NOTULENSI SEMINAR KEPENULISAN XVII
KUNCUP IMAJINATIF CLUB
28 April 2019
MENJADI BOGGER LINGKUNGAN
Pembukaan
Kenalkan, saya Rinda Gusvita. Biasa dipanggil Rinda di dunia nyata dan Vita
di dunia maya. Uni lantaran username saya di ig dan twitter @vitarinda. Monggo
follow-follow-an ya … Sehari-hari saya mengajar di sebuah institut negeri di
Lampung, selain itu masih jd relawan sana sini dan ya menulis di sela-sela ide yg
muncul.
Materi
Awal mulanya saya hanya menulis apapun yang ingin saya tulis. Hingga aktivitas
saya dalam pemberdayaan masyarakat, utamanaya masyarakat pengelola hutan
membawa saya pada kesempatan lomba pada 2014. Waktu itu saya didapuk sebagai
Juara 1.
Tulisan saya kurang lebihnya ini: https://www.rindagusvita.com/2014/04/potretimplementasi-htr-pesisir-barat.html (karena yang dikirimkan ke panitia beda versi dg
sedikit edit).
Motivasi saya menulis ttg persoalan lingkungan adalah senior dan kawan2 saya di
dunia NGO itu nggak ada yg nggak keren. Mereka bisa membawa masyarakat keluar
dr masalah ini-itu bahkan konflik berdarah. Namun pengalaman mereka hanya tertulis
pada sejarah dg prolog "katanya..." Tidak ada bukti fisik tertulis selain pada laporan
program dan sedikit berita di media massa. Maka, saya bertekad saya harus menulis.
Awal mulanya saya hanya menulis apapun yang ingin saya tulis. Hingga aktivitas
saya dalam pemberdayaan masyarakat, utamanaya masyarakat pengelola hutan
membawa saya pada kesempatan lomba pada 2014. Waktu itu saya didapuk sebagai
Juara 1.
Tulisan saya kurang lebihnya ini: https://www.rindagusvita.com/2014/04/potretimplementasi-htr-pesisir-barat.html (karena yang dikirimkan ke panitia beda versi dg
sedikit edit).
Motivasi saya menulis ttg persoalan lingkungan adalah senior dan kawan2 saya di
dunia NGO itu nggak ada yg nggak keren. Mereka bisa membawa masyarakat keluar
dr masalah ini-itu bahkan konflik berdarah. Namun pengalaman mereka hanya tertulis
pada sejarah dg prolog "katanya..." Tidak ada bukti fisik tertulis selain pada laporan
program dan sedikit berita di media massa. Maka, saya bertekad saya harus menulis.
Mungkin kita banyakin sharing aja ya, Mbak Dian. Saya pikir kawan2 tak perlulah
teori ys, bisa googling saja. Saya juga berencana up ini di blog. Jadi nanti buat yg
ketinggalan bisa meluncur ke blog.
Niche lingkungan hidup memang jarang sekali diangkat oleh seorang blogger sebagai
fokusnya. Bahkan di dunia pemberitaan mainstream pun isu lingkungan kerap
dibilang kurang seksi. Bahkan ratingnya kalah jauh dibandingkan dengan isu kriminal
dan politik. Jauh sebelum ada Sexy Killer, masalah lingkungan hidup di Indonesia
sudah banyak banget bahkan sampai tak terungkap oleh media mainstream.
Kalau di dunia blogging, niche beauty, travel, dan teknologi mungkin yang paling
banyak. Tapi niche lingkungan di indonesia masih sangat jarang. Bahkan saya sendiri
'berlindung' di balik tameng "lifestyle blogger" demi mengakomodasi keinginan
menulis yang buanyak sekali tapi merasa belum sanggup memelihara beberapa blog.
Jadilah blog saya gado-gado. 🤗
Kampanye perubahan iklim dan penyelamatan lingkungan berkembang pesat akhirakhir ini. Dulu, orang bukan nggak aware, tapi metode kampanyenya aja yang “belum
mengena”. Bisa dibilang kaku. Sekarang banyak banget bermunculan influencer yang
mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan. Ini juga mau nggak mau membuat
media mainstream (Koran, TV) jadi ikut arus dan membahas lingkungan dengan
perspektif baru.
Nah, gimana untuk bisa menulis tentang lingkungan tapi gampang dipahami oleh
pembaca?
1. Berpikir di luar sains
Saat jurnalis meliput isu lingkungan, wartawan ataupun netizen nggak bisa hanya
berpikir tentang sains. Agama, politik, dan disiplin ilmu lain memainkan peran besar
dalam bagaimana pembaca akan menafsirkan sebuah cerita dan apa dampaknya pada
mereka.
Berpikir secara holistik/menyeluruh merupakan salah satu cara untuk memandang
suatu masalah dr perspektif yg berbeda.
Tau citizen journalist, kan? Setiap orang bisa jadi jurnalis. Termasuk blogger inilah.
2. Sajikan cerita yang relevan bagi pembaca
Bagaimana kamu membuat cerita ini penting bagi pembaca? Ceritakan kisah-kisah
yang relevan dengan masyarakat - kisah-kisah pemerintah daerah, undang-undang,
upaya konservasi dll. Semakin kamu mampu menyentuh pribadi pembaca, semakin
baik.
3. Based on data
Lah tadi katanya harus berpikir di luar sains? Ini maksudnya berpikir global.
Nah sementara tulisan tanpa data, semua hanya akan menjadi gossip semata. Salah
boleh, bohong jangan.
Jadi meski blogger mempunyai kebebasan dalam menuangkan idenya, namun kita
tentu punya tanggungjawab moral kepada pembaca. Alih-alih menyebarkan ilmu yang
bermanfaat yang bisa jadi amal jariyah, malah dosa jariyah.
Sesi Tanya Jawab
1. Nama : Desti
Instansi : -
Domisili : -
Pertanyaan : cara bikin blongger sendiri?
Jawab : Terima kasih, Desfi. Desfi blm punya blog, ya, maksudnya? Untuk tahap awal, Desfi boleh coba menulis di blog gratisan seperti www.blogger.com (khusus akun gmail), WordPress.com, kompasiana.com. Untuk tutorialnya sendiri bisa search "tutorial membuat blog", dan sebagainya. Di internet sudah banyak. Ikuti saja tutorial yg gampang. Selanjutnya menulis aja.
Jawab : Terima kasih, Desfi. Desfi blm punya blog, ya, maksudnya? Untuk tahap awal, Desfi boleh coba menulis di blog gratisan seperti www.blogger.com (khusus akun gmail), WordPress.com, kompasiana.com. Untuk tutorialnya sendiri bisa search "tutorial membuat blog", dan sebagainya. Di internet sudah banyak. Ikuti saja tutorial yg gampang. Selanjutnya menulis aja.
2. Nama : M. Luthfi Abdurahman
Instansi : Universitas Tanjungpura
Domisili : Pontianak
Pertanyaan : Apa motivasi serta kronologi yang menjadikan kakak terlibat aktif dalam
kepenulisan tentang lingkungan? Bagaimana cara untuk mengimplementasikan
kegiatan kampanye lingkungan agar dapat menjadi sarana edukatif bagi setiap
masyarakat?
Jawab : Hallo, Luthfi!
Motivasi awal saya sudah saya jelaskan di atas, ya. Selanjutnya kenapa saya masih
blogging soal lingkungan ya karena isu ini masih sangat jarang diangkat dan ini bisa
mengedukasi banyak orang.
Luthfi yang punya aktivitas di bidang lingkungan, bisa menulis terkait rencana
kegiatan (sebelum kegiatan) dan lalu memnyebarkannya via media sosial (ig, twitter,
WA, Line dll) ini bisa menambah jumlah peserta yg terlibat. Setelah itu tulis
reportase kegiatan sbg laporan dan jangan lupa juga share ke media sosial.
3. Nama : Anindita
Instansi : SMKN 1 Cibarusah
Domisili : -
Pertanyaan : ka dimana kita mencari sumber blog yang valid?
Jawab : Anindita, dulu waktu saya SMP blog dg domain .com, .net, .id dll masih
dipandang sbg sumber yg valid. Namun sekarang siapapun bisa punya domain dan
menulis. Maka blog jangsn dijadikan sumber rujukan utama. Sumber utama tetaplah
jurnal ilmiah, buku, wawancara, laporan, berita. Jangan lupa selalu cantumkan
sumbernya.
Jangan ada plagiat diantara kita
4. Nama : Fany Oktavia Effendi
Instansi : SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA
Domisili : Jl. Menganti Gemol ll / 66A, Surabaya
Pertanyaan : Niche itu apa ya kak? Dan juga apa upaya kita supaya jika menulis ttg
lingkungan itu bisa mencakup semua pemikiran orang lain?
Terimakasih, sekiranya begitu.
Jawab : Niche adl kata dr Bahasa Inggris yg kalau diartikan ke Bahasa Indonesia
artinya ceruk, relung, palung, dll. Maksudnya adah Niche ini fokus dr seorang
blogger dalam menarik pembacanya dg mengangkat tema tertentu. Misalnya
kesehatan, traveling, food, teknologi, kecantikan dll. Blogger dg niche tsb akan fokus
dan tidak akan ada tema lain di blognya.
Bagaimana mencakup pemikiran semua orang?
Sayangnya, we can't pleased everyone. Dalam menyampaikan suatu informasi, kita
fokus saja pembaca kita itu siapa. Setelah itu ya biarkan pembaca punya persepsi
pribadi terhadap tulisan kita.
