Selasa, 16 April 2019

Notulensi Seminar Kepenulisan 15

“Mengulik Lebih Dalam Tentang Cerpen” 


Oleh : Khorik Istiana 
- Head of Youth with Sanitation Concern 
- Founder of Tukar Baca Lampung 
- Travel Blogger 
- Youth Sanitation Camp 2018 

Perkenalkan nama saya Khorik Istiana. Saat ini mencoba menamatkan kuliah, saya aktif di Komunitas Youth With Sanitation Concern. Traveller dan Blogger gadungan.... 😊 Belum pakem dan pakar dan masih belajar. 

Aku, waktu kuliah aktif di Pers mahasiwa, kebetulan belajar sastra dll. Aku nggak mutlak belajar teori tentang cerpen gitu sih, pakar banget sih enggak karena di Lembaga Pers aku, sebanyak apapun teori yang diberikan kalau nggak langsung praktek ya sama aja. Ini berlaku untuk dunia penulisan apapun.

Kalo banyak teori tanpa praktik kan percuma ya. Ilmunya kagak bermanfaat. Nah kalo kalian pengen nulis cerpen, resep awal selain niat ya praktik dengan menulis 😁. So.. kita belajar dasar teori dulu ya. Jadi ya cerpen itu menurut aku adalah cerita pendek, kalian nulis 2 paragraph aja juga sudah bisa disebut cerita pendek 

Cuma.... 

Ada cumanya ya. Kriteria cerpen di dunia sastra itu ada bedanya. Menurut A. Bakar Hamid dalam tulisan "Pengertian Cerpen" berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Cerpen juga punya beberapa unsur yang hukumnya wajib banget diperhatikan. 

Yang pertama adalah Tema
Tema yang tepat untuk pemula saran kakak sih. Berdasarkan pengalaman kalian ya. Kalo pengalaman pastinya kalian lebih enak menuangkannya di dalam cerita.

Yang kedua adalah alur dan plot
Atau, secara lebih gamblang plot adalah menurut Aswendo Atmowiloto, sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. 

Yang ketiga ada tokoh 
Tokoh ini ibaratnya pusat ya kyak ibukota gitu. Dia inti jiwa. Ruh dari cerpen itu sendiri. Secara teori sih tokoh ini dibagi menjadi dua sifat, sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Yang bisa kalian tuangkan lewat dialog atau diskripsi 

Yang terakhir Sudut Pandangan 
Tokoh Udah unsur sekarang kita ngomongin. Sturktur cerpen terdiri dari beberapa poin yaitu : 
1.Situasi (pengarang membuka cerita) 
2.Peristiwa-peristiwa terjadi 
3.Peristiwa-peristiwa memuncak 
4.Klimaks 
5.Anti Klimaks 

Biasanya untuk pemula kadang kesusahan di stuktur ini. Terus sekedar Tips ya, biar tulisan kalian menarik : 
Yang pertama adalah di tema cerita sih, coba berfikir out of the box gitu kayak missal guling menyukai atau mengagumi si pemiliknya . Jadi tokoh aku itu adalah guling yang nggak kita ceritakan diawal. Baru diending diceritakan bahwa guling itu udah using dan harus diganti dengan guling yang baru . So dia say good bye di cerita itu sama yang punya. Terus ya. Usahakan jangan mengulang tema yang umum. Misal, badboy jatuh cinta sama anak pinter teros dia tobat ya 
Yang kedua hampir sama dengan artikel ya, buat lead cerita yang menarik diawal agar pembaca diawal merasa penasaran gitu dan pengen lanjut baca 
Yang ketiga adalah judul, aku pribadi sih suka judul yang unik -unik ya, jadi judul juga mempengaruhi seberapa besar cerita kita akan dibaca.

Contoh tulisan kakak
https://khorikistiana.blogspot.com/2017/10/normal-0-false-false-false-in-x-nonex_1.html 
https://khorikistiana.blogspot.com/2018/10/krisna-di-jaman-edan.html

Btw, kalau kalian pemula jangan mudah sakit hati ya kalau hasil tulisan kalian jelek, banyak komen yang jelek-jelek dan bla-bla. Namanya juga pemula jadi jangan patah arang ya. ibarat masak tadi, kagak mungkin juga kalau missal chef langsung ahli masak. pasti banyak juga resepnya yang gagal. yang penting mau mencoba dan terus berusaha. Satu lagi kalian harus banyak baca, itu modal seorang penulis, penulis apapun bahkan seroang wartawan pun harus banyak baca. Kayak kakak waktu di Persma dulu harus banyak baca sebelum nulis berita. Hal tersebut bisa mempengaruhi gaya kepenulisan kita. Selamat menulis cerpen 😊 


Sesi Tanya Jawab 
1. Desfi Liqel_Jakarta. 
Q : Beda nya tokoh sama penokohan. Apa, ya, Kak? 
A : Halo Desfi Menurut kakak penokohan itu karakter yg diciptakan sedangkan tokoh itu orangnya 

2. Dewi Niar_IAIN Manado Sulwesi Utara 
Q : Bagimana cara mendapatkan inspirasi untuk menulis apalagi disaat mood sedang kacau tapi deadline mepet? 
A : Halo Dewi Mungkin dewi bisa tu dapat ide atau menuliskan kekacauan dewi disaat deadlibe, suadana hati, feel dan kondisi lingkungan. Itu juga udah inspurasi sih menurut kakak. Baca juga membantu 

3. Ni Luh Arta Suciati_Bali 
Q : Misalnya nih kak kita kan udah nentuin tema trus juga udah buat ceritanya sampe ending tapi judulnya belum kita buat atau belum ada yang pas sesuai cerita. Kira" bagaimana cara menentukan judul cerpen jika cerita dan tema sudah ada? Sekian dari saya kak 😁 
A : Hai Ni Luh Saran kakak kamu bisa minta pertimbangan ke teman kalo mentok dan buntu, kakak biasanya juga gitu soalnya. 

4. Nur Rahmawati_Maros 
Q : Hal apa yang membuat kakak termotivasi untuk nulis? 
A : Hai Nur... Motivasi ya? Awalnya kakak suka baca , teruss kayak wah keren ya kalo kakak bisa nulis dan bisa dibaca orang, gitu. 


Catatan Notulis 
Siapapun adalah seorang penulis. Hanya saja, mereka selalu punya cara yang berbeda dalam menuangkan ide dan pikiran mereka. Punya gaya penulisan mereka sendiri yang menjadikan mereka berbeda dari yang lain. Mereka abadi dalam setiap aksara yang mereka tuliskan. Begitu juga dengan, Kamu. Kamu bebas memilih untuk menjadi seorang penulis yang seperti apa. Jangan pernah jatuh hanya karena sebuah kalimat yang menyakitakan. Jangan pernah berhenti hanya karena ketakutan yang diam-diam membisikkanmu kegagalan. Ciptakan kenyamanmu sendiri, jangan pernah merasa tertekan. Menulis adalah hal yang menyenangkan. Kamu tidak akan pernah tau sebelum Kamu mencoba. 
Kamu Bisa. Pasti Bisa. Karena Kamu Bisa !!! 

Untuk setiap kesalahan dan kekeliruan yang saya perbuat, saya selaku notulis memohon ampun kepada Allah Subhana wata’ala, dan kepada kalian saya mohon maaf. Semoga apa yang sudah disampaikan, kelak bisa menjadi amal jariyyah baik bagi pemateri maupun peserta. Terimakasih banyak sudah mau menjadi bagian dari Seminar KIC XV ini, semoga kita bisa bertemu di lain waktu dalam acara yang berbeda dan lebih menarik tentunya. Sekian, terimakasih banyak. 

Ruang Aksara, 15 April 2019
 Lusiana
Notulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar