Minggu, 09 Februari 2020

Notulensi Seminar Kepenulisan 17

NOTULENSI SEMINAR KEPENULISAN XVII KUNCUP IMAJINATIF CLUB 28 April 2019 MENJADI BOGGER LINGKUNGAN 
Pemateri : Rinda Gusvita


Pembukaan
Kenalkan, saya Rinda Gusvita. Biasa dipanggil Rinda di dunia nyata dan Vita di dunia maya. Uni lantaran username saya di ig dan twitter @vitarinda. Monggo follow-follow-an ya … Sehari-hari saya mengajar di sebuah institut negeri di Lampung, selain itu masih jd relawan sana sini dan ya menulis di sela-sela ide yg muncul.

Materi 
Awal mulanya saya hanya menulis apapun yang ingin saya tulis. Hingga aktivitas saya dalam pemberdayaan masyarakat, utamanaya masyarakat pengelola hutan membawa saya pada kesempatan lomba pada 2014. Waktu itu saya didapuk sebagai Juara 1. 
Tulisan saya kurang lebihnya ini: https://www.rindagusvita.com/2014/04/potretimplementasi-htr-pesisir-barat.html (karena yang dikirimkan ke panitia beda versi dg sedikit edit). 
Motivasi saya menulis ttg persoalan lingkungan adalah senior dan kawan2 saya di dunia NGO itu nggak ada yg nggak keren. Mereka bisa membawa masyarakat keluar dr masalah ini-itu bahkan konflik berdarah. Namun pengalaman mereka hanya tertulis pada sejarah dg prolog "katanya..." Tidak ada bukti fisik tertulis selain pada laporan program dan sedikit berita di media massa. Maka, saya bertekad saya harus menulis. 
Awal mulanya saya hanya menulis apapun yang ingin saya tulis. Hingga aktivitas saya dalam pemberdayaan masyarakat, utamanaya masyarakat pengelola hutan membawa saya pada kesempatan lomba pada 2014. Waktu itu saya didapuk sebagai Juara 1. 
Tulisan saya kurang lebihnya ini: https://www.rindagusvita.com/2014/04/potretimplementasi-htr-pesisir-barat.html (karena yang dikirimkan ke panitia beda versi dg sedikit edit). 
Motivasi saya menulis ttg persoalan lingkungan adalah senior dan kawan2 saya di dunia NGO itu nggak ada yg nggak keren. Mereka bisa membawa masyarakat keluar dr masalah ini-itu bahkan konflik berdarah. Namun pengalaman mereka hanya tertulis pada sejarah dg prolog "katanya..." Tidak ada bukti fisik tertulis selain pada laporan program dan sedikit berita di media massa. Maka, saya bertekad saya harus menulis. Mungkin kita banyakin sharing aja ya, Mbak Dian. Saya pikir kawan2 tak perlulah teori ys, bisa googling saja. Saya juga berencana up ini di blog. Jadi nanti buat yg ketinggalan bisa meluncur ke blog. 
Niche lingkungan hidup memang jarang sekali diangkat oleh seorang blogger sebagai fokusnya. Bahkan di dunia pemberitaan mainstream pun isu lingkungan kerap dibilang kurang seksi. Bahkan ratingnya kalah jauh dibandingkan dengan isu kriminal dan politik. Jauh sebelum ada Sexy Killer, masalah lingkungan hidup di Indonesia sudah banyak banget bahkan sampai tak terungkap oleh media mainstream. 
Kalau di dunia blogging, niche beauty, travel, dan teknologi mungkin yang paling banyak. Tapi niche lingkungan di indonesia masih sangat jarang. Bahkan saya sendiri 'berlindung' di balik tameng "lifestyle blogger" demi mengakomodasi keinginan menulis yang buanyak sekali tapi merasa belum sanggup memelihara beberapa blog. Jadilah blog saya gado-gado. 🤗 
Kampanye perubahan iklim dan penyelamatan lingkungan berkembang pesat akhirakhir ini. Dulu, orang bukan nggak aware, tapi metode kampanyenya aja yang “belum mengena”. Bisa dibilang kaku. Sekarang banyak banget bermunculan influencer yang mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan. Ini juga mau nggak mau membuat media mainstream (Koran, TV) jadi ikut arus dan membahas lingkungan dengan perspektif baru. 
Nah, gimana untuk bisa menulis tentang lingkungan tapi gampang dipahami oleh pembaca? 
1. Berpikir di luar sains Saat jurnalis meliput isu lingkungan, wartawan ataupun netizen nggak bisa hanya berpikir tentang sains. Agama, politik, dan disiplin ilmu lain memainkan peran besar dalam bagaimana pembaca akan menafsirkan sebuah cerita dan apa dampaknya pada mereka. Berpikir secara holistik/menyeluruh merupakan salah satu cara untuk memandang suatu masalah dr perspektif yg berbeda. Tau citizen journalist, kan? Setiap orang bisa jadi jurnalis. Termasuk blogger inilah. 
2. Sajikan cerita yang relevan bagi pembaca Bagaimana kamu membuat cerita ini penting bagi pembaca? Ceritakan kisah-kisah yang relevan dengan masyarakat - kisah-kisah pemerintah daerah, undang-undang, upaya konservasi dll. Semakin kamu mampu menyentuh pribadi pembaca, semakin baik. 
3. Based on data Lah tadi katanya harus berpikir di luar sains? Ini maksudnya berpikir global. Nah sementara tulisan tanpa data, semua hanya akan menjadi gossip semata. Salah boleh, bohong jangan. Jadi meski blogger mempunyai kebebasan dalam menuangkan idenya, namun kita tentu punya tanggungjawab moral kepada pembaca. Alih-alih menyebarkan ilmu yang bermanfaat yang bisa jadi amal jariyah, malah dosa jariyah. 