Misalnya kita menulis soal Prabowo yg punya lahan sawit sangat luas dan merusak
lingkungan. Misalnya loh ini. Bukan nggak mungkin kita akan mendapatkan banyak
hantaman dr para pendukung prabowo.
Demikian juga kalau sebaliknya kita menulis soal Jokowi yg misalnya kayu yang
digunakan hasil pembalakan liar. Tentu banyak yg g terima.
So, dalam menyajikan fakta, kita harus siap dg apapun risikonya.
5. Nama : Difa felisa
Instansi : -
Domisili : Bogor
Pertanyaan : Cara nambahin mood nulis dong kak
Jawab : Mood bisa datang kalau kita lagi happy, kan ya? Mood apapun itu.
So, cara yg paling ampuh menurut saya adalah love yourself. Setelah kits mencintai
diri sendiri, maka kita akan menerima diri kita bagaimana pun kondisinya. Nggak
akan ada lagi bad mood, kesal, dll. Pikiran positif terus yg ada. Ini yg harus
dipelihara.
Setelah itu, perbanyak membaca. Penulis nggak akan mungkin bisa menulis tanpa
membaca. Semakin banyak kita tahu, semakin kita penasaran. Akhirnya penginlah
kita nulis ini-itu dll tanpa henti.
6. Nama : Muhammad Ishaac
Instansi : UIN Antasari Banjarmasin
Domisili : Banjarmasin
Pertanyaan : Assalamualaikum kak, sblmnya saya ingin mengenalkan bahwa saya
cukup aktif dalam menulis artikel dan blog dakwah.. nah pertanyaannya adalah,
bisakah kita mengaitkan antara blog konten dakwah dengan konten lingkungan? Jika
bisa kira2 contohnya seperti apa ya kak dan apakah harus mengadakan
riset/penelitian/terjun ke lapangan dlu untuk kemudian menulis artikel tsb atau hanya
dgn modal ayat2 Alquran dan hadis aja kak?
Jawab : Wah, sangat2 bisa!!!!
Agama mengajarkan manusia untuk tidak berbuat kerusakan, menjaga alam, dll. Ini
saja sudah menjadi dasar kita untuk "mengawinkan" antara urusan agama dg
lingkungan hidup.
Saya pikir bukan hanya agama islam ya. Bahkan agama lain pun mengajarkan
demikian.
Untuk memperkuat argumen, ya tentu kita harus punya data. Datanya drmn? Td
sudah kita bahas ys.
7. Nama : Firdha Putri
Instansi : -
Domisili : Ngawi
Pertanyaan : Kak, gimana kita bisa dapet motivasi menulis kak? Dan bagaimana kalo
otak kita belum bisa berfikir secara menyeluruh ? Kalo otak kita belum menangkap
indera di sekitar kita bagaimana kak?
Jawab : Ini mungkin hubungannya dg pertanyaan soal mood tadi, ya. Kalau otak
belum siap yang nggsk usah dipaksa. Malah kacau balau. Alihkan dulu aja pikirkan
hal2 yg menyenangkan. Setelah mood balik, baru deh mikir lagi
8. Nama : Dwianka Elian Nurdewanty
Instansi : SMA N Bandarkedungmulyo Jombang
Domisili : Jombang, Jawa Timur
Pertanyaan : bagaimana cara menganggapi penilaian seseorang yang berbeda-beda
tentang karya kita kak?
Terimakasih, sekiranya begitu.
Jawab : Kita bisa minta ngarahkan pikiran pembaca tapi tidak bisa memaksakan
suatu nilai di otak pembaca.
Yang paling penting utk kita pegang teguh adalah bahwa kita menulis ttg fakta, ttg
kebenaran, dg bahasa dan pemilihan kata yg baik dan sopan.
Kalau itu sudah kita lakukan ya pembaca bebas utk berekspresi. Itu ha mereka
Cara menanggapinya bagaimana? Tetap sampaikab terima kasih telah mampir ke
blog kita, membaca tulisan kita. That's all. Twpi kalau mau berdebat ya silakan.
9. Nama : -
Instansi : -
Domisili : -
Pertanyaan : Saya ingin memperbaiki lingkungan saya nih kk..dari segi pendidikan
kesehatan dll
Saya juga senang menulis
saya seakan akn ingin memperbaikinya dengan memanfaatkan bkat sya kk
Lalu mnurut kk
Dgn hal ini..sya memulainya dengan bagaimana ?
Jawab : Sebetulnya kamu juga sudah tau jawabannya, kan? Yang harus kamu mulai
ya tulis aja. Menulis nggak perlu menunggu. Ketika ada ide yaudah tulis aja.
Namun utk hal2 yg bersifat praktis, pembaca tentu akan lebih tertarik jika tulisan itu
by experience. Misalnya kebiasaanmu memakai sedotan pakai ulang, dll. Bagi
penulis, ini akan membantu agar lebih komitmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar