Minggu, 09 Februari 2020

Notulensi Seminar Kepenulisan 19

Motivasi Berkarya Tanpa Batas 
Pemateri : Apri Kuncoro


Pembukaan 
Mohon maaf lagi-lagi Sharing kita harus mundur 30 menit karena tadi saya ada acara Silaturahmi bersama dengan sastrawan dan penulis serta komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Kebumen sebagai tempat tinggal saya. Mudah-mudahan sedikit perkenalan yang saya sampaikan ini dapat menginspirasi dan memberikan semangat pada sahabat-sahabat Kuncup Imajinatif Club untuk tetap konsisten berkarya dan membumikan literasi. 

Karena setiap orang itu adalah pemenang dan berusahalah untuk menjadi pemenang yang terbaik dalam setiap hal❤ 

Saya yakin sahabat-sahabat KIC di sini adalah calon orang hebat, calon penerus generasi bangsa yang cerdas, beretika dan berprestasi.

Saya yakin sahabat-sahabat KIC di sini adalah calon orang hebat, calon penerus generasi bangsa yang cerdas, beretika dan berprestasi.

Mungkin profil mengenai saya sudah tersampaikan secara detail di CV yaaa untuk tambahannya, selain menyukai dunia tulis menulis saya juga menyukai dunia dakwah dan film lhoo jadi kalau misalnya di sini ada yang ingin mengajak saya kolaborasi dalam bidang dakwah atau pembuatan film, dengan senang hati saya akan membantu. 

Saya pribadi menyukai dunia tulis menulis sejak kelas satu SMA. Itupun karena terinspirasi dari guru Bahasa Indonesia. Saat itu beliau mengatakan agar kenangan dan sejarah kehidupan serta segala hal yang telah kita alami dapat terabadikan, maka abadikanlah dalam sebuah tulisan. Karena tulisan adalah sebaik-baik pengikat ilmu yang ada dalam diri agar tidak mudah lekang termakan oleh waktu yang terus melaju. Semenjak ada nasehat itu, saya yang awalnya hanya corat-coret dibuku saja tanpa ada pikiran untuk diterbitkan menjadi buku yang resmi, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti berbagai event perlombaan literasi dan menerbitkan karya saya menjadi sebuah buku. Alhamdulilah dari awal Maret 2018 saya terus mengikuti event perlombaan literasi. Mulai dari puisi, cerpen, quote, surat, dan artikel. Hingga hari ini saya berhasil mengumpulkan 60 Antologi yang isinya beragam. Pada tahun ini, Alhamdulillah saya juga telah menerbitkan dua buku solo Berjudul Diary Inspirasi Penggugah Hati dan Goresan Pena Si Tunadaksa.

Materi 
Motivasi Berkarya Tanpa Batas 
Sebagai seorang penyandang difabel tunadaksa (belum bisa berjalan dengan sempurna dari sejak lahir, karena terlahir dalam keadaan prematur ), tidak menjadi penghambat saya untuk mewujudkan satu demi satu mimpi dan cita-cita. Walaupun dalam prosesnya, terkadang tidak mudah selalu ada rintangan yang siap menjadi penguji bahkan tak jarang menjadi penghambat. Namun itu semua tidak membuat saya gentar untuk terus berjuang, sampai semua dapat terwujudkan. Rintangan itu bisa saja hadir dari faktor internal (keluarga ) atau eksternal (lingkungan sekitar ). Adapun rintangan dari faktor internal yang pernah saya hadapi adalah ketika awal-awal saya terjun dalam literasi. Ketika itu saya baru saja mengikuti sebuah perlombaan yang diselenggarakan oleh salah satu penerbit. Tanpa disangka-sangka, Alhamdulilah naskah puisi terpilih menjadi salah satu kontributor yang akan dibukukan. Betapa senang rasanya saat itu. 

Tak lama setelah pengumuman, saya ingin sekali membeli buku itu sebagai tanda awal karya dalam literasi. Akhirnya saya putuskan untuk menceritakan semua ini pada kedua orang tua. Mendengar ini, ibu dan bapak begitu bahagia. Namun ketika mendengar keinginan saya untuk membeli buku, ibu merasa khawatir jika terjadi penyalahgunaan. Hingga beliau sempat melarang untuk membeli buku dan mengikuti event berbayar. Hal tersebut sempat membuat saya sedih, tapi perlahan saya jelaskan pada beliau hingga akhirnya bisa memahami dan mau membelikan buku serta memperbolehkan untuk mengikuti event berbayar. Intinya dari kisah ini saya ingin memberikan pelajaran bahwa jika orang tua kita awalnya kurang menyetujui passion atau bakat yang sedang kita tekuni, cobalah untuk memberikan mereka pengertian dan pemahaman yang sebaik-baiknya Ajaklah berdiskusi (bertukar pendapat ). 

Rintangan eksteren yang sering menghambat misalnya datang dari segolongan orang yang hanya memandang saya sebagai seorang difabel yang tidak punya bakat dan tidak bisa apaapa. Bahkan yang paling parah adalah menghina kekurangan. Sakit pasti, sedih iya, tapi saya tidak pernah mengambil pusing dengan semua rintangan yang menerpa. Justru saya menjadikannya sebagai pencambuk jiwa agar lebih semangat berkarya dan menginspirasi. Keinginan untuk nembalas pasti ada. Tapi bukan balas dendam ya. Karena itu tidak dibenarkan. Pembalasan yang saya maksud di sini adalah sebuah pembuktian yang mampu memberikan refleksi atau pengajaran bagi orang-orang yang menghina bahwa di balik kekurangan kita ada kelebihan yang mampu menjadi sebuah kebanggaan. 

Bertahan di tengah rintangan yang cukup menekan lahir dan batin saya, sebenarnya bukan hal mudah. Saya bisa melalui semua karena adanya support keluarga, kekuatan doa, dan sebuah motivasi.

Sesi Tanya Jawab 
SESI 1 
1. NAMA : Hilda Syakinah 
INSTANSI : Inkai sekoci 989 jakarta 
DOMISILI : jakarta 
PERTANYAAN : kak gimana caranya tidak minder terhadap kekurangan dan motivasi hidup apa yang kakak pegang teguh saat ini? 
Jawab: Pertanyaan yang bagus sekali cara agar saya atau kita semua tidak minder menghadapi kekurangan yang ada dalam diri, adalah dengan menanamkan tekad yang kuat bahwa kita sebagai manusia diciptakan juga telah dilengkapi dengan kelebihan atau keunggulan, yang mungkin saja tidak dimiliki oleh orang lain. Yakinlah pada diri sendiri tunjukkan ke sekeliling bahwa kita mampu, kita bisa bertindak lebih dibandingkan orang lain. Motivasi yang saya pegang teguh saat ini adalah jadikan kekurangan sebagai alat untuk menunjukkan berbagai kelebihan dan pembawa sebuah kebanggan😊 
2. NAMA : Muhammad Farhan 
INSTANSI : SMK Bina Nusa 
DOMISILI : Bekasi 
PERTANYAAN : 
1) Bagaimana caranya agar kita tetap istiqomah tanpa batas dalam berkarya dan meningkatkan karya kita dan tolong berikan tips menghindari rasa bosan dalam berkarya? 
2) Bagaimana cara untuk membangkitkan kembali semangat berkarya dan mengejar mimpi? 
Jawab: Masyaallah terima kasih atas pertanyaannya 
1) Agar kita tetap istiqamah berkarya tanpa batas hal yang dapat kita lakukan adalah jangan pernah menyerah pada keadaan, teruslah belajar, dan jangan takut untuk mencoba. Hal penting lainnya adalah sebagai penulis pemula atau prakarya pemula kita juga harus menyiapkan mental yang kuat sekuat baja. Tujuannya tentu agar kita tetap kokoh menghadapi kritikan yang kadang menerpa. Pesan saya ketika ada seseorang atau pihak lain yang memberi kritik pada karya yang telah kita ciptakan, terimalah dengan ikhlas dalam hati yang lapang Tidak boleh marah atau emosi justru kita harus bersyukur, karena artinya masih ada orang yang peduli dengan kualitas karya kita, hingga menginginkan menjadi lebih baik. Tips ketika kita bosan berkarya maka hal yang pertama dapat kita lakukan adalah tenangkan hati dan pikiran. Jauhi hal-hal yang membuat kita merasa gelisah. Selanjutnya kita dapat melakukan hal-hal yang mampu membuat perasaan bahagia dan kembali nyaman. Selain itu, jangan lupa baca buku-buku yang mampu untuk menjadi penunjang kita dalam berkarya Intinya jika kita ingin mendapatkan banyak inspirasi sebagai landasan berkarya jangan malas membaca buku. 
2) Caranya tanamkan niat yang kuat dengan cara memotivasi diri sendiri, jangan takut gagal, jangan terpuruk karena hinaan, dan lakukanlah sesuatu yang membuat kita bahagia. 

3. NAMA : Irma Rahayu , 
nama Pena "Ukhty Irma" 
INSTANSI : STAI Garut 
DOMISILI : GARUT 
PERTANYAAN : Hampir setiap hari saya ga pernah berhenti untuk selalu membaca apalagi menulis, sudah hampir tiga tahun ini saya selalu menulis cerpen dan puisi sesuai dengan pengalaman yang saya hadapi di kehidupan sehari-hari, tapi akhir-akhir ini saya sedikit down ketika laptop yang biasa saya pakai untuk menulis kini sudah saya jual karena untuk biaya kuliah dan keperluan lainnya... Saat itu tidak ada pilihan lain selain menjual barang yang saya punya demi bertahan untuk study sekalipun laptop adalah barang yg paling penting untuk kegiatan study saya, namun entahlah... Semenjak saya tidak punya laptop, saya jadi malas untuk menulis lagi seperti dulu, karena keterbatasan barang yang sangat menunjang untuk hal itu... Saya ingin hal ini tidak menjadi hambatan bagi saya, tolong saya minta sama ka apri kasih saran dan masukan untuk kondisi saya saat ini.. 
Jawab: Yaa Allah saya cukup mengerti dan memahami apa yang kamu rasakan. Karena saya juga pernah berada dalam titik kondisi yang sama. Tapi kita juga harus ingat bahwa kita hidup di tengah kemajuan teknologi, informasi, dan ilmu pengetahuan. Apa yang kita impikan dan cita-citakan semua sebenarnya dapat kita wujudkan asalkan jangan takut apalagi sampai berhenti untuk mencoba terus menciptakan suatu karya. Kita bisa memanfaatkan smartphone atau ponsel ajaib untuk menulis karya-karya kita. Misalnya dengan mendownload aplikasi WPS atau buku harian offline yang nantinya bisa kita gunakan untuk menuliskan segala hal yang kita pikirkan. 

SESI 2 
1. NAMA : Rindi Santika Agustin 
INSTANSI : Universitas Negeri Malang 
DOMISILI : Malang 
PERTANYAAN : 
1. Salah satu unsur pembangun cerpen agar menarik yaitu sudut pandang & konflik. 
2. Bagaimana cara membangun agar sudut pandang kita berbeda dari yg lain...serta konflik yg ditimbulkan lebih greget. 
Jawab: wah pertanyaan yang luar biasa. Karena berani keluar dari zona nyaman, dan zona tema ya good-good. Mungkin untuk membuat cerpen yang lebih greget bin menggelar. Sebagai penulis kita juga harus bisa bereksperimen dengan tulisan kita, maksudnya kita harus berani menciptakan sesuatu yang berbeda dari konflik cerpen pada umumnya. Tapi dengan tetap memegang teguh pedoman membuat cerpen misalnya kita membuat cerita cinta segilima atau segidelapan atau bisa dari segi tokoh mengambil inspirasi dari luar negeri, yang memiliki nama-nama unik. Bisa juga membuat cerpen dengan mengumpulkan berbagai ekspresi sedih, senang, kecewa, merana dilebur menjadi satu dalam alur dan judul cerpen yang sama. Jadi selamat bereksperimen 

2. NAMA : MAHARANI MADYAR
INSTANSI : SMAN 04 SUNGAI BAHAR 
DOMISILI : SUNGAI BAHAR, MUARO JAMBI 
PERTANYAAN : Kak, kenapa penulis yang baik harus menjadi pembaca yang baik? Apakah kalau kita tidak sering membaca dengan baik, kita tidak bisa menjadi penulis yang baik? Bagaimana cara membangun semangat kita agar menjadi pembaca yang baik? 
Jawab: Terima kasih atas pertanyaan yang bagus. Dalam hal ini bukan masalah jika tidak menjadi pembaca yang baik maka kita juga tidak bisa jadi penulis yang baik bukan itu ya. Tapi yang perlu saya tekankan di sini adalah menulis dan membaca bagaikan dua sejoli yang tidak dapat dipisahkan jika kita memang sungguh-sungguh ingin mendalami dunia tulis menulis. Karena menulis tanpa membaca adalah hampa, membaca tanpa menulis adalah sia-sia. Jadi keduanya harus berusaha kita seimbangkan. Sama halnya seperti kita manusia jika sudah memiliki pasangan atau orang yang dicinta dan sayang pasti rasanya enggan untuk berpisah kan.?? Jika kita menulis tanpa membaca bukan berarti tulisan yang kita hasilkan akan jadi tidak baik, tulisan kita tetap baik walau kita kurang suka membaca. Tapi ketika kita juga mau membaca maka cakrawala ilmu kita akan bertambah dan terbuka semakin luas. Sehingga mampu untuk menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas dan bermakna. Agar kita bisa cinta membaca, cobalah untuk membiasakan diri meluangkan waktu sejenak ditengah rutinitas untuk membaca buku walaupun sedikit. Agar kita benarbenar cinta baca, kita bisa memulai membaca buku yang disukai sebagaimana ketika kita ingin mendekati sosok yang kita suka pasti harus mengenal hal-hal yang baik tentang dia bukan.?? 

3. NAMA : Heni Mulia Wati 
INSTANSI : Pelajar/Mahasiswa 
DOMISILI : Lombok NTB 
PERTANYAAN : kak apakah tidak terlambat sku menjadi seorang penulis, soalnya saya sudah dewasa dan baru saja mengenal dunia tulis, apa motivasi kakak untuk saya agar tetap semangat walaupun diusia dewasa seperti sekarang ini, soalnya terkadang minder liat yg muda2 sudah berprestasi ,sedangkan aku masih belajar dari 0. 
Jawab: Pertanyaan bagus sekali Tidak ada kata terlambat bagi mereka yang mau belajar. Karena belajar kan tidak pernah memandang usia bahkan, dalam ajaran agama islam menuntut ilmu adalah kewajiban dari lahir sampai masuk ke liang lahat. Motivasi saya agar tetap bisa berkarya salah satunya adalah "Jangan berhenti belajar, karena ia tak pernah mengenal kata terlambat.". Buktikan bahwa kita tetap bisa menghasilkan sesuatu yang menjadi kebanggaan. 

SESI 3 
1. NAMA : Marwansyah 
INSTANSI : UIN Raden Fatah 
DOMISILI : Palembang 
PERTANYAAN : terimakasih atas kesempatannya. Serta ilmu yg telah dsampaikan oleh narasumber. Terkait berkarya literasi. Terkadang kita bingung menuangkan ide.. Kita tahu karya it muncul krna ide. Jadi bagaimana kiat-kiat menuangkan ide supaya bakat literasi tersalurkan. 
Jawab: mungkin bisa dengan cara membawa catatan kecil ketika kita bepergian dengan begitu kita bisa menggunakannya untuk mencatat segala hal menginspirasi yang bisa kita gunakan untuk memasuki bidang literasi. Hal penting lainnya adalah jangan bosan untuk mencoba mengikuti event yang berkaitan dengan literasi Terima kasih atas apresiasinya. 

2. NAMA : Alfiyah Firdausi Nuzula 
INSTANSI : UIN MALANG 
DOMISILI : Gresik 
PERTANYAAN : Bagaimana caranya agar kita dapat terus berkarya tanpa harus kehilangan imajinasi? 
Jawab: Terima kasih untuk pertanyaan yang luar biasa Sebagai penulis tentu kita ingin bisa terus produktif berkarya namun tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang ada beberapa masalah yang membuat kita terpuruk atau mood menjadi rusak. Maka yang harus kita lakukan adalah menjaga perasaan dan mental kita agar tetap stabil misalnya dengan membentengi diri agar tidak mudah terpancing emosi. Sehingga kita tetap bisa semangat menulis 

3. NAMA : Laili Rahma Hidayati 
INSTANSI : MAN 1 
DOMISILI : Lampung Tengah, Lampung 
PERTANYAAN : Bagaimana cara menanggapi orang tua yang sering melarang kita untuk ikut membeli buku karya kita sendiri? Karena saya sering meminta untuk membeli buku, namun sama sekali tidak ada respon positif dari orang tua saya, yang membuat saya menjadi drop dari dunia tulis menulis. 
Jawab: Wah ternyata apa yang kamu alami tidak jauh berbeda dengan saya ketika awal-awal terjun dalam literasi. Mungkin kamu bisa memberikan pengertian pada beliau tentang apa itu literasi dan bagaimana dampak positif literasi bagi kehidupan dan kemajuan prestasimu. Jelaskan secara perlahan jika masih belum mengerti bisa kita siasati dengan cara menyisakan sedikit uang jajan kita untuk membeli buku. Tapi saya percaya jika kita ajak orang tua diskusi pasti pelan-pelan beliau akan mengerti apa yang menjadi bakat kita

Kesimpulan 
Jadi kesimpulannya adalah Kita diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia yang bisa memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Jika kita merasa berbakat pada sesuatu maka bersungguh-sungguhlah menekuni dan mewujudkan itu semua menjadi kenyataan. Kalian pasti bisa. Karena sahabat-sahabat KIC adalah calon penulis hebat yang membanggakan Salam Literasi

Notulensi Seminar Kepenulisan 20

NOTULENSI SEMINAR KEPENULISAN 20
Oleh: Kuncup Imajinatif Club 
“Menjadikan Karya Sastra Sesuatu yang Digemari Serta Membuat Cerita Menarik Dengan Produktif” 

Pemateri: Jefri Prawinata
Penulis buku: Terdampar di 5 Menara Kota; Cinta, Patah dan Luka; Sekumpul Asmara; Di Balik Kacamata Bangsa
Moderator: Talitha Utami
Notulis: Aris Royanda 1

PERKENALAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Terimakasih sebelumnya saya ucapkan kepada keluarga KIC. Apa kabar sahabat sekalian? Perkenalkan saya “Jefri Prawinata” seorang penulis yang hanya mengawali tulisan dari luka yang berbaur lara dari keluarga broken home. Jadi tema kita hari ini menjadikan karya sastra sesuatu yang digemari serta membuat cerita menarik dengan produktif.

MATERI 
Sebelumnya bagi saya menulis itu adalah cara kita berbicara dengan tulisan ketika perasaan kita tak tersampaikan. Menulis adalah menuangkan ide pikiran ke dalam kata yang menjadi kalimat lengkap dalam beberapa paragraf. Banyak juga yang mengatakan ketika perasaan tak di dengarkan cukup kata yang berbicara. Dan kembali ke topik. Kenapa karya sastra harus digemari? Alasannya sebenarnya simple sebagai alat komunikasi, komunikasi tidak harus berbalas kata atau pesan saja. Dari buku-buku yang kamu baca kamu bisa melakukan komunikasi antara hati dengan pengalaman orang lain yang kamu dapatkan sebagai bahan pembelajaran. Sastra itu media menyampaikan pesan, maka sudah jelas apa yang tertulis banyak meninggalkan pesan. Dalam mengambil pembelajaran karakter orang tentu berbeda2. Anak yang lebih mudah melalui pesan langsung dan tidak sedikit juga yang mendapatkan. perubahan luar biasa dari hasil bacaannya tersebut.! 

Jadi pertanyaan berikutnya. Sudah puaskah kamu hanya membaca? Menurutku tidak, karena kamu adalah orang paling rugi jika tidak melanjutkan untuk ikut menulis. Mungkin kamu masih bertanya bagaimana saya bisa menulis sedangkan belum ada pengalaman? Salah besar, kamu sudah punya pengalaman itulah perjalanan hidupmu. Maka tingga mencoba merasuki meresapi kedalam hati maka hati akan mampu berkata dan perkataan hati itulah yang kamu tuangkan dalam tulisan.? Mungkin pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kosakata masih acakan dan diksi pilihan kata belum tepat.? Banyak cara mengatasinya, bisa dengan membaca buku E.B.I atau bisa memperhatikan bagaimana tulisan orang lain memperhatikan diksinya. 

Karena engkau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari.” Pramoedya Ananta Toer 

Yang bisa kita simpulkan bahwa ketika kita berbicara dan melakukan aktivitas percakapan maka akan habis ditelan waktu. Dan dengan tulisanlah maka pikiran dan gagasanmu akan menjadi karya abadi sepanjang masa. Dengan suara kamu bisa dilupakan tapi dengan tulisan kamu awet dalam ingatan. 

“Awalilah menulis dengan hati, setelah itu perbaikilah tulisan dengan pikiran, karena kunci pertama menulis adalah bukan pikiran, melainkan ungkapkan apa saja yang dirasakan.” William Forester

SESI PERTANYAAN 
Moderator : Sembari menunggu pertanyaan dari peserta seminar, boleh tau kak pertama kali kakak menulis itu tentang apa? Dan kenapa ambil genre tersebut? 
Jawab : Pertama kali saya menulis itu tentang kisah broken home, alasan saya sederhana karena perpisahan orangtua saya rasa bisa menjadi sebuah karya. Sekaligus bertujuan agar bisa dibacanya, karena saya ungkapkan pun tak pernah di dengar akhirnya saya tuangkan dalam sebuah tulisan. 

Sesi 1 
1 Indi Pasuruan : Apa solusi jitu bagi penulis pemula untuk dijadikan tolak ukur apakah tulisan kita bisa diterima di hati para pembaca. 
Jawab : Solusi jitu bagi penulis pemula ya seperti biasa meyakinkan diri bahwa tulisan kamu mampu berkembang melalui diksi yang kamu buat. Cuma yang perlu di ingat bagi penulis pemula rajin mengulang bacaan maka setelah berkalikali membaca ulang maka kamu tahu dimana letak kesalahan tulisanmu. Agar diterima pembaca usahakan menulis itu menggunakan perasaan, dan memilih waktu yang tepat dalam menulis karena waktu juga mempengaruhi kualitas tulisan kita. Saya rasa itu. 

2 Syahrullah Malino Banjarnegara Bagaimana agar tulisan kita menarik kak?? 
Jawab : bagi saya agar tulisan menarik, jika itu puisi maka kita harus memperhatikan diksi atau pemilihan kata yang menarik. Jika novel maka kita harus memperhatikan setidaknya judul, tokoh dan karakter serta konflik hingga ending. 

3 Zuhriyyah munnaasafitri, Banjarnegara : Bagaimana si tips agar tidak ada rasa pesimis untuk memulai menulis? 
Jawab : Dalam menulis kita sebenarnya wajar pesimis, mungkin kamu merasa tulisan yang kamu buat tidak menarik jika dibaca orang lain. Itu sudah pernah saya alami tapi saya tetap lanjut dan mencari dimana kesalahan saya dalam menulis. Tipsnya mungkin banyak mencari inspirasi bisa refresing atau berkumpul dengan teman-teman yang punya banyak cerita. 

4 Sufi Bukit Tinggi : kak, kalau misalnya kita mendahulukan pikiran kita di dalam menulis bagaimana kak? Apakah akan menganggu tulisan kita? 
Jawab : Pada dasarnya menulis itu apa yang sedang kita pikirkan. Contoh, apa yang terlintas dalam pikiran saya, saya buat catatan mentah terlebih dahulu di hp. Jika ada waktu, baru saya rombak ulang. Sebenarnya tidak mengganggu, malah lebih baik karena pemikiran spontan terkadang menjadi tulisan paling baik. Jadi siapkan saja catatan mentah terlebih dahulunya kak 

5 Adhifatra Agussalim Aceh : Bagaimana pendapat kakak, mengenai Penulis yang melakukan penghinaan melalui tulisan tulisan yang dibuatnya? 
Jawab : Itu melanggar aturan karena tiap tulisan bahkan penerbit menghindari yang berbau sara atau sejenis penghinaan. Jadi hati-hati dalam menggunakan kata dalam tulisan kita. Pilihlah kata yang tepat tanpa menyinggung unsur mana pun 

Sesi 2 
6 Rifa Aprianti Bogor : Kak mau tanya, gimana caranya konsisten dalam menulis dan berani untuk mempublikasikan karya kita sendiri. 
Jawab : Terimakasih Sebenarnya jika ingin konsisten kembali ke pribadi masing-masing namun intinya tetap percaya diri dengan tulisanmu sekalipun orang lain menganggap buruk, karena sejatinya tulisan adalah karya yang bebas. Jika ingin konsisten saran saya buatlah perencanaan setidaknya dalam sehari kamu wajib menulis 2 halaman. Dan itu harus dilakukan rutin maka dengan itu lama kelamaan sudah menjadi kebiasaan. Dan itu sudah saya lakukan sampai saat ini. Walau awalnya kita kadang juga malas nulis. 

7 Nafisa Asma Nurul Aulia Blitar : Bagaimana caranya membuat profil singkat atau atribusi yang bagus? Lalu bagaimana jika kita kehabisan ide menulis? 
Jawab : Cara membuat profil singkat mungkin saya belum terlalu ahli di bidang itu, tapi setidaknya kamu memilih hal-hal yang penting untuk ditampilkan, karena biasanya biodata singkat itu dibatasi oleh kata dan kalimat. Jika kita kehabisan ide dalam menulis banyak yg bisa kita lakukan, mulailah dengan membaca maka banyak inspirasi yang kita temukan, bisa juga seperti tadi yang saya jelaskan dengan cara refreshing untuk membuka ide pikiran. Ide itu mengalir karena ada kejadian maka carilah kegiatan.

8 Khasa Jawa Tengah : Bagaimana sih agar kita tidak mudah bosan dengan cerita kita sendiri? Dan cara agar kita tidak malas untuk melanjutkan cerita itu misal kalau kita mempublishnya di WP?
Jawab : Bosan dengan cerita sendiri, wajar. Maka segera perbaiki untuk terlihat lebih indah. Tadi juga sudah saya jelaskan jika kita mau mengulang2 bacaan kita maka kita tahu apa kelemahan kita. Tapi itulah terkadang banyak juga yang malas membaca ulang. Agar tidak malas melanjutkan itu sangat berkaitan dengan kualitas tulisan, jika tulisan kita di apresiasi sama org lain maka kita semangat untuk melanjutkannya. Dan intinya saya anjurkan selalu tabah untuk memperbaiki tulisan anda. Karena sesuatu yang dimulai dengan tabah hasilnya akan indah.

9 Aca Jember, Jawa Timur ; Saat ini saya sedang mendalami dunia puisi. Ketika saya menulis puisi, saya suka sekali menggunakan banyak diksi. Karena hal tersebut banyak teman saya yg tidak mengerti apa yg maksud isi saya. Bagi mereka , ketika saya menggunakan diksi itu pesannya kurang sampai. Lalu bagaimana menanggapi hal seperti itu? Apakah selanjutnya saya harus mengutamakan rasa daripada diksi? 
Jawab : Justru saya lebih suka memiliki banyak diksi karena dengan begitu pemilihan kata kita bertambah banyak. Dan jangan lupa hindari pengulangan kata yang membuat para pembaca kerap bingung. Dalam puisi sebenarnya wajar banyak kata yang jarang di mengerti tapi kita juga harus pandai menyeimbangkan pemilihan diksi dengan perasaan. Karena fungsi puisi tidak lain adalah menyampaikan pesan, jadi lebih baik pilih kata yang mudah di mengerti agar pesan juga tersampaikan dan mereka akan mengapresiasi karya kamu juga 

10 Reni Angreni Saing Malino : Bagaimana sih caranya mengolah dan menuangkan kata yang ada difikiran kita menjadi satu kalimat yang indah,sehingga enak dibaca?
Jawab : Saya dalam menulis tidak menentukan waktu tetapi bagi saya hp harus selalu berada di dekat saya karena ketika saya menemui ide cerita saya langsung membuatnya ke dalam note atau catatan mentah. Baru setelah itu saya olah kembali dengan pemikiran melalui diksi diksi yang indah. Dan saya juga melihat pasaran mana yang lebih banyak pembacanya. 

Sesi 3 
11 Putroe Balqis Aceh : Jika kakak sedang menulis sebuah cerita dan pada saat di tegah jalan ide kakak puntung. Apa yang akan kakak lakukan untuk mendapatkan ide kembali. 
Jawab : Hahaha pertanyaan ini yang saya tunggu. Semisal saya di atas kendaraan dan diwaktu itu juga saya mendapat ide yang bagus. Tapi tiba2 pas ketika dipindahkan ke catatan ide itu terlupa. Maka yang saya lakukan mengingat kembali. Atau sedang membuat novel pas dipertengahan saya kehabisan ide cerita. Maka naskah itu saya tinggallah sejenak karena ketika dilanjutkan maka hasilnya tidak bagus. Lalu ketika muncul ide baru, ketika itu baru saya lanjutkan ceritanya 

12 Aris Muna Sultra : Bagaimna caranya menjadi wartawan yg hebat 
Jawab : Untuk pertanyaan kali ini saya meminta maaf karena saya juga kurang paham di dunia wartawan. Tapi saya coba beri tanggapan saya, menurut saya untuk menjadi wartawan yang hebat. Harus memiliki banyak wawasan khususnya berita dan tolong hindari dari penyebaran berita yang hoaks. Karena ketika wartawan menyebarkan berita hoaks maka bisa jadi karirnya juga bisa hancur

13 Lilis Sulistiawati Garut, Jawa Barat : Saya dari dulu sudah mulai menulis kak, tapi setelah SMK, karna masuk asrama dan penggunaan elektronik dibatasi, dan dikamar karena tidur barengan jadi kadang gak ada inspirasi, mau keluar cari udara segar aja rasanya susah karena ada aturan, lalu menurut kakak gimana supaya saya bisa lanjut menulis sedangkan situasi tidak mendukung? Mau memotivasi diri sendiri aja rasanya susah? Tolong kasih saran dan nasihatnya, setidaknya bisa membuat saya sedikit bangkit:) 
Jawab : Untuk lilis sulistiawati asal garut. Situasi sedang tidak mendukung. Sama dengan saya, karena saya ngekos dengan 3 orang satu kamar maka bisa dibayangkan bagaimana berisiknya. Tapi saya memanfaatkan waktu tengah malam ketika mereka tidur untuk menulis. Jadi sebenarnya apapun kendalamu kamu harus mengatasi dengan keadaanmu disana. Misal tidak bisa menggunakan elektronik atau hp. Kamu masih bisa menulis melalui buku catatan dan ketika kamu ada waktu atau ada kesempatan memegang elektronik disitu kamu manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengarang tulisanmu. Motivasinya yakinkan dirimu sendiri bahwa kamu punya kemampuan dalam dunia kepenulisan, maka teruslah berkarya dan buktikan bagi semua orang tulisan atau buku adalah cara kita mengabadikan nama kita di dunia ini. 

14 Nelvi Nurhaliza Bukit Tinggi : bagaimana jika kita memiliki ide untuk menulis tapi tidak tahu bagaimana cara menuang kan nya! 
Jawab : Malam juga nelvi asal bukittinggi. Jika kamu memiliki ide tapi tidak tahu bagaimana cara menuangkannya. Saya rasa kamu bukan tidak tahu cara menuangkannya tapi kamu tidak percaya diri dengan tulisanmu. Karena setiap ide yang ada di pikiran pasti kita mudah menuangkannya ke dalam tulisan. Mungkin juga bisa jadi kosakatamu masih kurang atau pemilihan diksi yang terkadang tidak tepat. Maka solusi simpe bagi saya lebih rajin membaca karya orang lain. Semua pertanyaan kakak2 semua sudah saya rasakan. 

15 Indi_ Pasuruam : Saya kan suka dengan karya yang menggunakan kata kata puitis...nah katanya penulis itu akan menggoreskan tinta pemikiran melalui untaian tulisan...namun saat ini jarang pembacaenyukai tulisan yg dibalut kalimat puitis sehingga kita terpaksa mengikuti alur trend terkini untuk ciptakan karya sesuai minat hati pembaca...apakah sejatinya penulis yang baik itu tuangkan karya sesuai trend yang ada? 
Jawab : Saya rasa hingga sampai detik ini semua orang masih suka dengan kata berbau puitis dan itu selalu saya temukan dari partner kolab saya. Hanya saja mereka memang mengambil ide dari kondisi terkini dan itu sudah wajar sebab mengejar pasaran pembaca. Tetapi kebanyakan mereka masih menggunakan kata-kata romantis yang membuat baper peminatnya. Tepat sejatinya tulisan harus disesuaikan dengan keadaan terkini. 

16 Ayu Livi Banjarnegara : Gimn cara supaya ide trus ngalir karn kdang ide tuh bener2 ga bisa kluar.kira2 gimn solusinya 
Jawab : Cara ide terus mengalir adalah dengan cara terus berpikir dan terus membaca. Karena dari bacaan karya orang lain juga terdapat ide yang kita cerna. Kalau ide lagi gak bisa keluar jangan dipaksa, biar saja mengalir dengan sendirinya. Ide itu suatu gagasan pikiran yang bersifat positif maka jangan di paksa, kalau tetap di paksa maka yakinlah hasilnya tidak memuaskan. Lagi2 solusi saya tetaplah mencari ruang sendiri untuk mendapatkan inspirasi dan tetap rajin membaca karya orang lain. 

Sesi 4 
17 Reni Angreni Saing Malino, SULSEL : Bagaimana sih kak mengatasi tulisan yang hampir mirip dengan tulisan orang lain sehingga takutnya kita dikiranya menjiplak tulisan orang lain? Mengatasi tulisan yang hampir mirip dengan karya orang lain.? 
Jawab : Sebaiknya jauhi kata-kata yang mirip, dan terkadang saya juga pernah menemui kata-kata yang hanya dibalik-balikan saja. Dan itu rasanya seperti penjiplakan bagi saya. Tapi kita boleh mengambil satu atau dua kata untuk menjadi kosa kata kita dalam menulis. Dan itu wajar dan diperbolehkan karena tujuannya menambah kosa kata bukan menjiplak tulisan orang lain. 

18 Yuli tri wulandari Padang : Bagaimana cara mengatasi agar kita lebih percaya diri untuk menulis ?
Jawab : Untuk pemula sering hilang percaya diri dalam menulis dan banyak juga murid2 saya yang berhenti di tengah jalan dan itu tidak bisa saya paksakan. Intinya saya selalu mengingatkan kalau tulisan buruk itu wajar, karena tak ada orang tanpa kesalahan. Dan solusinya terus menulis jangan dengarkan kata orang sekalipun mereka mengatakan hasil tulisanmu buruk. 

19 Fia Gowa : Bagaimana pendapat kakak tentang penulis yang hanya memuaskan pembacanya tanpa memikirkan tulisannya dapat merusak atau memperbaiki? 
Jawab : Pendapat saya orang seperti itu bukan berkarya tapi sekedar mencari pamor atau kegiatan. Karena orang yang benar-benar mencintai sastra akan berpusat memikirakn untuk memuaskan pembacanya dan selalu memperbaikinya untuk lebih dihargai pembaca. 

CLOSING STATEMENT 
Pesan saya dalam menulis jangan berpusat untuk menaikkan nama diri. Tapi fokuslah berkarya, yakinlah suatu saat dengan karyamu kamu akan dihargai orang lain. Kalau untuk teori kepenulisan saya pun masih banyak belajar, tapi dalam menulis terkadang kita lebih mengandalkan perasaan dalam mengungkapkan. Maka disitu kebanyak seorang penulis itu berawal dari baca2 dan otodidak dalam menulis. Saya yakin kalian menulis pasti berfokus untuk menerbitkan buku. Saya kasih saran Kalau untuk penerbit mayor menurut saya, perhatikan apa genre anda, karena penerbit punya standanr sendiri2 . Apalagi mayor, itu sudah ke industri, jadi otamatis mereka tahu juga apa keuntuntannya atas tulisan anda. Kalau dengan penerbit indie maka dengan uang karya kalian bisa menjadi sebuah buku. Tinggal sahabat2 sekalian saja yang memilih.

Notulensi Seminar Kepenulisan 18


Milenial Jaga Lingkungan Lewat Literasi
Oleh Desi Saragih



Halo semua! Salam
Sedikit perkenalan mengenai latar belakang saya. Perkenalkan nama saya Desi Saragih. Saya adalah country delegates 9th World Urban Forum dan Regional Chairperson di Youth for Climate Change (YFCC) Indonesia. Tahun 2018 saya bekerja sebagai Indonesia Campaign Co Manager untuk CLIMATETRACKER.ORG, sebuah inisiatif jurnalisme lingkungan global yang sudah melibatkan lebih dari 8000 jurnalis di 156 negara Climate Tracker aktif mengadakan pelatihan jurnalisme baik untuk jurnalis profesional, aktifis, peneliti, yang berkaitan dengan lingkungan agar mampu menulis tentang lingkungan. Saat ini saya juga bergabung di LINDUNGI.COM , start up media online lingkungan yang Social-Influencer oriented atau menyasar publik figur dalam penulisan artikelnya.


Teman-teman sudah tahu belum kalau Indonesia meraih gelar yang gak banget di tahun 2016? Kita menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Ini masih satu contoh, ada banyak kegentingan masalah lingkungan yang menunggu partisipasi teman-teman semua. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk lingkungan adalah dengan menulis.

Karenanya di sharing kali ini saya akan berbagi tentang literasi dalam lingkungan.

Saya terlibat dalam aktivisme lingkungan sejak 2014, baik dari tingkat grassroot hingga internasional. Dari  ikut workshop Climate Tracker sebagai peserta di tahun 2017, hingga bekerja selama setahun di Climate Tracker  ada banyak pelajaran yang saya peroleh tentang peran literasi dalam lingkungan, spesifiknya tentang peran jurnalisme dalam lingkungan dan gimana caranya penulis pemula seperti saya waktu itu bisa menerbitkan tulisan tentang lingkungan di media.

Pada sharing kali ini saya akan menjelaskan beberapa point yaitu :


1. Apa itu jurnalisme dalam lingkungan? Kalau kita share tulisan di sosmed tentang lingkungan sudah termasuk jurnalisme lingkungan gak?
2. Kenapa anak muda yang bergerak di aktivisme perlu belajar menulis juga?
3. Gimana caranya biar bisa terbitkan tulisan tentang lingkungan?
4. Pemberitaan yang positif tentang lingkungan, emang bisa ? (Contoh artikel di Lindungi.com)

Yuk kita bahas satu-satu ya J

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jurnalisme lingkungan, kita perlu mengetahui dulu tulisan yang gimana sih yang sebenarnya bisa disebut jurnalisme?

Di era serba digital sekarang ini, kita semakin mudah memperoleh informasi. Alhasil, disana-sini kita kebanjiran informasi dan berkomunikasi sudah jadi aktivitas yang gak asing lagi. Kita sering ngobrolin tentang apa aja, tentang informasi A, B, C, D yang menurut kita menarik untuk dibahas. Kita sering banget ngeshare twit dari siapa aja, walaupun ternyata, menurut penelitian Carnegie Mellon University pada tahun 2012 dari sekitar 175juta twit yang ditulis setiap harinya, hampir 99% nya tergolong pointless babble alias celoteh unfaedah.

Porsi yang didapat jurnalisme dalam aktivitas komunikasi kita keseharian yang membludak ini memang tergolong kecil, tapi ternyata menurut American Press Institue porsi ini justru dianggap jauh lebih penting statusnya dan dicari-cari setiap kali ada kebutuhan informasi. – Nah, kata-kata kebutuhan informasi ini perlu digarisbawahi. 

Dari sini kita bisa mengetahui kalau jurnalisme dalam lingkungan itu penting sebagai sarana bertukar informasi, terus apa dong definisi jurnalisme dalam lingkungan ?
Menurut American Press Institute, “Jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan, menilai, menciptakan, dan menyajikan berita dan informasi. Jurnalisme juga merupakan produk dari kegiatan tersebut.”



Jadi ketika teman-teman mengumpulkan informasi tentang lingkungan, data tentang frekuensi penggunaan kantong plastik di Toko A misalnya, lalu data tersebut dianalisis dan dikembangkan dengan menginterview orang yang belanja di Toko A, segala kegiatan yang dilakukan dalam “mencari” informasi ini disebut sebagai aktivitas jurnalisme. Tentu saja kegiatan yang dilakukan tergantung dengan jenis dan kompleksitas tulisan itu sendiri. Semakin kompleks topik yang diangkat, perlu riset yang semakin dalam, dan perlu sumber informasi yang semakin banyak juga.

Terus kalau post tulisan di instagram termasuk jurnalisme nggak sih?
Gimana menurut teman2?
Jadi serunya tulis-menulis ini, media yang kita gunakan sangat tergantung dengan target pembaca yang mau kita capai. Di instagram pun sekarang banyak post-post yang menyajikan data, ada visual berupa gambar maupun grafik yang penjelasannya dibikin di caption atau di foto yang diupload. Post-post seperti ini bisa juga disebut salah satu aktifitas jurnalisme, apalagi kalau data nya terbilang baru dan penting, release tulisannya gak harus menunggu moderasi media mainstream untuk publish, sah-sah aja kok dipost di sosial media dengan catatan yang kamu sampaikan merupakan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan, jadi No Hoax ya J
Lanjut ke nomor 2, sebagai anak muda yang ingin melakukan sesuatu untuk lingkungan mengapa kira-kira perlu belajar menulis ?
Yuk simak dulu gambar ini ya :




Apapun konteks dan skalanya, untuk membangun gerakan lingkungan yang sustainable (berlanjut), diperlukan kehadiran Action Taker & Action Communicator. Action Taker adalah orang2 yang langsung ikut di aksi/kegiatan, misalnya kalau ada kegiatan Clean Up sampah di pantai, relawan2 yg hadir bisa dibilang Action Taker karena terjun langsung ikutan di aksi Clean up. Nah Action Communicator ini yang “influence” atau mempengaruhi orang lain agar mau terlibat dan peduli tentang isu lingkungan yang mau disoroti.  Tapi disini berhubung kita akan fokus ke literasi, saya akan membatasi tentang Action Communicator nya ya J

Seperti halnya di grup ini, gaya komunikasi setiap orang pasti berbeda. Pernah gak teman-teman baca postingan disuatu akun dan merasa klop banget, ngerti sampai ke akar-akar tulisannya tapi rasanya ketika baca postingan akun lain rasanya gak nyambung? Gak bisa mengerti? Coba kita simak skema ini yuk:

Katakanlah ada Bang Nopal yang jadi Kordinator Zero Waste Lampung,
Bang Nopal dan teman2 sudah rembug kalau pesertanya kali ini anak SMA, seusia Cute Girl yang baru selesai UN dan lagi siap-siap menuju SNMPTN.

Kira2 mana yang paling menarik bagi peserta campaign yang ditargetkan?
Kalau Bg Nopal ngikutin metode B, ngajakin kampanye dengan bahasa yang kaku & formal, terus di kalimat ajakan untuk poster yang dishare ke sekolah dibikin “Proyeksi Dampak Lingkungan dari Sampah Plastik di SMA K dan Potensi Penerapan Konsep Zero Waste untuk Mengurangi Sampah Plastik”

Dibandingkan ketika Nopal pakai cara A, poster dibikin se-youthful mungkin, bahasanya juga anak SMA banget, dan konsep campaign zero waste dibikin lebih fun seperti ajakan lomba caption instagram pemenang akan dishare akun instagramnya, atau lainnya.

Menentukan bagaimana cara kita mengkomunikasikan kampanye/gerakan lingkungan, sangat berpengaruh terhadap kesuksesan inisiatif yang akan dilaksanakan.

3. Bagaimana caranya biar bisa terbitkan tulisan lingkungan?

Satu2nya jawaban dari point ini adalah dengan menulis, dan pitch (menawarkan tulisan ke media-media). Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan, namun secara umum Visualisasi Data sangat penting dalam literasi lingkungan. Materi tentang Visualisasi Data dapat diakses disini :  bit.ly/visualisasitulisan

Tips dan Trik pitch tulisan dari Chris Wright (Director of Climate Tracker ) dapat teman-teman akses disini: http://bit.ly/pitchtulisan



4. Pemberitaan yang positif tentang lingkungan, emang bisa ? (Contoh artikel di Lindungi.com)

Kalau teman2 baca berita lingkungan, apa yang biasanya temen2 dengar?
Bencana alam? Kebakaran hutan?

Banyak pemberitaan lingkungan yang fokus ke hal-hal menakutkan, mengerikan, kurang enak tentang lingkungan. Masyarakat jadi berfikir kontradiktif seolah2 gak ada lagi harapan, gak ada lagi yang bisa kita lakukan.
Padahal, kalau kita ambil cara pandang yang berbeda, sebenarnya masih banyak hal-hal positif yang bisa kita angkat tentang lingkungan. Menulis tentang lingkungan pun sama, seperti yang saya dan teman-teman lindungi.com lakukan.

Mempelajari trending online dan minat masyarakat, masyarakat lebih cepat tertarik ketika yg dibahas isu2 yg hangat, positif, menyenangkan. Belum lagi kalau ada kaitannya dengan influencer tertentu, pemberitaan bisa merebak dengan cepat. Disini kami melihat peluang untuk “menyisipkan” literasi lingkungan agar masyarakat terpapar isu lingkungan, atau setidaknya terbiasa dengan terminologi kampanye2 lingkungan seperti kurangi sampah plastik dan lain-lain.

Pemberitaan yang positif memberikan efek yang baik kepada pembaca. Harapannya mereka jadi terdorong untuk melalukan sesuatu yang positif karena terinspirasi dari artikel yang diterbitkan.

Karena itu saya juga mengharapkan teman-teman disini mulai menulis tentang lingkungan. Apalagi mendekati Ramadhan, semakin banyak orang-orang yang berbelanja takjil atau bikin event buka bersama misalnya. Nah bisa banget teman2 menyisipkan tulisan misalnya “ Bukber anti mainstream Club Kuncup Imajinatif : Piknik Hijau Tanpa Plastik” atau lainnya.


PENUTUP :
Sekian materi dari saya tentang peran literasi dalam gerakan lingkungan. Saya berharap materi yang saya sampaikan bisa memotivasi teman-teman semua untuk menulis tentang lingkungan. Dengan ikut seminar online ini, teman-teman sudah jadi Action Taker loh J Semoga setelah ini teman-teman semua bisa menjadi Action Communicator dan menginspirasi banyak orang lewat tulisan untuk peduli dengan lingkungan, saya optimis.

Terimakasih.


Sesi Tanya Jawab:
*Sesi 1*

1. Assalammualikum,
Saya rini herdiani, asal tangsel.
Pertanyaannya : Bagaimana cara nya mengajak teman-teman supaya cinta lingkungan dan menurangi penggunaan plastik ketika jajan/menggunakan wadah sendiri kah misalnya tupperware atau apa?
Terimakasih

2. Dewi Rahma Febriyanti -Pekalongan-Kan pernah baca-baca info di ig dari akun asli stasiun tv. Di situ ada berita yang menurut aku kurang benar tapi banyak yang percaya gitu aja. Waktu saya ikut komen dan memberi bukti yang relevan malah dibilang penyebar berita hoax. Nah sebagai generasi muda itu saat kita menemukan kejadian tersebut harus bagaimana? Bukankah suatu negara akan maju kalau rakyatnya cerdas? Lalu bagaimana Indonesia akan maju kalau rakyatnya saja tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hanya dengan melihat siapa yang memiliki pengikut terbanyak itu yang dipercaya.

3. Assalamu'alaikum Nama saya Nida'an Khafia
Asal Martapura Kalimantan Selatan
Bagaimana caranya  memengaruhi seseorang yg kurang perduli dengan lingkungan?

Silahkan kak Desi, dipersilahlan menjawab pertanyaan sesi 1..
*Pertanyaan 1*
Kalau temen sendiri malah lebih mudah menurut saya, kamu bsa tunjukin sendiri cara kamu mengurangi sampah plastik & kasih tau person to person kenapa harus mengurangi sampah plastik, yang jadi tantangan utk merubah kebiasaan dlm menggunakan plastik sebenarnya konsistensi, saya dulu jg struggling dalam hal ini, Alhamdulillah dgn konsisten menginformasikan kenapa hal tsb penting, ada perubahan positif dari orang2 disekitar saya yg juga akhirnya ikut mengurangi penggunaan plastik

*Pertanyaan 2*
Pembaca perlu memilah kredibilitas media, disini kamu sdh melakukan hal yg benar dengan meng-cross checking kebenaran berita yg kamu baca, salut banget dan dilanjutkan ya 😎πŸ’ͺ🏻
Untuk orang2 yg lebih demen baca2 hoax, kadang confronting mereka langsung walaupun dgn memaparkan bukti2 yg kredibel pun mereka tetap tolak mentah2, saya sendiri pernah ngerasain capeknya ini πŸ˜…
Kalau kamu udh berusaha, laporkan tulisan tsb & forward ke pihak yg berpengaruh adalah cara terakhir yg biasanya saya lakukan

*Pertanyaan 3*
Pertanyaannya sama dgn yg pertama ya 😊 intinya konsisten dalam menginformasikan, dan kamu juga harus mengenali karakter dari orang yg mau sampaikan informasi tsb, merujuk ke materi saya yang ini, kamu harus menentukan cara mana yg harus dipilih?
Kalau mereka tipe2 orang yg serius, pakai data saintifik untuk mendukung kampanye lingkungan kamu
Kalau ternyata masih pelajar misalnya, kaitkan dgn hal2 sekitar lingkungan sekolah mereka
Intinya kenali karakter dari target kampanye kamu 😊

Waahh.. Jawaban yang keren sekali ya, teman"🀩🀩

Sekali lagi, jika ada yang ingin bertanya silahkan *PC* saya, dengan format:

*sesi 2*
1. Assalamualaikum
Saya Suci Rahmayani mhsswi hukum dri IAIN CURUP Bengkulu
Tdi kakak tlh menjlskan bahwa "dalam menulis kita perlu memperhatikan berbagai aspek yg penting", jd apakah dlm mnulis mengenai lingkungan ini hnya untk mreka yg paham akan aspek2 itu td? Bagaiman cara millenial masuk ke dlmny? Apakah hrus mempelajari lebih mengenai kepenulisan? Tks

2. Assalamu'alaikum kak
Saya ingin bertanya
Dalam sesi kedua nanti
Saya Syifa Hayati asal Banjarbaru, Kalsel
Pertanyaannya adalah:
Bagaimana caranya agar membuat setiap orang menjadi tergerak dalam suatu ajakan ke arah kebaikan. Karena sepertinya masih banyak orang-orang yang tidak mau mendengarkan, padahal itu adalah bukti bahwa kita memperdulikannya. Dan terkadang mereka sering salah paham dan malah menganggap kita seperti orang yang sok tahu. Jadi bagaimana cara agar dapat terus menghadapinya, meskipun di setiap perkataannya itu sering menyakiti hati? Dan bagaimanakah caranya agar kita sendiri juga tidak lupa diri, apabila mendapatkan suatu nikmat. Sehingga terkadang lupa dengan orang lain....

3. Halo, kak saya mau tanya, bagaimana tulisan" mengenai lingkungan itu bisa menjadi kreatif dan bisa membuat si pembaca itu menjadi tidak bosan. Karena kan sebagian orang, membaca yang begitu terasa 'monoton'.

Silahkan kak Desi, dipersilahkan menjawab pertanyaan sesi 2..

*Pertanyaan 4*

Learn through the process, sambil belajar dan memperbaiki tulisan kamu masih bisa banget menulis. Justru disini milenial sebenernya punya banyak banget cara utk mengkampanyekan lingkungan lewat tulisan.
Populasi milenial Indonesia besar banget loh, kamu bsa mulai dengan memanfaatkan apa yg skrg lagi digandrungi milenial,
Misalnya milenial skrg anaknya sosmed banget,
Bisa dijadikan kampanye kreatif di sosmed melalui caption2 yg seru kayak bikin challenge, dll

*Pertanyaan 5*
Pertanyannya mirip dgn pertanyaan pertama & ketiga ya,
Kembali ke diri sendiri sih kalau saya, saya aktif di aktivisme lingkungan sejak 2014 dan saya niatkan utk bisa at least “lakukan sesuatu lah dari lingkungan sekitar dulu”, dari kota kelahiran saya, Medan, dari sini semakin saya banyak berproses dan bertemu banyak org saya jadi lebih menemukan beragam cara utk pendekatan dalam kampanye lingkungan,
Dari mengajar ke anak2 SD,
Kampanye lingkungan lewat dongeng,
Kampanye kreatif lewat milenial,
Kampanye yg serius banget ke Pemerintah Kota,
Motivasi itu akan hadir kalau dikejar & diusahakan, jadi tetap semangat ya 😎πŸ’ͺ🏻

*Pertanyaan 6*
Gaya Menulis itu sangat tergantung dengan :
Target pembaca yg mau kamu capai
Media menulis yg kamu gunakan
Kalau kamu maunya kampanye kreatif, kamu bsa libatkan content creator yg memang konten2 nya byk berpusat di konten hiburan, contoh yg suka travelling, bisa kamu arahkan jadi menulis ttg Eco-Tourism misalnya? Jadi hiburan dapet, tapi pesan lingkungannya jg dapet

Wooww.. Mantap ya tmn" jawabannya🀩
oke, kita lanjut ke sesi terakhir..

*Sesi3*

7.  Assalamualaikum, Nama saya siska Marsalina Asal tembilahan riau. Pertanyaan saya apakah jika kita membuat tulisan tentang lingkungan harus langsung ke tempatnya atau kita bisa ambil dari buku-buku. Manakah yang lebih bagus. Terimakasih

8. Dewi Rahma Febriyanti - Pekalongan - Waktu itu di Sekolah ada acara semacam sosialisasi kebersihan lingkungan(sekolah adiwiata) nah kan buat berbagai macam slogan dan poster tiap kelas tentang kebersihan lingkungan dan membersihkan lingkungan. Sayangnya sehari setelah acara itu, lingkungan sekolah malah kotor. Nah sebaiknya cara apa agar bisa menyadarkan generasi muda untuk peduli lingkungan tanpa perlu ada acara besar (agar terlihat baik dimata orang lain)?

9. Assalamualaikum. Saya Aiman, asal dari Aceh.
Saya mau minta saran dari narasumber, saya tiap harinya jualan dan banyak pelanggan yang harus menggunakan plastik untuk membungkus barang, nah apa ada cara yang paling efektif untuk saya dalam mengurangi dampak penggunaan plastik berlebihan untuk kebutuhan pelanggan ?
TERIMAKASIH.

Silahkan kak Desi, dipersilahlan menjawab pertanyaan sesi 3..

*Pertanyaan 7*
Bisa investigative journalism, yg lgsg investigasi suatu isu ke tempatnya, atau bsa jg nulis opini atau artikel terkait yg datanya dari sumber kedua, tapi yg perlu diingat data nya harus kredibel dan sitasi / pencantuman sumber gk boleh sampai lupa.
Masing2 ada keunggulan dan kelemahannya sendiri,
Kembali ke pembahasan kamu menargetkan siapa utk pembaca?
Utk investigative journalism banyak ditargetkan ke pembuat kebijakan kayak pemerintah dll supaya mereka “tersadar” ada masalah dan “didesak” utk membuat keputusan, disini jenis tulisannya lebih serius dan kompleks, butuh waktu lebih lama juga
Lalu pertimbangan kedua, kamu mau menulis dimana?
Media online? Atau cetak?
setiap media punya aturan sendiri
Ada yg topiknya serius bgt, ada yg enggak, ada yg butuh waktu moderasi panjang (waktu tunggu keputusan artikel kamu diterima publish apa enggak) ada yg butuh moderasi singkat
Jadi telaah lagi, target pembacanya siapa? Mau dipublish dimana? Media yg kamu targetkan karakter tulisannya seperti apa?

*Pertanyaan 8*
Nah ini kenapa sblmnya saya sampaikan perlu Action Taker & Action Communicator.
Kalau ada inisiatif yg gak sukses, besar kemungkinan salah 1 dari yg diatas ini blm ada, ada baiknya setelah kalian “mengkomunikasikan” ,,ada jg yg “menggerakkan”
Dan perlu jg yg mengawasi jalan keduanya bisa seimbang
Mungkin kalian bsa memulai dengan bikin aksi bersih2 rutin?

*Pertanyaan 9*
Nah ini yg sebenarnya perluuuu sekali didukung, jarang2 loh penjual yg mendatengi duluan,
Langkah awal bisa dimulai dengan memberitahu pembeli, Bu/Pak kalau besok mau beli lagi bawa wadah sendiri lebih bersih dan sehat loh, soalnya plastik itu kalau kena makanan lama2 gak baik utk kesehatan
Plastik butuh waktu yg lama utk terurai di lingkungan, bisa ratusan tahun tergantung dgn jenis plastiknya
Plastik jg sensitif dgn suhu,
Kalau terpapar suhu panas (dari makanan atau minuman misalnya) bisa melepaskan dioxine, zat yg beracun bagi tubuh manusia dan kalau dilepas ke alam bisa bikin lapisan ozon menipis
Ada jg penjual yg menerapkan sistem diskon,
Meskipun saya tidak memaksakan ya Mas 😊
Jadi setiap bawa wadah sendiri, belanjanya didiskon pembeli misal kalau ditempat saya beli gorengan bawa wadah sendiri dikasih bonus 2 gorengan gitu
*didiskon penjual maksudnya

Wahh, rinci sekali ya jawabannya.. Terima kasih juga atas sarannya kak☺☺
Nah, ini ada satu lagi pertanyaan yang beruntung akan dijawab oleh kak Desi lhoo..

*pertanyaan*
Assalamu'alaikum kak
Nama saya Widia Lasmita asal Padang Panjang
Kak, setiap ikuti acara di sekolah, kampus, atau instansi pasti menyediakan botol plastik air mineral dan snack yg dbungkus plastik setiap itemnya. Kita jga gak tau bakal dikasih itu.
 Kalau kritik soal ini didalam sebuah tulisan gmana kak?

Silahkan kak Desi yang sudah berbaik hati bisa menjawab langsung pertanyaan beruntungnya:)

Wahh, rinci sekali ya jawabannya.. Terima kasih juga atas sarannya kak☺☺
Butuh Tangan-tangan dari orang dengan latar belakang yang berbeda untuk sama2 bisa menjaga lingkungan,
Walaupun kita dari latar belakang yg berbeda, ada banyak cara kita untuk bisa memberikan kontribusi bagi lingkungan.
Bagi teman2 yg bisa menulis, menulislah ttg lingkungan,
Bagi teman2 pebisnis, bangunlah bisnis yg berkesadaran lingkungan, setidaknya dengan mengurangi penggunaan plastik.
Mungkin cukup sekian pertanyaan dan jawaban yang bisa dipaparkan, mohon maaf kepada penanya yang tidak terpilih yaaπŸ™πŸ™
Sekian materi dari saya tentang peran literasi dalam gerakan lingkungan.
Saya berharap materi yang saya sampaikan bisa memotivasi teman2 untuk menulis tentang lingkungan.
Bagi teman2 yg ingin coba menulis, bisa kirimkan artikel ke lindungi.com ya 😊
Email saya : desisaragih@lindungi.com
Saya tutup materi saya dengan mengutip kata2 dari Chris Wright, Director dari Climate Tracker global:
_Kita tidak pernah tahu tulisan kita akan membawa kita ke perubahan seperti apa, tapi yang pasti kita bisa tahu apa yang akan terjadi kalau kita tidak menulis : Tidak akan ada perubahan yang terjadi_

Terimakasih semuanya semoga bermanfaat πŸ™πŸ»

Waahhh.. Terima kasih atas materi yang sangat menginspirasi, terima kasih juga sudah bersedia untuk memberikan ilmu nya ka Desi🀩🀩🀩

Terakhir, saya Regina Maheswari Saniputri selaku moderator, mohon undur diri, terima kasih atas partisipasinya dan mohon maaf apabila ada kesalahan,  Wassalamualaikum wr. Wb.

Salam hangat,
Moderator seminar,
Regina Maheswari Saniputri

Notulensi,
Herlina