Sesi Tanya Jawab 

1. Nama : Desti Instansi : - Domisili : - Pertanyaan : cara bikin blongger sendiri?
Jawab : Terima kasih, Desfi. Desfi blm punya blog, ya, maksudnya? Untuk tahap awal, Desfi boleh coba menulis di blog gratisan seperti www.blogger.com (khusus akun gmail), WordPress.com, kompasiana.com. Untuk tutorialnya sendiri bisa search "tutorial membuat blog", dan sebagainya. Di internet sudah banyak. Ikuti saja tutorial yg gampang. Selanjutnya menulis aja. 

2. Nama : M. Luthfi Abdurahman Instansi : Universitas Tanjungpura Domisili : Pontianak Pertanyaan : Apa motivasi serta kronologi yang menjadikan kakak terlibat aktif dalam kepenulisan tentang lingkungan? Bagaimana cara untuk mengimplementasikan kegiatan kampanye lingkungan agar dapat menjadi sarana edukatif bagi setiap masyarakat? 
Jawab : Hallo, Luthfi! Motivasi awal saya sudah saya jelaskan di atas, ya. Selanjutnya kenapa saya masih blogging soal lingkungan ya karena isu ini masih sangat jarang diangkat dan ini bisa mengedukasi banyak orang. Luthfi yang punya aktivitas di bidang lingkungan, bisa menulis terkait rencana kegiatan (sebelum kegiatan) dan lalu memnyebarkannya via media sosial (ig, twitter, WA, Line dll) ini bisa menambah jumlah peserta yg terlibat. Setelah itu tulis reportase kegiatan sbg laporan dan jangan lupa juga share ke media sosial.

3. Nama : Anindita Instansi : SMKN 1 Cibarusah Domisili : - Pertanyaan : ka dimana kita mencari sumber blog yang valid?
Jawab : Anindita, dulu waktu saya SMP blog dg domain .com, .net, .id dll masih dipandang sbg sumber yg valid. Namun sekarang siapapun bisa punya domain dan menulis. Maka blog jangsn dijadikan sumber rujukan utama. Sumber utama tetaplah jurnal ilmiah, buku, wawancara, laporan, berita. Jangan lupa selalu cantumkan sumbernya. Jangan ada plagiat diantara kita

4. Nama : Fany Oktavia Effendi Instansi : SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA Domisili : Jl. Menganti Gemol ll / 66A, Surabaya Pertanyaan : Niche itu apa ya kak? Dan juga apa upaya kita supaya jika menulis ttg lingkungan itu bisa mencakup semua pemikiran orang lain? Terimakasih, sekiranya begitu. 
Jawab : Niche adl kata dr Bahasa Inggris yg kalau diartikan ke Bahasa Indonesia artinya ceruk, relung, palung, dll. Maksudnya adah Niche ini fokus dr seorang blogger dalam menarik pembacanya dg mengangkat tema tertentu. Misalnya kesehatan, traveling, food, teknologi, kecantikan dll. Blogger dg niche tsb akan fokus dan tidak akan ada tema lain di blognya. Bagaimana mencakup pemikiran semua orang? Sayangnya, we can't pleased everyone. Dalam menyampaikan suatu informasi, kita fokus saja pembaca kita itu siapa. Setelah itu ya biarkan pembaca punya persepsi pribadi terhadap tulisan kita. Misalnya kita menulis soal Prabowo yg punya lahan sawit sangat luas dan merusak lingkungan. Misalnya loh ini. Bukan nggak mungkin kita akan mendapatkan banyak hantaman dr para pendukung prabowo. Demikian juga kalau sebaliknya kita menulis soal Jokowi yg misalnya kayu yang digunakan hasil pembalakan liar. Tentu banyak yg g terima. So, dalam menyajikan fakta, kita harus siap dg apapun risikonya. 

