akan berakhir pada rasa sakit yang tak terkira. Sejak saat itulah, wanita itu selalu bercumbu dengan aksara. Menikmati setiap luka dan menumpahkannya lewat aksara. Sampah-sampah yang bergumul di pikirannya, dibuang begitu saja dengan diksi yang tak biasa. Pena meliuk dengan bebas di lembaran putih kosong yang sempat dilupakannya.
Dia lega. Dia bahagia. Setiap hari hampir 20.000 kata dia luapkan di media sosialnya yang sebenarnya adalah curhat tetapi dibalut motivasi indah. Hingga kini, wanita itu terus belajar dan melambung tinggi bersama luka dan aksara. Tapi dengan sosok yang berbeda. Dia bukan lagi wanita lemah yang sekali kerikil tajam menggores kakinya dan berdarah. Lalu dia terpuruk dan menangis meratapi nasib. Bukan, bukan seperti itu. Dia lebih tangguh dari yang kalian bayangkan.
Pernah mendengar quote dari Tere Liye yang berbunyi begini:
"Perempuan yang patah hati kemudian dia bisa mengobati lukanya (Meski susah payah), maka dia tidak pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal. Dia telah berubah menjadi perempuan yang lebih tangguh,lebih kuat, dan lebih mandiri. Bukankah begitu?"
"Jika kita melihat seorang perempuan yang begitu tangguh, kuat, dan mandiri, maka jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengaggumkan. Namun, tanyakan, seberapa banyak hal, orang, dan peristiwa menyakitkan yang telah dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat."
Begitulah sosok wanita yang pernah hilang kewarasannya dan sembuh dengan terapi menulis. Dia mampu menjadi ibu rumah tangga yang siap berdiri menentang badai yang datang kapan saja.
Menulis baginya adalah sarana terapi jiwa.
Menulis adalah separuh jiwanya.
Menulis baginya adalah sarana berbagi yang murah.
 Menulis baginya adalah sumber penghasilan untuk kehidupannya.
Dan kau tahu, siapa wanita yang diceritakan di atas itu?
Wanita itu adalah saya sendiri.
Ya, saya sendiri.
Saya mencintai dunia literasi, bahkan candu sekali dengan dunia literasi berawal dari sebuah luka. Hingga tak disangka, Allah itu Maha Baik. Baik sekali. Saat saya negatif thinking padaNya, justru saya dihadiahi kejutan yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Berbagai profesi di dunia literasi, saya mencoba untuk menjajalnya.
Visi dan misi saya cuma satu :
Saya ingin membuktikan pada orang-orang yang pernah meremehkan saya saat terjatuh dulu. Dan menjadi ibu rumah tangga produktif dengan menulis, bukanlah impian lagi.
Lalu, apa saja tips saya menjadi ibu rumah tangga produktif?
1. Belajar dan Terus Mencoba Semua Jenis Tulisan
2. Mengikuti Beberapa Komunitas Menulis
3. Tidak Pernah Puas Dengan Hasil Tulisan
4. Meminta Restu Orang Tua supaya profesi yang digeluti saat ini bisa membawa berkah
5. Berani menantang diri
6. Menggali Info sebanyak-banyaknya di dunia literasi
7. Tetaplah menjunjung ilmu padi. Bahwasanya di atas langit, masih ada langit lainnya
8. Jangan Pelit Untuk Berbagi
9. Konsisten dan Disiplin Waktu
Itulah tips sederhana dari saya.  Memulai terjun di dunia literasi sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Beberapa karya saya abadikan dalam bentuk buku antologi indie dan mayor. Beberapa artikel saya disewa beberapa klien. Menjadi buzzer untuk membantu mensejahterakan produk teman. Menjadi ghost writer yang tak banyak dikenal orang. Juga menjadi Ibu rumah tangga yang tetap ingat pada tugas seorang ibu sebenarnya. Kapan buku Solo terbit? InsyaAllah dalam proses. Bantu doa ya, semoga cepat selesai๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿป

Sesi pertanyaan

1.     nama : Fildzati
INSTANSI : UMS
DOMISILI : Sukoharjo
*PERTANYAAN : Mom, saya ingin tanya. Ada saat-saat saya ingin sekali menulis, tapi terbentur mood yang sedang jelek-jeleknya sehingga mempengaruhi tulisan. Tiap dibaca ulang, selalu tidak puas dan merasa itu bukan tulisan saya. Apa ada tips untuk mengatasinya? Terima kasih, Mom.
JAWABAN: Saat mood jelek, berhentilah menulis sejenak. Sebab, semua tulisan yang kamu keluarkan itu berasal pikiran.
Berwudlu, duduk manis, dan bila perlu minum kopi. Lihat yang hijau-hijau di sekitar rumah, atau mendengarkan musik supaya mood yang buruk tadi kembali normal.
Baru ketika sudah tenang, kembalilah menulis.
Kalau bisa, menulislah saat bahagia. Sebab itu yang membuat tulisanmu indah.
Jangan jadikan menulis itu beban.
Santai saja. Karena menulis itu menyenangkan. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿป

2.    NAMA : meme

INSTANSI : spell
DOMISILI : sby
PERTANYAAN : bgmana tips agar bs menjadi content writer, buzzer, ghost writer dan copy writer? Terima kasih
 *JAWABAN: Banyak belajar, mengamati, dan praktik. Saya sangat menyukai nonfiksi, makanya saya terus belajar bagaimana menulis artikel yang ciamik dan enak dibaca.   Saat tulisan saya dikoreksi teman sudah bagus, saya mencoba melamar di beberapa portal online untuk menjadi member di sana. Seiring berjalannya waktu, sering praktik, akan terlihat tulisan saya sedikit berbeda. Hingga akhirnya, ada teman yang menawarkan untuk menjadi content writer di sebuah web di mana nama saya di sana tidak dicantumkan. Sebab, tulisan saya dibeli oleh klien. Nah, dari sini, semakin sering praktik, semakin sering mencoba. Tidak menutup kemungkinan tawaran demi tawaran itu datang dengan sendirinya. Begitu juga dengan buzzer. Awalnya saya menjadi seorang buzzer yang dibayar receh. Karena tujuannya membantu teman. Semakin sering praktik, tak ayal tulisan saya sebagai buzzer cukup dipertimbangkan. Saat ini saya sebagai buzzer di blog, juga tergabung dalam komunitas buzzer ILOWZER di bawah naungan Infinity Lovink. Dari receh bisa jadi tabungan bulanan.
Untuk Ghost Writer, kebetulan saat itu ada pencarian naskah motivasi. Dan saya mencoba menawarkan diri dengan melampirkan portofolio yang saya punya. Alhamdulilah tulisan saya masuk dalam kriteria. Dan bukunya saat ini masih proses cetak. Hanya saja bukan nama saya ditulis di cover buku๐Ÿคญ
Copy writer ini berawal dari saya suka sekali berjualan dengan teknik soft selling di media sosial. Kemudian ada yang melirik, jadi deh di booking. Hehehe. Intinya, jangan malu membagikan tulisanmu di media sosial apa saja.
Jangan mikir bagus dan jelek tentang tulisanmu. Seiring dengan proses yang dilalui, insyaAllah setiap penulis akan menemukan pembacanya☺

3.     *NAMA :*ARVI
*INSTANSI :*PELAJAR
*DOMISILI :*BOJINEGORO, JAWA TIMUR

*PERTANYAAN :*maaf kak saya masih bingung di tips no. 1, tolong di jelasin sejelas-jelasnya ya kak๐Ÿ™๐Ÿ˜Š
JAWABAN: Pernah mendengar istilah "Penulis itu harus multi talent"?
Nah, itu yang saya maksud.
Jika kamu suka menulis nonfiksi, sah saja kamu mendalami tulisan nonfiksi. Tapi tidak ada salahnya kamu belajar juga menulis fiksi.
Contoh :
Bagi penulis pemula bisa belajar dari cerpen 300 kata. Kemudian 500 kata,  hingga 1000 kata atau lebih. Bisa juga mencoba membuat fiksi mini yang sederhana. Atau kamu juga bisa belajar menulis kisah inspiratif, memoar, dan copywriting. Intinya, semua genre tulisan nonfiksi, fiksi, puisi, copywriting ada baiknya dipelajari semua.
Tidak ada salahnya bukan keluar dari zona nyaman? Artinya kamu adalah penulis multi talenta. Tapi ingat, meski bisa menguasai semua jenis tulisan. Kamu harus tetap unggul di salah satunya. 
Bisa dipahami ya? ๐Ÿ˜



4.     NAMA : Renita
INSTANSI : Laboratorium pencetak generasi terbaik bangsa
DOMISILI : Salatiga
PERTANYAAN :
1. Bagaimana meramu kalimat agar enak dibaca?
Banyak membaca, kak. Teliti diksi yang dipakai.  Amati bagaimana cara penulis itu menulis. Praktik dan nikmati setiap proses menulis. Tapi ingat, biasanya penulis pemula karena banyak membaca karya penulis senior yang dia sukai. Tulisan dia akan cenderung melekat di pikiran. Yang mana gaya penulis senior akan ditiru plek sama penulis pemula.
Saya sarankan, larut boleh dalam cerita yang ditulis orang lain. Tapi saat proses menulis, tetaplah menjadi dirimu sendiri. Sebab itulah yang akan menjadikan tulisanmu khas๐Ÿ˜Š

2. Bagaimana tips agar tulisan kita tembus ke penerbit?
Penerbit mayor maksudnya? Hampir sama jawabannya dengan yang di atas. Amati buku yang diterbitkan oleh penerbit X. Pelajari bahasanya atau tulisannya.
Contoh :
Kamu termasuk penulis yang suka diksi mendayu-dayu dan sarat moral, baca karya Tere Liye. Kamu suka menulis motivasi nonfiksi layaknya buku Bang Ippho Santosa, amati tulisan dia.
Atau cerpen sederhana yang dibalut kisah inspiratif, baca bukunya Asma Nadia.
Suka membuat cerita Teenlit, baca bukunya Pia Devina, Handi Namire, dll
Intinya, kenali penerbit yang mau dibidik dan terus praktik.
Semangat, kak๐Ÿ’ช๐Ÿป
Terima kasih ☺

5.     NAMA :Rizky darmawan
*INSTANSI :*untirta
*DOMISILI :*tangerang
PERTANYAAN : Gimana sih kak untuk membuat tulisan yang membuat orang itu tertarik dan tulisan kita itu punya khas, dan kalo boleh tau referensi komunitas penulis kak untuk menambah relasi dan pengalaman, terima kasih kak ๐Ÿ™
 JAWABAN: Gampang banget kok. Branding diri dengan menulis sesuai gayamu sendiri. Untuk branding ini, khususnya penulis pemula, tidak cukup 1 atau 2 bulan saja. Bisa bertahun-tahun untuk memunculkan tulisan khas atau kerennya tulisan yang " *Gue Banget"* ya. Butuh terus praktik pokoknya. Agar menarik dan banyak yang tertarik dengan tulisanmu, buatlah tulisan yang sedang viral dan kekinian. Balut dengan diksi yang indah dan memotivasi.
Dan *catatan penting* :
Penulis dilarang NYINYIR. Kepo boleh, tapi jangan saling melempar ide yang membuat panas.
Lebih baik nyinyiranmu ubah ke suatu hal yang positif.
Misal :
Media sosial sedang ramai pemilu nih. Kan banyak tuh yang saling lempar hoax sana-sini. Nah, tugasmu sebagai penulis bukan ikut nyinyir balik. Tapi lebih pada mengademkan pikiran. Caranya:
Buat artikel TIPS MEMILIH PEMIMPIN BIJAK versi kamu tanpa condong di salah satu paslon. Atau sekarang lagi heboh antara pernikahan Syahrini dan Barack yang mantanya Mbak Luna.
Kamu bisa membuat artikel biographi tentang siapa Barack sebenarnya. Dia pengusaha keren, kan? Ide ini yang bisa diangkat.
Ini saya pribadi ya. Selama menjadi penulis meski masih amatir nih. Saya jarang ikut nyinyir di media sosial. Buat saya nggak ads gunanya. Karena lebih positif kita bisa mengangkat tema tersebut untuk dikirim ke media online atau opini di media massa.
Setuju ya? Haruslah๐Ÿ˜‚
Untuk rekomendasi komunitas, bisa wapri saya pribadi ya. Kalau bisa sih kembangkan KIC biar bisa melambung lebih tinggi lagi. Undang mentor dan lain-lain. Tapi kalau belajar, bisa wapri saya. InsyaAllah siap direpoti kok๐Ÿ˜

6.     *NAMA :* Desi
*INSTANSI :* IAIN Salatiga
*DOMISILI :* Boyolali
PERTANYAAN : Bagaimana mom tetap menjaga semangat dan motivasi dan tetap konsisten dalam menulis?
Terimakasih
JAWABAN: Mudah saja agar tetap semangat. Ingat niat awal, apa niat kamu menjadi menulis? Apa tujuan kamu menjadi penulis? Kalau tujuanmu cuma ingin tenar, jangan harap profesimu menjadi penulis bertahan lama. Penulis sejati itu, tidak pernah kehabisan ide untuk menulis di mana pun dia berada.

Penulis sejati itu, tidak ingin menjadi tenar untuk bisa disebut penulis sesungguhnya. Perbanyak karya, tunjukkan tulisan terbaikmu. Yakin, tanpa kamu minta, akan ada saja orang mengenalmu lewat karya yang sudah pernah kamu tulis๐Ÿ˜Š Konsisten menulis bisa dipupuk dengan membuat peta tulisan.  Hari ini harus sekian halaman yang ditulis Atau bisa juga dengan ikut komunitas yang sering mengadakan challenge menulis.