5. Nama : Difa felisa Instansi : - Domisili : Bogor Pertanyaan : Cara nambahin mood nulis dong kak
Jawab : Mood bisa datang kalau kita lagi happy, kan ya? Mood apapun itu. So, cara yg paling ampuh menurut saya adalah love yourself. Setelah kits mencintai diri sendiri, maka kita akan menerima diri kita bagaimana pun kondisinya. Nggak akan ada lagi bad mood, kesal, dll. Pikiran positif terus yg ada. Ini yg harus dipelihara. Setelah itu, perbanyak membaca. Penulis nggak akan mungkin bisa menulis tanpa membaca. Semakin banyak kita tahu, semakin kita penasaran. Akhirnya penginlah kita nulis ini-itu dll tanpa henti. 

6. Nama : Muhammad Ishaac Instansi : UIN Antasari Banjarmasin Domisili : Banjarmasin Pertanyaan : Assalamualaikum kak, sblmnya saya ingin mengenalkan bahwa saya cukup aktif dalam menulis artikel dan blog dakwah.. nah pertanyaannya adalah, bisakah kita mengaitkan antara blog konten dakwah dengan konten lingkungan? Jika bisa kira2 contohnya seperti apa ya kak dan apakah harus mengadakan riset/penelitian/terjun ke lapangan dlu untuk kemudian menulis artikel tsb atau hanya dgn modal ayat2 Alquran dan hadis aja kak? 
Jawab : Wah, sangat2 bisa!!!! Agama mengajarkan manusia untuk tidak berbuat kerusakan, menjaga alam, dll. Ini saja sudah menjadi dasar kita untuk "mengawinkan" antara urusan agama dg lingkungan hidup. Saya pikir bukan hanya agama islam ya. Bahkan agama lain pun mengajarkan demikian. Untuk memperkuat argumen, ya tentu kita harus punya data. Datanya drmn? Td sudah kita bahas ys. 

7. Nama : Firdha Putri Instansi : - Domisili : Ngawi Pertanyaan : Kak, gimana kita bisa dapet motivasi menulis kak? Dan bagaimana kalo otak kita belum bisa berfikir secara menyeluruh ? Kalo otak kita belum menangkap indera di sekitar kita bagaimana kak? 
Jawab : Ini mungkin hubungannya dg pertanyaan soal mood tadi, ya. Kalau otak belum siap yang nggsk usah dipaksa. Malah kacau balau. Alihkan dulu aja pikirkan hal2 yg menyenangkan. Setelah mood balik, baru deh mikir lagi 

8. Nama : Dwianka Elian Nurdewanty Instansi : SMA N Bandarkedungmulyo Jombang Domisili : Jombang, Jawa Timur Pertanyaan : bagaimana cara menganggapi penilaian seseorang yang berbeda-beda tentang karya kita kak? Terimakasih, sekiranya begitu. 
Jawab : Kita bisa minta ngarahkan pikiran pembaca tapi tidak bisa memaksakan suatu nilai di otak pembaca. Yang paling penting utk kita pegang teguh adalah bahwa kita menulis ttg fakta, ttg kebenaran, dg bahasa dan pemilihan kata yg baik dan sopan. Kalau itu sudah kita lakukan ya pembaca bebas utk berekspresi. Itu ha mereka Cara menanggapinya bagaimana? Tetap sampaikab terima kasih telah mampir ke blog kita, membaca tulisan kita. That's all. Twpi kalau mau berdebat ya silakan. 
9. Nama : - Instansi : - Domisili : - Pertanyaan : Saya ingin memperbaiki lingkungan saya nih kk..dari segi pendidikan kesehatan dll Saya juga senang menulis saya seakan akn ingin memperbaikinya dengan memanfaatkan bkat sya kk Lalu mnurut kk Dgn hal ini..sya memulainya dengan bagaimana ? 
Jawab : Sebetulnya kamu juga sudah tau jawabannya, kan? Yang harus kamu mulai ya tulis aja. Menulis nggak perlu menunggu. Ketika ada ide yaudah tulis aja. Namun utk hal2 yg bersifat praktis, pembaca tentu akan lebih tertarik jika tulisan itu by experience. Misalnya kebiasaanmu memakai sedotan pakai ulang, dll. Bagi penulis, ini akan membantu agar lebih komitmen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar